Hari Ketiga, Masih Ada Yang Menyimpan Harapan

Foto: PBSI

“”Alhamdulillah bisa menang. Tadi sebenarnya di gim pertama pola strateginya sudah benar. Kami bisa mengontrol permainan. Sayang di gim kedua kami malah mengikuti permainan lawan, sehingga kalah”

Foto: PBSI

Juara bertahan ganda putri Malaysia Open, pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Keduanya punya keinginan sama, mempertahankan gelar juara. Dimulai ketika mengalahkan pasangan Cina Taipei Lee Chia Hsin/Teng Chun Hsun pada hari pertama turnamen bulu tangkis Malaysia Open 2023, yang digelar di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Kemudian pada hari ketiga pertandingan ajang BWF World Tour Super 1000, Kamis (12/1/23), Apri-Fadia menang kembali dan sukses menggusur unggulan kelima, Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong. Lewat laga tiga gim, wakil Indonesia itu berhasil mengalahkan pasangan Korea Selatan dengan skor 21-16, 13-21, 21-15. Kemenangan mereka membuatnya melaju ke babak perempatfinal.

Kepada Tim Humas dan Media PBSI, Apri kemudian mengungkapkan pernyataannya usai meraih kemenangan.

“Di gim kedua kami kalah karena terbawa dan mengikuti pola lawan. Kami terlalu nyaman. Seharusnya kami keluar dari zona nyaman. Bersyukur di gim ketiga bisa kembali ke pola permainan sendiri dan menang, Alhamdulillah, bisa menang lagi dan maju ke babak selanjutnya. Tetapi kami sudah melupakan soal gelar yang kami rebut tahun lalu. Ini mumpung di tahun baru, kami mau membuka lembaran baru dan semangat baru saja”

— APRIYANI RAHAYU —

“Untung di gim ketiga, kami bisa kembali ke permainan dan bisa menang”

— SITI FADIA SILVA RAMADHANTI —

Dengan keberhasilan menembus babak perempatfinal turnamen berhadiah total 1,25 juta dolar AS ini, membuat Apri/Fadia terus menjaga asa untuk mempertahankan gelar juara Malaysia Terbuka yang direbut tahun lalu. Di perempatfinal, Apri/Fadia akan bersua Kim So Yeong/Kong Hee Yong, unggulan ketiga, juga dari Korea Selatan.

Foto: PBSI

Nyaris tersisih, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akhirnya mampu lolos dari lubang jarum. Pantang menyerah dan terus berusaha, mengantarkan pasangan nomor satu dunia ini maju ke babak perempatfinal turnamen bulutangkis Malaysia Terbuka 2023. Pada pertandingan babak kedua Kamis (12/1) siang, Fajar/Rian akhirnya melaju ke babak 8 besar usai mengalahkan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel dari Jerman dengan skor 8-21, 21-19, 21-16.

“Tadi kami main pantang menyerah dan berusaha terus saja. Meski ketinggalan terus berusaha. Lawan sudah mempelajari kami. Mulai dari servis, pembukaan, dan taktik strategi kami sudah diantisipasi lawan. Inilah yang membuat gim pertama terasa berbeda. Angkanya jauh, sekali”

— FAJAR ALFIAN —

“Lawan juga bermain baik. Tetapi kami tetap semangat untuk mengejar. Kami tidak panik. Lawan dari awal sudah siap. Mereka sempat mengontrol permainan kami. Kami tetap fokus, mengejar satu persatu. Berusaha agar permainan kami bisa lebih enak”

— MUHAMMAD RIAN ARDIANTO —

Foto: PBSI

Sukses Fajar-Rian diikuti oleh The Daddies, Mochamad Ahsan/Hendra Setiawan. Hendra-Ahsan mengalahkan rekan se-Pelatnasnya, yaitu pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Yoche Yacob Rambitan dengan skor 21-19, 21-17. Kemenangan Hendra-Ahsan menempatkan dua wakil ganda putra ke babak perempatfinal.

“Tidak mudah lawan teman sendiri. Maklum, sering latihan bareng. Karena masing-masing sudah tahu kekurangan dan kelebihan. Cuma Yere kan baru sembuh dari cedera. Saya pun juga tidak tahu bagaimana sembuhnya.

Besok lawan Korea, itu juga tidak mudah. Mereka juga lawan yang berat dan tidak mudah dikalahkan”

— HENDRA SETIAWAN —

“Alhamdulillah bisa menang, walaupun lawan teman sendiri. Tadi kami main normal saja. Karena segala kelemahan dan keunggulan masing-masing, sudah tahu.

Besok di perempatfinal, kami harus siap lagi. Besok pertandingan yang tidak mudah. Makanya, besok harus lebih siap dan tampil optimal saja”

— MOHAMMAD AHSAN —

Foto: PBSI

Pasangan Dejan Ferdiansyah/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil menyelamatkan muka untuk nomor ganda campuran, setelah sebelumnya,  pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/ Lisa Ayu Kusumawati  dikalahkan oleh wakil Malaysia Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.

Dejan-Gloria mengalahkan pasangan Hong Kong Tang Chun Man/Tse Ying Suet dua gim langsung 21-17 dan 21-16 dan berhasil melaju ke babak perempatfinal. Lawan yang akan dihadapinya adalah wakil dari Korea Selatan, Kim Won Ho/Jeong Na Eun.

Foto: PBSI

Untung Anthony Sinisuka Ginting menang. Sehingga untuki nomor tunggal putra ada wakil dari Indonesia yang melaju ke babak perempatfinal. Sebab dua rekannya, yaitu Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo langkahnya terhenti.

Pada pertandingan turnamen BWF World Tour Super 1000 di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Kamis (12/1) sore, lewat pertarungan tiga gim, Ginting menang dengan menggusur Anders Antonsen asal Denmark, 21-14, 17-21, 21-17.

“Puji Tuhan hari ini saya bisa menang dan tampil tanpa cedera. Permainan hari ini di gim pertama dan terakhir, saya memang bisa menguasai kendali permainan. Permainan saya bisa keluar semua. Sebaliknya di gim kedua, lawan gantian yang menguasai permainan.

Setiap bertemu Antonsen itu selalu tidak mudah. Memang kita berdua pasti sudah sama-sama tahu tentang kelebihan kekurangan masing-masing. Jadi tadi lebih ke siapa yang mampu menerapkan strategi, akan menang. Saya hanya berprinsip bagaimana caranya agar lawan masuk ke ritme permainan saya saja.

Besok di perempatfinal lawan Kanta Tsuneyama, dia pemain yang ulet, seperti karakter pemain Jepang lainnya. Nanti saya akan berdikusi dengan pelatih untuk mencari strategi yang pas untuk menghadapi lawan”

Foto: PBSI

Kemenangan Ginting melengkapi lima dari 13 wakil Indonesia yang akan tampil di babak 16 besar. Sebab delapan lainnya sudah terhenti langkahnya. Dua tunggal putra lainnya, yaitu Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo, masing-masing dikalahkan oleh Kenta Nishimoto (Jepang) dan Prannoy H.S (India). Tunggal putri satu-satunta yaitu Gregoria Mariska Tunjung dikalahkan Wen Chi Hsu (Cina Taipei)

Tiga ganda putra wakil Indonesia di babak 16 besar, yaitu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin juga alami kekalahan. Lalu ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi juga gagal melaju ke babak selanjutnya, seperti juga pasangan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

Foto: PBSI

“Saya benar-bebar kecewa dengan kekalahan ini. Saya harus mengevaluasi apa yang sudah saya tampilkan dalam pertandingan hari ini. Saya juga heran dengan penampilan saya hari ini. Di lapangan saya serba bingung, ragu, dan apa yang saya harapkan tidak keluar sama sekali.

Sebenarnya berapa kali permainan saya mau keluar. Saya coba dengan memaksa untuk bangkit dan bermain lebih kuat, lebih sabar, dan berusaha tampil optimal. Saya mau berusaha keras. Lebih tahan lagi.

Namun, semua pukulan dan buangannya tidak bagus. Pukulan saya sering tanggung dan malah mengenakan lawan untuk nenyerang. Saya heran, saya main apa hari ini?

Lawan sebenarnya hanya bermain normal. Lapangan juga tidak berangin seperti kemarin, tetapi performa saya memang jelek. Saya menyesal sekali dengan penampilan ini. Jadi kekalahan ini bukan semata-mata karena persoalan teknik. Tetapi ke soal pemikiran saya yang tidak optimal. Semua problem ada di pemikiran saya saja”

— JONATAN CHRISTIE —

Foto: PBSI

“Kekalahan saya dari Prannoy karena tadi saya ikut dengan pola permainan dia. Terutama di gim pertama dan ketiga saya banyak terbawa  permainan lawan. Mulai dari temponya, saya mengikuti pola lawan. Jadinya, permainan saya banyak kekontrol sama dia.

Dia memang pemain yang ulet dan stroke-nya bagus. Seharusnya saya main lebih cepat dan tidak mengikuti pola yang dikembangkan Prannoy. Seperti gim kedua, saya main cepat dan hasilnya bisa menang.

Sayang sekali saya kalah. Sebenarnya ada kesempatan untuk bisa menang. Ini menjadi pelajaran bagi saya”

— CHICO AURA DWI WARDOYO —

Foto: PBSI

“Saya kecewa dengan hasil ini. Cuma yang paling saya sesali bukan soal kekalahannya, tetapi penampilannya. Hari ini saya tampil jelek. Semua kemampuan saya yang sudah dilatih, tidak keluar sama sekali.

Dari awal saya ragu dan tidak berani mencoba pola-pola permainan yang jadi andalan saya. Sepanjang pertandingan, saya hanya mengikuti lawan. Di sini kesalahan saya. Seharusnya saya lebih berani dan yakin untuk mencoba pola permainan saya sendiri.

Dari kekalahan ini, saya seperti diingatkan lagi bahwa saya masih banyak kekurangan. Kekalahan ini semoga bisa menjadi pelajaran ke depan agar saya tidak melakukan kesalahan yang sama lagi”

–GREGORIA MARISKA TUNJUNG —

Foto: PBSI

“Lawan memang tampil lebih bagus. Lawan juga bermain cepat. Pertandingannya sendiri juga sangat ketat. Mereka bisa mendapatkan angka di poin-poin ketat.

Setelah kalah, ya kami latihan lebih keras lagi. Kami akan evaluasi lagi. Bicara dengan pelatih dan Kevin agar ke depan bisa tampil lebih baik lagi. Setelah kalah di sini, mau nggak mau kami harus berlatih lebih baik lagi.

Terima kasih kepada penonton yang telah mendukung dan menonton kami”

— MARCUS FERNALDI GIDEON —

“Sekarang ini setiap turnamen selalu ramai. Setiap pertandingan, semua pemain kini memiliki peluang yang sama. Saya akui, kami kalah di poin-poin akhir pertandingan yang sangat ketat”

— KEVIN SANJAYA SUKOMULJO —

Foto: PBSI

“Biasa, dalam pertandingan itu ada kalah dan menang. Tadi sebenarnya di gim kedua saat unggul 15-14, pukulan lawan jatuh di luar garis. Tapi dinyatakan masuk hakim garis. Karena main di lapangan empat, kami tidak bisa minta challenge. Padahal, saat itu performa kami lagi naik dan makin percaya diri dan lawan lagi turun. Namun karena keputusan itu, konsentrasi kami terganggu. Tidak bisa main tenang dan sebaliknya lawan bisa bangkit.

Tetapi ya sudah dilupakan saja. Ini menjadi pelajaran penting bagi kami. Harus jadi pengalaman ke depan untuk lebih tenang dan jangan terbawa emosi. Secara permainan, sebenarnya kami tidak kalah. Cuma tadi lawan memang lebih nekat. Meski kalah, kami dapat banyak pelajaran. Kehilangan satu angka, seharusnya tidak boleh sampai merusak konsentrasi”

— REHAN NAUFAL KUSHARJANTO —

“Tadi saya juga ikut terpengaruh dan sedikit emosi. Bisa kami lihat, pukulan lawan itu keluar. Apalagi saat itu kami lagi ngejar dan enak mainnya. Karena keputusan wasit itu, konsentrasi juga terganggu. Tetapi, apapun keputusan wasit harus dihormati.

Ke depan, kami harus lebih siap lagi. Lawan siapa saja pasti tidak gampang. Kami harus lebih siap dan lebih pintar saja di lapangan”

— LISA AYU KUSUMAWATI —

Foto: PBSI

 “Lawan memang lebih bagus. Kualitasnya di atas kami”

— AMALIA CAHARA PRATIWI —

“Untuk bisa mengimbangi mereka, kami harus meningkatkan performa lagi. Kami harus berlatih lebih keras lagi”

— FEBRIANA DWIPUJI KUSUMA —

Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia Hari Jumat, 13 Januari 2023:

  1. DEJAN FERDINANSYAH/GLORIA EMANUELLE WIDJAJA vs Kim Won Ho/Jeong Na Eun (Korea Selatan)
  2. APRIYANI RAHAYU/SITI FADIA SILVA RAMADHANTI vs Kim So Yeong (3)/Kong He Yong (Korea Selatan)
  3. ANTHONY SINISUKA GINTING (6) vs Kanta Tsuneyama (Jepang)
  4. MOCHAMMAD AHSAN/HENDRA SETIAWAN vs Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae (Korea Selatan)
  5. FAJAR ALFIAN (3)/MUHAMMAD RIAN ARDIANTO vs Ong Yew Sin (8)/Teo Ee Yi (Malaysia)

Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.