Satu lagi taekwondoin Indonesia sukses mengharumkan merah putih di panggung internasional. Dia adalah Ni Kadek Heni Prikasih.
Atlet asal Bali tersebut berhasil meraih medali emas di ajang 5th Combaxx Asian Open Taekwondo Championship 2023 di Islamabad, Pakistan. Di kejuaraan yang digelar pada 1-5 November itu, Heni yang turun di nomor 49 kilogram putri, mampu menaklukkan semua lawan berkat keunggulan teknik dan kelincahannya.
Bertanding di Liaquat Gymnasium, Pakistan Sports Complex, Islamabad, Pakistan, Jumat (3/11/2023), Heni menunjukkan dominasinya dengan mengalahkan atlet tuan rumah, Noor Sahar dengan skor 2-0 di babak pertama (16 besar).
Di perempat final, Heni kembali bersua wakil Pakistan, Iram Ali dan Heni menang 2-0. Di semifinal, Heni meladeni tantangan taekwondoin andalan Afganistan, Zargunna Noori. Heni membuktikan keunggulan strategi dan tekniknya dengan kemenangan 2-0.
Barulah Heni harus melalui laga sengit nan dramatis ketika menghadapi taekwondoin Nepal, Anjali Tamang, di partai pamungkas. Di ronde pertama, sempat unggul 3-0, Heni kecolongan dan tertinggal 3-4.
Di ronde kedua, Heni yang mengombinasikan momtong jireugi (pukulan mengarah ke Tengah/ulu hati) dan ap chagi (tendangan depan menggunakan bagian depan kaki), sempat unggul 5-0, hingga akhirnya diimbangi 6-6.
Pada ronde ketiga yang jadi penentuan, peraih perak SEA Games Kamboja 2023 itu sempat tertinggal 3-5 ketika waktu pertandingan tersisa 5 detik lagi. Sedetik kemudian, kesalahan Anjali membuat Heni mendapat tambahan satu poin. Skor jadi 4-5.
Momen dramatis terjadi saat tiga detik terakhir. Diiringi teriakan dukungan “Indonesiaaaa” yang berulang, Heni dengan kilat sukses mendaratkan kaki ke kepala lawan untuk mendapatkan tiga poin. Akhirnya wakil Indonesia itu pun menang 7-5 dan skor terakhir menjadi 2-1. Riuh sorakan pendukung Indonesia menjadi latar ketika Heni memeluk sang pelatih asal Korea Selatan, Kim Seung-ill. Bendera merah putih pun berkibar di Pakistan saat Heni menerima medali emas di podium tertinggi.
“Senang dan bangga bisa menyumbang emas untuk Indonesia. Semoga bisa berbuat lebih banyak lagi di event-event selanjutnya,” ucap Heni melalui rilis kepada media.
Keberhasilan Ni Kadek Heni menjuarai turnamen tingkat Asia mencerminkan kerja kerasnya, sekaligus pembuktian dedikasi tim pelatih dan dukungan penuh dari seluruh negara. Prestasi ini memupuk semangat juang olahraga Taekwondo di Indonesia dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengejar mimpi mereka.
Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI), Letjen TNI Richard Tampubolon pun mengucapkan selamat dan bangga atas prestasi Ni Kadek Heni di kejuaraan tersebut.
“Kami PB TI bangga dengan pencapaian yang telah diraih oleh atlet kami Ni Kadek yang berhasil meraih emas di Combaxx Asian Open Taekwondo Championship 2023,” tutur Richard.
Dari Bali untuk Indonesia
Ni Kadek Heni Prikasih lahir pada 28 Mei 2001 di Banjar Peken Baleran, Badung, Bali. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan I Ketut Nuada dan Ni Putu Suartini ini memulai kiprahnya di pentas nasional dengan merengkuh medali perunggu kelas -44 kg putri di Kejurnas Pra-PON Remaja di Surabaya, Jawa Timur pada 2016. Setelah kejuaraan itu dia terpilih ke tim nasional taekwondo dan prestasinya melesat.
Heni menyabet medali emas World Taekwondo Malaysia Open Junior 2018. Dia mengalahkan jagoan tuan rumah, Nur Abilla Atilla Sabri dengan skor 9-5. Nama Ni Kadek Heni kian berkibar.
Heni lolos ke PON XX 2020 di Papua sebagai juara dalam Kejurnas Pra-PON Tahun 2019. Di PON Papua, Heni menorehkan pretasi terbaik dengan raihan medali emas kelas -45 kg putri. Dia mengalahkan atlet Banten, Gisca Afe Relia dengan skor 10-8 di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Jayapura, Papua, Selasa, 5 Oktober 2021.
Ini sekaligus menjadi sejarah dan rekor karena untuk pertama kali Bali mampu meraih medali emas dari cabang olahraga taekwondo dalam sejarah Pekan Olahraga Nasional. Di PON Papua 2020, tim taekwondo Bali finis dengan perolehan satu emas, satu perak, dan empat perunggu.
Alumni SMA Atlet Ragunan itu kembali ke pentas internasional setelah pandemi Covid-19 mereda, yaitu di SEA Games Vietnam pada Mei 2022. Turun di kelas 46 kg, Heni berhasil meraih perunggu.
Di Islamic Solidarity Games di Konya, Turki, Agustus 2022, Heni menempati peringkat kelima. Di Kejuaraan Dunia Taekwondo pada 13-20 November 2022 di Guadalajara, Mexico, mahasiswi jurusan Kepelatihan dan Kecabangan Olahraga pada Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu terhenti di perempat final usai takluk 0-2 dari atlet Kolombia, Andrea Ramirez Vargas.
Prestasinya kembali membaik jelang akhir 2022. Di Kejuaraan Perancis Terbuka pada 26-27 November 2023, Heni mampu membawa pulang medali perunggu.
Tahun prestasi
Tahun 2023 bisa dibilang jadi tahun terbaik untuk karier Ni Kadek Heni Prikasih. Dia mengawali tahun ini dengan raihan emas di kejuaraan Bulgaria Terbuka di kota Sofia pada 3-5 Maret. Heni, yang turun di kelas 46 kg, mengungguli atlet Israel, Rivka Bayech, dalam pertarungan sengit yang berakhir dengan skor 2-0.
Setelah itu, Heni harus mengakui kehebatan andalan Thailand, Julanan Khantikulanon di final SEA Games Kamboja pada Mei 2023. Heni pulang ke Indonesia dengan perolehan perak.
Sebulan berselang, Heni menguji kemampuannya di Kejuaraan Dunia Taekwondo di Baku, Azerbaijan. Heni tampil cemerlang dengan mengalahkan Ingrid Gabriela Busuioc dari Prancis (2-0) di babak 32 besar, Phoenix Goodman dari Britania Raya (2-0) di babak 16 besar, Zukhrakhon Tojimatova dari Uzbekitsan (2-0) di babak perempat final. Namun di semifinal, Tojimatova sukses revans dan membuat Heni harus puas finis di posisi kelima.
Heni kini menghuni peringkat 21 dunia di kategori kyorugi -46 kg putri dan peringkat 194 di kategori kyorugi -49 kg putri. Untuk peringkat olimpiade di kategori -49 kg, Heni menghuni posisi ke-48.
Berkat prestasinya, Heni, bersama Megawati Tamesti Maheswati, telah dipilih Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade Paris zona Asia di Tai’an, Tiongkok pada Maret 2024. Keputusan ini pula yang membuat Heni dan Megawati mendapat wild card atau lolos langsung ke PON XXI Aceh-Sumut pada September 2024.
Rakyat Indonesia tentu berharap agar Heni bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024 dan meraih prestasi terbaik di pentas olahraga terbesar di dunia tersebut.