
LUDUS – Petarung Amerika Serikat Sean Brady mengalahkan mantan juara kelas welter Leon Edwards dengan kuncian guillotine choke di Ronde 4 pada duel utama UFC London di The O2 Arena, akhir pekan lalu.
Brady (18-1 MMA, 8-1 UFC) mendominasi pertarungan lawan Edwards dalam laga utama UFC Fight Night 255. Brady benar-benar jauh lebih siap saat berulang kali menjatuhkan Edwards ke kanvas dan mengalahkannya.
Padahal persiapan Brady relatif singkat setelah Jack Della Maddalena ditarik dari pertandingan melawan Edwards, untuk mendapatkan kesempatan memperebutkan gelar melawan juara kelas welter saat ini Belal Muhammad di UFC 315.
“Sejujurnya, saya benar-benar menerima pertarungan ini sehari setelah saya keluar dari rumah sakit bersama istri dan bayi kami yang baru lahir,” ungkapnya kepada MMA Junkie.
Baca juga: Jadwal Pertarungan UFC London Akhir Pekan Ini, Edwards Tantang Brady di Kelas Welter
Setelah ronde pertama yang kompetitif, kedua petarung bertarung secara terbuka, Brady beralih ke teknik grappling dan melawan Edwards.
Dia menguasai posisi dominan, memburu submission, dan mendaratkan serangan berkualitas selama ronde kedua dan sebagian besar ronde ketiga.
“Sejujurnya, saya benar-benar menerima pertarungan ini sehari setelah saya keluar dari rumah sakit bersama istri dan bayi kami yang baru lahir.” Sean Brady, Petarung MMA Amerika Serikat.
Pada ronde keempat setelah 15 menit, Brady menjatuhkan Edwards ke atas kanvas, naik ke posisi mount dan melakukan teknik mount dengan guillotine satu tangan untuk mengamankan tap.
Edwards tidak dapat menemukan jalan keluar dari kuncian Brady dan dinyatakan kalah pada menit 1:39. Brady meraih kemenangan terbesar dalam kariernya. “Rasanya luar biasa,” kata Brady.
Baca juga: UFC 313: Pengorbanan Manis di Bulan Ramadan, Ankalaev Rebut Gelar Juara Kelas Berat Ringan
Brady memberi Edwards kekalahan submission pertamanya dalam kariernya. Dengan kekalahan ini, Edwards mengalami kekalahan beruntun yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kariernya.
Bagi Brady, ini bisa dibilang pertarungan terberat yang pernah dihadapi sejauh ini dan menang. Padahal dia dianggap underdog saat memasuki pertarungan dan Leon lebih difavoritkan untuk menang.
Namun, petarung AS itu membuktikan dia bisa melawan siapa pun di divisinya dan membuktikan sebagai salah satu petarung elite. Dia mampu menggunakan teknik Guillotine dengan sempurna untuk mengalahkan lawannya.
Brady Tiru Cara Belal Muhammad

Juara kelas welter Belal Muhammad mengatakan, Brady meniru cara yang digunakan untuk mengalahkan Edwards. Belal Muhammad mengalahkan Edwards dan menjadi juara apa ajang UFC 304.
“Sean meniru pekerjaan rumah saya,” tulis Belal Muhammad melalui tweetnya setelah Brady mengalahkan Edward.
Brady menanggapi tweet tersebut dan mengatakan dirinya merupakan orang pertama yang menghentikan Edwards seharusnya menjadi nilai tambah.
“Begitulah cara Anda mengalahkan Leon. Cetak birunya sudah tertulis dalam banyak pertarungannya, dan saya melakukannya jauh lebih baik,” kata Brady kepada wartawan.
Baca juga: UFC Kembalikan Bendera Palestina di Foto Profil Belal Muhammad
Brady menilai Belal Muhammad sebenarnya kalah beberapa ronde saat melawan Edwards. Dia melakukan kuncian sampai membuat Edwards menyerah di depan fansnya sendiri.
“Punggungnya (Belal Muhammad) diremukkan selama satu ronde penuh. Saya pikir skornya 3-2 saat mereka bertarung? Saya mendominasi Leon di setiap ronde. Tidak ada yang pernah melakukannya seperti saya,” terang Brady.
Brady pun terbuka untuk dipertimbangkan sebagai lawan cadangan untuk pertahanan gelar pertama Belal Muhammad melawan Jack Della Maddalena pada 10 Mei di UFC 315. Brady menilai dirinya lebih baik dibandingkan Shavkat Rakhmonov yang dijadikan lawan cadangan menghadapi Belal Muhammad.
“Jika Anda melihat orang-orang yang pernah saya kalahkan saat melawan Shavkat, saya rasa saya punya lawan yang cukup bagus. Kita lihat saja apa yang akan terjadi,” ucap Brady. (*)
Hasil UFC London

Duel Utama:
Sean Brady mengalahkan Leon Edwards dengan submission (mounted guillotine) pada menit 1:39 di Ronde 4
Duel Tambahan:
1. Carlos Ulberg mengalahkan Jan Błachowicz dengan keputusan mutlak (29-28, 29-28, 29-28)
2. Kevin Holland mengalahkan Gunnar Nelson dengan keputusan mutlak (29-28, 29-28, 29-28)
3. Alexia Thainara mengalahkan Molly McCann dengan submission (rear-naked choke) pada menit 4:32 di Ronde 1
4. Chris Duncan mengalahkan Jordan Vucenic dengan submission (guillotine choke) pada menit 3:42 di Ronde 2
5. Nathaniel Wood mengalahkan Morgan Charriere dengan keputusan mutlak (30-27, 30-27, 30-27)
6. Chris Padilla (29-28, 29-28) mengalahkan Jai Herbert dengan keputusan terbagi (29-28)
7. Lone’er Kavanagh mengalahkan Felipe dos Santos dengan keputusan bulat (29-28, 29-28, 29-28)
8. Marcin Tybura mengalahkan Mick Parkin dengan keputusan bulat (29-28, 29-28, 29-28)
9. Christian Leroy Duncan mengalahkan Andrey Pulyaev dengan keputusan bulat (30-27, 30-27, 30-26)
10. Shauna Bannon mengalahkan Puja Tomar dengan submission (armbar) pada menit ke-3:22 di Ronde 2
11. Caolán Loughran (29-28, 29-28) mengalahkan Nathan Fletcher dengan keputusan terbagi (29-28)
12. Kauê Fernandes mengalahkan Guram Kutateladze dengan keputusan bulat (30-27, 30-27, 30-27).