
LUDUS – Inter Milan menang lawan Barcelona 4-3 dalam pertarungan sengit di leg 2 semifinal Liga Champions di San Siro, Milan, Rabu (7/5/2025). Nerazzurri mengamankan tiket babak final Liga Champions di Munich dengan kemenangan agregat 7-6 (3-3).
Saat peluit akhir dibunyikan, Inter Milan telah mengukir catatan sejarah sepak bola dengan penampilan spektakuler melawan Barcelona. Gol Davide Frattesi menit ke-99 perpanjangan waktu menjadi penentu kemenangan epik tim asuhan Simone Inzaghi.
Inter Milan dalam posisi fantastis saat jeda, unggul 2-0 berkat gol Lautaro Martinez menit ke-21 dan penalti dari Hakan Calhanoglu menit ke-45. Barcelona bangkit setelah turun minum, menyamakan kedudukan lewat gol dari Eric Garcia menit ke 54 dan Dani Olmo menit 68.
Hanya tersisa tiga menit waktu normal, gol Raphinha menit ke-87 lewat bola pantul tampak memberikan kemenangan bagi Blaugrana dengan keunggulan 2-3. Inter Milan belum menyerah, Francesco Acerbi menyamakan kedudukan 3-3 memanfaatkan umpan silang Denzel Dumfries menit 90 +3 untuk memaksa perpanjangan waktu.
Bagi Acerbi ini merupakan gol pertama di ajang Liga Champions pada usia 37 tahun. Kemenangan Inter Milan dipastikan melalui gol Frattesi untuk mengamankan kemenangan 4-3, agregat 7-6.
“Saya beruntung bisa menyelesaikan pertandingan. Saya berteriak sangat keras hingga sekeliling saya semuanya menjadi gelap. Malam ini luar biasa,” kata Frattesi, yang juga masuk dari bangku cadangan kepada Sky Sport.

Pelatih Simone Inzaghi sukses membawa Nerazzurri ke Final Liga Champions kedua hanya dalam tiga musim. Sebuah pencapaian luar biasa mengingat anggaran Inter Milan lebih rendah daripada delapan tim yang lolos ke perempat final.
“Para pemain tampil luar biasa dalam dua leg semifinal yang luar biasa. Mereka memberikan segalanya.” Simone Inzaghi, Pelatih Inter Milan.
“Para pemain tampil luar biasa dalam dua leg semifinal yang luar biasa. Mereka memberikan segalanya, termasuk pemain yang turun dari bangku cadangan memberi kontribusi besar,” ujar pelatih berusia 49 tahun ini.
Inter Milan menunggu pemenang antara Paris Saint-Germain dan Arsenal di Final Liga Champions, Munich pada 31 Mei 2025. Nerazzurri mencapai final kedua dalam tiga tahun setelah kalah 1-0 dari Manchester City di Istanbul pada 2023.
Baca juga: Hasil Semifinal Liga Champions: Arsenal vs PSG 0-1, Gol Cepat Dembele Bungkam Meriam London
“Kami telah memikirkan ini sejak sehari setelah kami kalah di Final terakhir. Kini kami harus memulihkan energi, dan memiliki kesempatan lain untuk menulis sejarah,” kata Lautaro Martinez kapten Inter Milan.
Amarah Hansi Flick Terhadap Wasit

Pelatih Barcelona Hansi Flick mengungkapkan kekecewaannya setelah tersingkir dari Liga Champions. Dia mengungkapkan rasa frustrasi atas hasil yang ‘tidak adil’ akibat beberapa keputusan wasit yang menurut dia menguntungkan Nerazzurri.
“Kami semua kecewa, karena kami telah memberikan begitu banyak hal dalam pertandingan ini. Beberapa keputusan 50-50 semuanya menguntungkan Inter, tetapi begitulah adanya,” kata Flick dalam konferensi pers yang penuh amarah.
Flick ditanya secara spesifik apa yang menjadi masalah atas putusan wasit Polandia Szymon Marciniak. Bahkan pelatih asal Jerman ini dan Pau Victor di bangku cadangan Barcelona mendapat kartu kuning karena protes Keputusan wasit.
Baca juga: Hansi Flick Hadirkan Trofi Copa del Rey, Barcelona Tunjukkan Kegigihan Raih Treble Winners
Dia menilai tekel Pau Cubarsi terhadap Lautaro Martinez di kotak penalti tampak bersih dari belakang. Namun, rekaman VAR dari depan menunjukkan dengan jelas bahwa dia tidak mendapatkan bola.
“Saya pikir hasilnya tidak adil dan beberapa keputusan wasit sangat bagus, tetapi tidak menguntungkan kami. Saya tidak ingin membicarakannya terlalu banyak, itu tidak adil bagi tim saya, yang tampil hebat,” tuturnya.

Namun, Flick juga memuji pasukan Simone Inzaghi yang mampu secara bertahan maupun menyerang dengan baik. Dia juga mendoakan Inter Milan sukses pada babak final di Munich.
“Hari ini, para penyerang Inter sangat bagus, mereka memegang bola dengan baik dan pemain yang sangat kuat dan berpengalaman. Saya ingin mengucapkan semoga sukses untuk Inter,” katanya.
Baca juga: Luka Jovic Loloskan AC Milan ke Final Piala Italia, Buyarkan Mimpi Trebel Winners Inter Milan
Penampilan Barcelona patut mendapat acungan jempol karena mampu bangkit setelah tertinggal dua gol. Kemampuan menyerang raksasa Catalan ini luar biasa, hanya saja ada kekurangan lini pertahanan.
Ini adalah kekalahan kedua dalam 31 pertandingan bagi tim asuhan Flick. Pemenang lima kali Liga Champions gagal untuk mencapai final pertama dalam satu dekade.
“Kami juga harus memuji Barcelona, karena mereka benar-benar lawan yang kuat. Kami memang berhasil mengatasi Barcelona, tapi itu bukan hal mudah,” kata pelatih Inter Milan Simone Inzaghi.
Barcelona yang berambisi mengejar treble setelah memenangkan Copa del Rey, mengalihkan fokus ke La Liga. Barcelona yang berada di puncak klasemen akan menjamu rival abadi Real Madrid dalam duel classico pada Minggu (11/5/2025).

Real Madrid tertinggal empat poin dari Barcelona masih menjadi ancaman dalam empat pertandingan tersisa La Liga. Tak terkalahkan di liga domestik sejak akhir Desember, Barcelona mencoba meraih kemenangan keempat berturut-turut atas Real Madrid musim ini.
“Sepak bola sangat kejam bagi kami. Kami masih harus berjuang di liga (Spanyol). Kami adalah tim yang penuh dengan pemain muda dan ini merupakan tahun yang hebat,” kata bek Barca Eric Garcia kepada Movistar Plus. (*)
Susunan Pemain Inter Milan vs Barcelona
Inter Milan (3-5-2): Sommer; Bisseck (Darmian 71’), Acerbi, Bastoni; Dumfries (De Vrij 108’), Barella, Çalhanoglu (Frattesi 79’), Mkhitaryan (Zielinski 79’), Dimarco (Augusto 55’); Thuram, Lautaro (Taremi 71’)
Pencetak Gol: Lautaro (21’), Çalhanoglu (pen 45+1’), Acerbi (90+3’), Frattesi (99’)
Barcelona (4-2-3-1): Szczesny; Eric (Fort 98’), Cubarsí (Pau Víctor 105’), Iñigo (Araujo 76’), Martín; De Jong, Pedri (Gavi 105’); Yamal, Olmo (Fermín 82’), Raphinha; Ferran (Lewandowski 90’)
Pencetak Gol: Eric (54’), Olmo (60’), Raphinha (88’)