Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan, resmi mengumumkan rencananya untuk pensiun pada tahun 2025. Keputusan ini disampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @hendrasansan, pada Selasa (3/12) malam WIB. Pengumuman tersebut menandai berakhirnya perjalanan karier Hendra Setiawan selama 35 tahun di dunia bulu tangkis.
Dalam unggahannya, Hendra Setiawan menyebut bahwa Indonesia Masters 2025 akan menjadi turnamen terakhir sebelum dia resmi gantung raket.
“35 tahun sudah saya berada di dalam dunia badminton. Saya rasa saat ini adalah saat yang tepat untuk memutuskan bahwa saya akan mengakhiri karier saya sebagai atlet badminton. Indonesia Masters 2025 akan menjadi turnamen terakhir saya,” tulis Hendra.
Baca juga:
Zheng Si Wei Pensiun, Akhir Duet ‘YaSi’
Rencana pensiun Hendra Setiawan di usia 40 tahun menjadi sorotan karena sangat jarang atlet bulu tangkis aktif mampu bertahan di level kompetitif hingga usia tersebut. Meski demikian, Hendra Setiawan tetap menunjukkan performa luar biasa hingga saat ini.
Karier Hendra Setiawan dipenuhi dengan deretan prestasi yang mengharumkan nama Indonesia. Salah satu pencapaian terbaiknya adalah meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama almarhum Markis Kido. Pasangan asal klub Jaya Raya ini dikenal sebagai salah satu duet ganda putra paling sukses pada masanya.
Selain itu, Hendra Setiawan berhasil menyabet empat gelar juara dunia, dengan rincian satu gelar bersama Markis Kido pada 2007, serta tiga gelar lainnya bersama Mohammad Ahsan pada 2013, 2015, dan 2019.
Pada ajang multievent, Hendra Setiawan juga sukses meraih dua medali emas Asian Games. Medali pertama dia raih bersama Markis Kido pada 2010, sementara medali kedua diraih bersama Mohammad Ahsan pada 2014. Tidak hanya itu, Hendra Setiawan turut menjadi bagian dari tim yang berhasil membawa pulang trofi Piala Thomas pada 2020, mempertegas kontribusi Hendra bagi bulu tangkis Indonesia.
Turnamen prestisius lainnya seperti All England juga menjadi ajang Hendra Setiawan menunjukkan kehebatan. Bersama Mohammad Ahsan, dia meraih gelar juara pada 2014 dan 2019, serta tampil sebagai finalis pada 2023 meskipun kalah dari pasangan muda Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Terima kasih untuk Markis Kido dan Ahsan
Dalam unggahan pengumuman pensiunnya, Hendra Setiawan tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung perjalanan kariernya.
“Terima kasih kepada Tuhan karena saya diberi kesempatan bisa bermain sampai sejauh ini dan semua impian saya di dunia badminton sudah tercapai,” tulis Hendra.
Dia juga mengapresiasi para partnernya di lapangan, termasuk Markis Kido dan Mohammad Ahsan, yang menjadi bagian penting dalam kesuksesannya.
“Terima kasih untuk semua partner saya, khususnya alm. Kido dan Ahsan, yang sudah berjuang bersama,” lanjut Hendra.
“Terima kasih banyak untuk semua fans yang selalu mendukung saya dari dulu sampai sekarang, dan terima kasih buat keluarga besar saya, terutama istri saya yang selalu men-support saya dalam keadaan apa pun,” tutupnya.
Pasangan Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, turut memberikan komentar penuh emosional di unggahan tersebut.
“Happy retirement, Koh @hendrasansan. Terima kasih sudah membimbing dan sabar kepada saya,” tulis Ahsan dengan menyertakan emotikon sedih.
Ahsan dan Hendra Setiawan pertama kali dipasangkan pada 2012 dan segera menjadi salah satu pasangan ganda putra terkuat di dunia. Keduanya dikenal sebagai The Daddies, ikon bulu tangkis dunia yang disegani karena konsistensi dan prestasinya di usia yang tidak muda.
Meski telah mengumumkan rencana pensiunnya, Hendra Setiawan masih dijadwalkan tampil di beberapa turnamen sebelum Indonesia Masters 2025. Salah satunya adalah Kejuaraan Nasional PBSI 2024, dan ia akan membela klub Jaya Raya dalam kategori beregu campuran dewasa.
Dengan segudang prestasi di panggung internasional, Hendra Setiawan layak disebut sebagai salah satu legenda bulu tangkis Indonesia. Penampilan terakhir Hendra di Indonesia Masters 2025 diprediksi bakal menjadi momen emosional bagi para penggemar bulu tangkis di Tanah Air dan mancanegara.
Rasanya mungkin seperti apa yang ditulis komentator bulu tangkis kondang, Gillian Clark di akun Instagram @omagillclark. Bagi perempuan yang karib disapa Oma Gill itu, Hendra bakal diingat melebihi rekor-rekornya yang luar biasa.
Hendra membuat olahraga yang terkenal dengan teknik sulit ini, menurut Gill Clark, terlihat mudah. Seorang pemain yang natrual dan elegan dengan antisipasi apik, khususnya di depan net.
Hendra punya pukulan trik yang kerap menipu lawan. Dia juga tetap tenang meski sedang tertinggal dari lawan.
Belum lagi sportivitas yang tak berubah saat menang maupun kalah, yang membuat dirinya dihormati kawan dan lawan. Atribut-atribut inilah yang membuat dirinya dijuluki “Dewa” oleh penggemar bulu tangkis Tiongkok.
“Saya rasa semua hal baik akan berakhir. Semua orang yang menyaksikan kemampuan Hendra di lapangan bulu tangkis akan sangat merindukan dia, karena inilah akhir dari sebuah era yang luar biasa.”