I Ketut Gede Bayu Prayoga Putra jadi Atlet Basket karena Terjebak Pergaulan

Kredit foto: Ludus.id/Pratama Yudha
Penggawa timnas basket putra Indonesia U-18, I Ketut Gede Bayu Prayoga Putra.

Timnas basket putra Indonesia U-18 menuntaskan perjuangannya di FIBA U-18 Asia Cup SEABA Qualifiers 2024 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-21 Juli 2024, dengan manis, usai memastikan tiket lolos ke FIBA U-18 Asia Cup 2024, September mendatang.

Tim Merah Putih finis dengan status sebagai runner-up di bawah Filipina. Itu lantaran Indonesia gagal mengalahkan Filipina di laga terakhir, meski di dua pertandingan sebelumnya tampil ganas dengan menaklukkan Thailand dan Malaysia.

Dalam pertandingan di MABA Stadium, Minggu (21/7), tim asuhan Andrie Ekayana kesulitan untuk mengimbangi permainan yang diterapkan Filipina. Tim lawan bermain lebih baik untuk mengunci kemenangan 87-64 atas Indonesia.

Cliffton Wijaya menjadi pemain Indonesia yang paling menonjol di partai kontra Filipina ini dengan koleksi 12 poin, 6 rebounds, 2 assists, 1 steal, dan 1 blok. Namun, tak hanya Cliffton yang tampil baik di sepanjang ajang kualifikasi ini.

Salah satu yang cukup solid adalah I Ketut Gede Bayu Prayoga Putra. Pemain yang kerap berposisi sebagai small forward atau power forward itu mampu mencatatkan total 32 poin, 19 rebounds, 1 assists, 7 steal, dan 1 blok dalam tiga laga tersebut. Dia tampil sangat lincah dan kuat dalam perebutan bola ketika turun ke lapangan.

Jika ditarik mundur, Prayoga memang sudah cukup berpengalaman membela timnas basket putra Indonesia di level junior. Dia menjadi pahlawan kemenangan Indonesia di ASEAN School Games (ASG) 2024.

Prayoga masuk ke dalam skuad pencetak sejarah lantaran sukses mengantarkan Indonesia pertama kali merebut medali emas di ASG usai mengalahkan Filipina 56-54 dalam laga yang digelar di Da Nang, Vietnam, Juni lalu. Pemuda asal Bali itu juga yang menjadi pahlawan kemenangan Indonesia dengan poinnya di detik-detik akhir.

Kredit foto: Instagram @official_timnasbasket
Para pemain timnas basket putra Indonesia U-18 sedang berlatih.

Berangkat dari kesuksesan itu, Prayoga pun percaya diri bisa mengulang cerita manis itu dengan meloloskan Indonesia ke putaran  final FIBA U-18 Asia Cup 2024 yang akan dilaksanakan di Amman, Yordania, 2-9 September 2024.

“Sangat senang bisa terpilih ke dalam skuad timnas basket putra Indonesia U-18 dan ingin membanggakan Indonesia di SEABA,” kata Prayoga saat diwawancarai Ludus.id usai acara pelepasan Timnas Basket Putra Indonesia U-18 oleh Menpora Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (16/7).

“Soal kekuatan lawan, kami tentu percaya diri karena sebelumnya sudah pernah bertemu di ASG. Untuk Malaysia dan Thailand kami percaya diri bisa menang. Kalau Filipina mungkin mereka akan membawa tim yang baru, tapi dua yang lainnya kami sudah bisa membaca,” tambah dia.

Keyakinan Prayoga akhirnya terbukti. Indonesia mampu lolos ke kancah Asia meski dengan status runner-up. Meski begitu, keberhasilan ini membuktikan kalau basket Indonesia sudah mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi.

Jadi bebasket karena pergaulan

Menjadi pebasket memang jadi cita-cita dari seorang I Ketut Gede Bayu Prayoga Putra. Namun, itu muncul akibat ‘terjebak’ dalam pergaulan.

Pemuda kelahiran Denpasar, Bali, 12 November 2007, itu memilih menjadi pebasket lantaran teman-temannya lebih banyak memainkan olahraga bola pantul itu ketimbang olahraga lain.

Padahal, basket bukanlah olahraga pertama yang digeluti anak dari pasangan I Made Putra dan Ni ade Yuniari ini. Selayaknya anak-anak pada umumnya, Prayoga memainkan sepak bola, bulu tangkis, juga taekwondo.

Seiring waktu berjalan, Prayoga jadi lebih sering memainkan basket. Mau tak mau itu dia lakukan agar bisa tetap bermain bersama teman-temannya.

“Saya pribadi memang suka olahraga. Makanya dulu sering main sepak bola, taekwondo, dan bulu tangkis. Kemudian dikenalkan basket sama teman saya dan terus sampai sekarang,” kata anak bungsu dari empat bersaudara ini.

“(Sering main basket) karena di olahraga lain gak ada temannya, semuanya main basket. Jadinya, saya menekuni basket karena banyak temannya,” tutur dia.

Tak hanya sekadar bermain, Prayoga ternyata semakin serius menggeluti basket. Dia mendalami basket dengan masuk klub Elite Basketball Acedemy Denpasar, Bali, sejak usia 12 tahun. Di situ, pemain yang memiliki tinggi 187cm itu semakin mengasah kemampuannya untuk menjadi pebasket andal.

“Sampai sekarang saya masih bergabung di klub Elite Bali,” ungkap dia.

Sebagai atlet basket, Prayoga memiliki mimpi yang besar untuk masa depannya. Dia berharap bisa terjun menjadi pebasket profesional dan tampil di liga basket tertinggi nasional, Indonesian Basketball League (IBL).

Kredit foto: Ludus.id/Pratama Yudha
I Ketut Gede Bayu Prayoga Putra bermimpi main di IBL dan bawa Indonesia tampil di Piala Dunia Basket.

Namun, sebelum itu, Prayoga mengaku masih fokus untuk menjalani apa yang sedang dia dapat saat ini dengan menjadi bagian dari skuad timnas basket putra Indonesia U-18. Dia bertekad untuk kembali menorehkan tinta emas bagi basket Indonesia.

“Untuk penawaran dari klub IBL sudah ada tapi masih mematangkan keputusan. Untuk sekarang, menjalani yang ada di depan mata dulu,” ucap Prayoga.

“Intinya, saya ingin terus berkarier di basket. Ingin sukses di sini kerena mimpi saya ingin berkompetisi di IBL dan mengantarkan Indonesia tampil di Piala Dunia Basket,” ungkap dia.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.