IFTE, Pameran Alat Pancing Terbesar di Indonesia Kembali Hadir, Bakal Ada Apa Saja?

Pameran alat pancing terbesar di Indonesia, Indonesia Fishing Tacke Exhibition (IFTE) 2024 digelar di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta pada 7-10 November 2024.

Pameran alat pancing terbesar di Indonesia bertajuk IFTE (Indonesia Fishing Tacke Exhibition) kembali hadir di Jakarta. Event ini merupakan edisi ke-10 sejak kali pertama di Jakarta pada 2013 silam.

Memancing merupakan salah satu hobi yang cukup digandrungi masyarakat yang berada di negara berbentuk kepulauan, khususnya Indonesia. Memancing diyakini sebagai olahraga yang efektif menghilangkan penat sebab mengandung unsur elemen kepuasan tersendiri.

Karena itu, IFTE telah hadir sejak 10 tahun terakhir sebagai wadah para pegiat pancing dari seluruh Jabodetabek untuk bersilaturahmi. Selain itu, pada event ini juga hadir gerai-gerai merek alat pancing yang menjual produk dengan harga murah.

Baca juga:

Lee Yong-dae Rindu Tampil Istora Senayan

Pada edisi sebelumnya, IFTE cukup banyak mengundang antusiasme masyarakat penggila pancing. Mereka umumnya membawa serta istri dan anak lantaran acara ini sarat akan unsur edukasi dan rekreasi.

Adapun IFTE edisi 2024 akan berlangsung di Mall of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara mulai Kamis (7/11) hingga Minggu (10/11). Berbagai produk alat pancing dari berbagai merek ternama akan hadir.

“Memancing ini kan hobi, jadi ini biasa jadi wadah buat kumpul (bersama) teman-teman (sesama pegiat pancing). Jadi, teman-teman bisa sharing, temu kangen, ngopi bareng, di sana juga banyak tenant-tenant yang melakukan bazar, jadi ada harga-harga istimewa,” kata Ketua Panitia IFTE 2024, Rivai Susanto kepada Ludus.id.

“Pameran tersebut juga merupakan arena peluncuran produk baru, jadi ada produk-produk baru. IFTE ini banyak menawarkan harga-harga yang bagus,” sambungn Rivai Susanto.

“Di sini juga gak usah capek-capek ke beberapa toko jadi bisa melihat dengan lengkap, dan bisa juga membawa keluarga,” ujar Rivai kala ditemui di Bitung, Tangerang, Banten, Kamis (31/10).

Ilustrasi memancing. (Pixabay)

Berbagai jenis alat pancing akan dijajakan pada event nanti secara lengkap. Selain itu, panitia juga akan menghadirkan grand prize bagi pencinta pancing yang beruntung.

“Semua akan dipamerkan, dari joran, kail, mata pancing, lure dan apparel. IFTE ini juga menghadirkan grand prize, jadi teman-teman selain belanja juga bisa memenangkan hadiah,” lanjut Rivai.

“Hadiah pertama tahun ini motor PCX. Kalau bicara grand prize itu ada dua motor, dan banyak juga grand prize alat-alat pancing dari tenant,” tutur Rivai.

“Kami berharap terbentuk satu landasan yang baik dari industri memancing di Indonesia, semoga pameran ini bisa mendukung upaya industri memancing di Indonesia agar lebih berkembang dan bermanfaat untuk orang,” tambah Rivai.

Ketua Panitia IFTE 2024, Rivai Susanto memberi keterangan kepada Ludus.id. (Amalia Fadilla/Ludus.id)

Dilirik Mata Internasional

Lebih lanjut, IFTE 2024 akan kembali didatangi para tamu mancanegara. Dijelaskan Rivai, para tamu internasional umumnya berasal dari Malaysia, Singapura, hingga Filipina.

Namun, ada pula tamu jauh yang berasal dari Jepang dan Korea Selatan. Diketahui dua negara tersebut merupakan penghasil ikan berkualitas sehingga memiliki atmosfer dan euforia memancing yang cukup besar.

“Di sini lebih heboh dari pada di Jepang dan Korea, pemancing-pemancing kita itu gak kalah dari mereka. Tidak cuma urusan ukuran, pokoknya heboh aja deh.”

Kendati demikian, mayoritas tamu mancanegara yang datang berasal dari kalangan pengusaha selaku pemilik brand alat pancing. Mereka menilai Indonesia memiliki pangsa pasar yang amat menjanjikan.

“Yang datang (tamu internasional) itu kebanyakan brand owner, mereka melirik pasarnya karena pasar Indonesia itu besar. Kita negara kepulauan dari Sabang sampai Merauke, jadi lengkap, air asin, air tawar dan boleh dikatakan kita itu bisa memancing sepanjang tahun (tanpa pengaruh musim),” tutur Rivai.

Rivai Susanto (tengah, kaus biru) menghadiri acara IFTE edisi 2023 silam. (IFTE Indonesia)

Rivai bahkan mengungkapkan alasan lain mengapa pasar Indonesia tampak seksi di mata produsen. Menurutnya, antusiasme dan euforia memancing di tanah air lebih heboh ketimbang negara-negara penghasil ikan seperti Jepang dan Korea Selatan.

“Di sini lebih heboh dari pada di Jepang dan Korea, pemancing-pemancing kita itu gak kalah dari mereka. Tidak cuma urusan ukuran, pokoknya heboh aja deh,” tuturnya.

Unsur kedekatan antar masyarakat di pemukiman Indonesia juga menjadi faktor lain. Hal ini memungkinkan atmosfer memancing di suatu pedesaan yang dekat dengan perairan cukup fantastis.

Ditambah memancing merupakan olahraga sederhana yang tidak membutuhkan modal besar. Oleh sebab itu, aktivitas ini digemari masyarakat dari berbagai kalangan.

“Memancing itu sederhana. Dua orang saja bisa terbentuk satu komunitas dan bisa juga (komunitas) yang besar itu ramai, jadi ibaratnya memancing itu ya seperti tetanggaan di rumah sendiri, atau satu komplek, jadi bisa variatif banget,” jelas Rivai.

“Memancing itu untuk segala lapisan ya. Jadi kalau sanggup membeli (alat) yang mahal ya silahkan. Tetapi memancing itu sesederhana kita membeli satu gulung senar, mata kail, timah lalu dicantoli cacing itu juga mancing,” jelasnya pria berkaca mata ini.

“Saya pikir harga bukan hal yang penting kalau di mancing, yang penting sesuai dengan kita. Jadi bukan mahal atau murahnya, memancing itu untuk segala lapisan, jadi yang paling sederhana bisa dilakukan, sampai yang paling rumit,” lanjutnya lagi.

Menghapus stigma 

Rivai juga membantah anggapan publik yang menyebut bahwa memancing identik dengan hobi orang tua. Menurutnya, seiring perkembangan zaman, memancing dewasa ini juga cukup digemari generasi muda.

Rivai Susanto (tengah, kaus hitam bertopi) menghadiri IFTE edisi 2022 silam. (IFTE Indonesia)

Rivai lantas menjelaskan bahwa jenis memancing bertambah variatif. Dia mengungkapkan jenis memancing seperti apa yang digemari anak muda.

“Memang terjadi pergeseran, kalau dulu memancing itu sifatnya menunggu, kalau dulu mancing dengan bait, dengan udang hidup, kalau yang digemari anak muda itu memancing dengan umpan lure, yang lebih aktif,” tutur Rivai.

“Jadi sebelum memancing ada aktivitas seperti melempar lure, retrieve, di mana fokusnya adalah bagaimana lure tersebut menyamai pergerakan ikan, sehingga akan disambar ikan predator. Mancing dengan lure itu yang lebih digandrungi anak muda,” ungkapnya.

“Dulu mancing itu terbatas, kita pakai cacing, bait, seiring waktu terjadi pengembangan lure-lure yang sifatnya menyaru pergerakan ikan. Ada lure fishing, jigging, itu jenis mancing yang lebih aktif. Jenis mancing ini yang lebih disukai pemancing zaman sekarang,” tandas Rivai.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.