Indonesia Bawa Pulang 3 Emas dari Kejuaraan Dunia MMA GAMMA 2024

Atlet MMA Indonesia bersama dengan pengurus PB Pertacami. (Ardi Rizal Meliala/Ludus.id)

GAMMA World MMA Championships atau Kejuaraan Dunia MMA GAMMA 2024 telah tuntas digelar di Dewa United Arena, Banten, Sabtu (14/12/24). Indonesia secara keseluruhan menyelesaikan kejuaraan ini di posisi keenam dengan raihan total tiga medali emas, tujuh medali perak, dan 14 medali perunggu yang dikumpulkan dari dua kategori usia, yakni U18 dan senior. Rinciannya, dua emas, empat perak, dan tiga perunggu disumbangkan timnas MMA U18. Sementara, timnas MMA senior membawa pulang satu emas, tiga perak, dan 11 perunggu.

Ketua Umum PB Pertacami (Pengurus Besar Persatuan Tarung Campuran Indonesia), Tommy Paulus Hermawan, mengaku cukup puas dan tetap mengapresiasi perolehan medali yang dikumpulkan para atlet tanah air walau hasilnya meleset dari target awal.

Baca juga:

Potensi Besar Indonesia di MMA

Sebelumnya, PB Pertacami membidik lima medali emas di kategori U18 dan tiga medali emas di kategori senior. Sayang, Indonesia hanya mampu membawa pulang total tiga emas, dua dari U18 dan satu dari senior.

“Kejuaraan Dunia ini diikuti oleh 63 negara dan lebih dari 600 atlet terbaik dari masing-masing negara. Para atlet kita telah bertarung dengan penuh semangat dan keberanian melawan yang terbaik di dunia. Saya bangga dengan dedikasi mereka di arena,” ujar Tommy selepas upacara penutupan GAMMA World MMA Championships 2024 di Dewa United Arena, Banten, Sabtu (14/12/24).

Ketua Umum PB Pertacami (kanan) Tommy Paulus Hermawan bersama dengan Presiden GAMMA Alexander Engelhardt dan Bendahara Umum NOC Indonesia Tommy Hermawan Lo. (Ardi Rizal Meliala/Ludus.id)

Terlepas hasil yang tak sesuai target, ajang ini tetap mendapatkan apresiasi tinggi dari Presiden GAMMA, Alexander Engelhardt. Dia mengatakan Indonesia memberikan standarisasi yang tinggi pada kejuaraan ini sehingga dia tak segan memberikan nilai 10 pada sisi penyelenggaraan.

Apalagi, Indonesia menjadi negara pertama yang mendapat kesempatan untuk mengadakan kejuaraan U18 dan senior secara bersamaan.

“Jika saya harus memberikan penilaian untuk acara ini, angka yang tepat adalah 10. Penilaian ini bukan hanya mencerminkan kesempurnaan dalam penyelenggaraan, tetapi juga menggambarkan atmosfer luar biasa yang tercipta selama kejuaraan berlangsung. Cara kami disambut, bagaimana acara ini diselenggarakan, benar-benar luar biasa,” kata Alex.

Gagal Kawinkan Emas

Pencapaian Indonesia di GAMMA World MMA Championships 2024 memang tak sesuai target. Namun, cerita menarik tetap hadir dari kejuaraan ini.

Sebab, terdapat pasangan suami-istri yang mentas di partai final kejuaraan dunia MMA ini. Mereka adalah Puja Riyaya dan Bayu Peni Hendrasswari.

Atlet MMA Indonesia, Puja Riyaya dan Bayu Peni Hendrasswari. (Ardi Rizal Meliala/Ludus.id)

Puja tampil di kategori striking MMA kelas -70,3 kg. Sementara, Bayu Peni bertarung di kategori MMA kelas -47,6 kg MMA.

Tampil lebih dulu, Bayu Peni sukses meraih emas setelah menaklukkan lawannya Ana Cruz asal Nikaragua. Bayu Peni tampil dominan selama tiga ronde dan unggul lewat perhitungan poin mutlak.

Sayang, pasangan ini gagal mengawinkan medali emas setelah Puja dihantam oleh wakil Argentina, Enzo Vicente. Sang lawan melepaskan tendangan memutar yang bersarang tepat di kepala Puja dan langsung membuatnya terkapar hanya dalam tempo 25 detik.

Aksi atlet MMA Indonesia, Bayu Peni Hendrasswari, saat menghadapi wakil Nikaragua, Ana Cruz, pada final GAMMA World MMA Championships 2024. (Ardi Rizal Meliala/Ludus.id)

Terkait hasil ini, Bayu Peni pun mengaku sudah sesuai target pribadinya yang ingin membawa pulang medali emas. Dia ingin meraih hasil maksimal dalam debutnya di ajang sebesar ini.

“Dari hati yang paling dalam, saya memang menargetkan ingin juara karena ini pertama kali bagi saya ikut event ini dan saya sudah berjuang mati-matian, sampai meninggalkan anak di rumah berbulan-bulan,” kata Bayu Peni.

“Kalau usaha saya tidak maksimal, rasanya tak adil bagi pengorbanan yang telah saya lakukan, terutama untuk anak saya. Jadi, perjuangan ini saya dedikasikan sepenuhnya untuk dia,” ungkap Bayu Peni.

Atlet MMA Indonesia, Bayu Peni Hendrasswari, meraih medali emas GAMMA World MMA Championships 2024. (Ardi Rizal Meliala/Ludus.id)

Dalam persiapannya, PB Pertacami melakukan pemusatan latihan selama kurang lebih dua bulan di Bali untuk timnas MMA senior. Di sana, para atlet digembleng teknik dan skill MMA, terutama dalam ground fighting.

Lebih lanjut, Bayu Peni mengatakan kemenangan ini tak lepas dari keberhasilan game plan yang telah dia susun sejak awal dan bisa diterapkan dengan sempurna ketika pertandingan. Dia tak ingin terjebak oleh permainan lawan yang berpotensi membawanya ke arah ground fighting.

“Ya sejak awal memang game plan saya lebih ke main stand up. Saya cukup sadar diri sih grappling saya masih kurang, jadi saya harus putar otak gimana caranya saya bisa ngalahin lawan saya yang lebih unggul di bagian bawah,” ucap atlet kelahiran 29 Juli 1996 ini.

“Makanya, dari segi teknis saya main hit and run, jadi pukul keluar, tendang keluar, sebisa mungkin saya menghindari posisi rapat dengan lawan. Tak lupa juga saya berterima kasih kepada Tuhan karena berkat kuasanya saya bisa sampai di sini dan juga Pertacami yang sudah memberikan fasilitas terbaik, jadi saya harus balas dengan prestasi,” tutur dia.

Menyoal sang suami yang gagal meraih emas, Bayu Peni enggan mempermasalahkan. Dia melihat Puja sudah berjuang maksimal, hanya saja keberuntungan belum berpihak kepada Puja.

“Saya bangga sekali sama dia sampai ke titik ini dia sudah luar biasa bagi saya, karena namanya rezeki kita gak ada yang tahu ya. Semua berkat dari Tuhan, kita sebagai manusia cukup berusaha dan berdoa, semua kembali ke Tuhan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Puja mengaku kekalahan seperti ini tak pernah terbayangkan olehnya. Dia terkejut dengan serangan lawan dan harus merelakan emas jatuh ke tangan Enzo Vicente.

“Sebetulnya saya sudah punya game plan, pelatih juga sudah kasih rencana untuk permainan, tetapi masih kena,” ujar Puja.

“Saya gak menyangka (serangan lawan), ternyata sampai salto,” imbuhnya.

Firasat Juara

Tak hanya di level senior, para atlet junior juga mampu menampilkan performa yang apik dengan menyabet dua medali emas. Salah satunya hadir dari Lintang Satya Putra.

Tampil di nomor U18 putra +75 kg, Lintang menunjukkan dominasi dan meraih kemenangan atas wakil Amerika Serikat, Christopher Rahn. Dia unggul angka mutlak dalam duel selama tiga ronde.

“Saya ada firasat juara karena persiapan tahun ini sudah lebih matang ketimbang tahun lalu. Saya berpikir ini adalah waktunya saya (untuk juara),” ujar Lintang.

Atlet MMA U18, Lintang Satya Putra. (Pratama Yudha/Ludus.id)

Lintang mengatakan dia mendapat kemenangan ini berkat kematangan strategi dan dukungan dari penonton. Dia merasa lebih percaya diri tampil di rumah sendiri.

“Sebelum pertandingan, saya selalu riset tentang lawan saya untuk mempersiapkan game plan. Tapi, yang utama mental yang kuat dan percaya diri,” kata Lintang.

“Toh, kita bertanding mewakili negara di negara sendiri, kenapa harus takut? Kita sama-sama berlatih jadi tak ada yang perlu ditakutkan,” tegas Lintang.

Berikut daftar atlet Indonesia peraih medali di GAMMA World MMA Championships 2024:

SENIOR
– Emas
Bayu Peni Hendrasswari
– Perak
Laode Abdul Haris Sofyan
Vallensia Fahira Hotmauli
Puja Riyaya
– Perunggu
Toni Kristian Hutapea
River Oktaviano
Viona Amalia Adinda Putri
Novia Pesik
Aprilia Eka Putri
Denni Liza Prisilia Ginting
Antonia Bui Ola
Eko Roni Saputra
Novita Dwi Darmayanti
Yusuf Widiyanto
Yusni Nurhayati Hutasoit
JUNIOR U18
– Emas
Lintang satya Putra
Manayra Maritza Hersianti Siagian
– Perak
Bumi Magani Himara
Qianzy Ratu Enereida
Aurelia Zee Ratu
Jibril Dhirgam
– Perunggu
Riswan Efendi Hutabalian
Hafizh Alfiandra Endani
Dominic Gabriel Vincentio

Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.