Tim nasional Indonesia mempersiapkan diri dengan maksimal jelang menghadapi timnas Irak dan timnas Filipina pada lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (6/6) dan Selasa (11/6).
Sebagai pemanasan, tim Merah Putih melakukan sebuah latih tanding, empat hari jelang duel kontra Irak. Tak main-main, lawan yang dihadapi adalah Tanzania, sebuah negara di Afrika Timur, namun memiliki peringkat FIFA lebih tinggi dari Indonesia, yaitu di posisi 119.
Meski berstatus uji coba, duel ini berarti sangat penting bagi kedua tim lantaran sama-sama menjadi ajang persiapan tim menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kalau tidak, buat apa Tanzania mau menempuh perjalanan selama kurang lebih 17 jam untuk melawan Indonesia.
Sedari awal, pelatih Indonsia, Shin Tae-yong sudah mewanti-wanti jika partai uji coba ini sebagai ajang untuk mengukur kondisi dan performa tim sebelum beraksi melawan Irak. Hasil bukanlah fokus utama dari pertandingan ini.
Makanya, kedua tim setuju untuk tak mendaftarkan duel ini ke dalam poin FIFA. Sebab, jika didaftarkan, pergantian pemain yang diperbolehkan maksimal hanya 5 orang. Sementara, mereka ingin melihat kemampuan seluruh pemain.
Benar saja, dalam laga tersebut, juru taktik asal Korea Selatan itu melakukan 10 pergantian pemain. Hanya Rizky Ridho yang tampil penuh selama 90 menit di kubu Indonesia dalam duel yang di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (2/6).
Adapun Tanzania melakukan enam pergantian pemain selama 90 menit. Pertandingan itu berakhir imbang tanpa gol.
Menyoal hasil ini, Shin Tae-yong pun mengaku sudah mengantongi kelemahan Indonesia dan akan segera melakukan evaluasi lantaran duel kontra Irak hanya berjarak tiga hari lagi.
“Memang seperti apa yang dibicarakan sebelumnya, hasil tidak begitu penting. Saya hanya ingin melihat keseluruhan kondisi pemain, fisik, dan juga lainnya,” kata eks bos Timnas Korea Selatan usai pertandingan.
“Saya juga akan mengevaluasi performa para pemain di laga tadi. Termasuk soal sentuhan bola yang kurang dan komunikasi juga,” tambahnya.
Patut diakui, skuad Garuda memang belum tampil maksimal di laga tersebut. Masih banyak kesalahan mendasar yang dilatari kurangnya chemistry antar pemain.
Para pemain timnas baru berkumpul sekitar sepekan. Bahkan, ada yang belum bergabung seperti Jay Idzes lantaran baru saja menyelesaikan tugasnya membela Venezia dan sukses mengantarkan klubnya promosi ke Serie A.
Namun, masalah klasik ini seharusnya bukan jadi kendala. Sebab, beberapa pemain merupakan anggota skuad Garuda yang baru saja tampil di Piala Asia U-23 2024.
Dan itu juga diakui oleh winger Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan. Dia menyebut masalah ini akan coba diatasi secepatnya agar performa tim Merah Putih lebih oke saat melawan Irak.
“Memang pemain ada yang baru beres liganya, ada yang sudah stop lama karena musim sudah selesai. Kami sebenarnya tak banyak berubah di tim. Soal komunikasi antarpemain, sedang kami coba benahi, karena setiap pemain pasti beda-beda (gaya komunikasinya) di klub dan timnas,” ujar Marselino.
Shin Tae-yong coba kelabui Irak
Sejatinya, tak ada hal spesial dalam pertandingan melawan Tanzania. Namun, ada satu hal yang cukup unik di laga ini.
Jika diperhatikan lebih detail, ternyata nomor punggung yang dikenakan setiap pemain berbeda dari biasanya. Selain kiper, semuanya memakai nomor punggung acak.
Contohnya, Marselino. Biasanya sang pemain mengenakan nomor punggung 7. Tapi, di laga tersebut dia memakai nomor 8.
Usut punya usut, ternyata itu merupakan strategi dari sang pelatih untuk mengelabui Irak dan Filipina. Dia tahu jika Irak pasti akan memantau pertandingan tersebut.
Apalagi, Irak sudah tiba di Indonesia di hari yang sama dengan hari pertandingan melawan Tanzania. Sudah pasti, tim berjuluk Singa Mesopotamia akan menyaksikan duel uji coba itu.
“Itu (nomor acak) memang sengaja untuk dilakukan agar lawan tidak gampang untuk menganalisis kami,” ungkap Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong sangat paham akan kekuatan Irak. Makanya, strategi yang tak biasa pun patut dicoba demi mencuri kemenangan sekaligus membalas kekalahan 1-5 di pertemuan pertama.
Terpenting, kemenangan dibutuhkan Indonesia demi mengamankan tiket ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Skuad Garuda hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk mengamankan slot sebagai runner-up Grup F.
“Saat ini pemain memang masih merasakan capek. Namun, dengan selesainya pertandingan ini, pastinya performa akan meningkat cepat. Di tanggal 4 dan 5 baru akan masuk periode conditioning dan saya akan mempersiapkan tim lebih baik,” ucap Shin Tae-yong.
Pelatih 53 tahun itu sangat yakin Indonesia bisa meraih hasil yang diharapkan di dua laga tersisa ini. Apalagi, tim Merah Putih berstatus sebagai tuan rumah.
“Memang Irak bukan lawan mudah bagi kami dan mereka tim terbaik di grup ini. Namun, ini laga kandang, jadi saya akan memaksimalkan semuanya agar di laga nanti bisa mendapatkan hasil yang baik,” tutur dia.
“Apalagi, setelah kemarin lolos ke semifinal (Piala Asia U23), terasa perubahan besar soal mental, percaya diri, jadi kami bisa menunjukkan permainan kami melawan siapa pun,” jelasnya.
Di sisi lain, apresiasi diberikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, setelah melihat performa tim Garuda kontra Tanzania. Menurutnya, hasil yang didapat sangat wajar karena ini merupakan laga pemanasan jelang pertandingan sesungguhnya melawan Irak dan Filipina.
“Ya, memang dalam mempersiapkan tim bisa prima itu perlu waktu untuk pemain satu dan lainnya bisa bermain lebih kompak,” kata Erick.
“Untuk lawan Irak dan Filipina, kita harus dapat poin paling enggak tiga supaya kita langsung ke kualifikasi babak ketiga untuk masuk 18 besar negara Asia yang memang belum pernah juga kita rasakan sejak lama,” lanjutnya.