Mendengarkan hentakan irama lagu “APT” dari Rose BLACKPINK dan Bruno Mars di dalam ruang gym atau sayatan gitar berpadu betotan bas serta pukulan drum dalam tembang “Enter Sandman” dari Metallica saat berlari bisa menghadirkan sederet manfaat.
Musik dan olahraga bak kawan lama. Keduanya bisa menjaga kewarasan seseorang dari rutinitas sehari-hari yang memunculkan tekanan.
Berolahraga sambil mendengarkan musik adalah aktivitas yang menyenangkan. Bahkan, ada beberapa olahraga yang sengaja menyesuaikan ketukan lagu dengan gerakan badan.
Lari juga menjadi salah satu olahraga yang cocok diiringi lagu-lagu dari penyanyi favorit.
Baca juga:
Olahraga yang Tepat saat Musim Hujan
Dilansir dari The Health Sciences Academy, mendengarkan musik sebelum, saat, atau setelah olahraga atau beraktivitas bisa meningkatkan motivasi, performa, dan kemampuan menerima ilmu baru.
Saking besarnya pengaruh musik dalam berolahraga, seorang peneliti bernama Dr. Costas Karageorghis menyebut musik adalah “doping legal” bagi seorang atlet.
Berikut ini adalah empat manfaat mendengarkan musik saat berolahraga:
1. Alat Sugesti
Musik bisa memberi pengaruh ke alam bawah sadar. Dengan mendengarkan sesuatu yang kita suka, pikiran akan teralihkan. Rasa letih dan capek tak lagi jadi fokus dalam berolahraga lantaran ada irama-irama dari susunan lagu atau playlist yang disetel.
Riset yang dilakukan The Health Sciences Academy menunjukkan musik bisa meningkatkan performa dengan mengalihkan perhatian seseorang dari rasa letih dan pegal ketika melakukan aktivitas seperti lari, bersepeda, atau berenang.
Peneliti olahraga di Universitas Brunel, Inggris, yang merupakan pusat riset terkemuka soal musik untuk olahraga, menunjukkan musik dapat meningkatkan daya tahan hingga 15 persen dan menurunkan rasa kesusahan dalam berolahraga hingga 12 persen.
Bukan cuma atlet amatir atau pemula saja yang memanfaatkan musik, atlet profesional pun mendengarkan musik dan merasakan manfaatnya.
Pelari jarak jauh Haile Gebrselassie memecahkan rekor lari 10.000 meter putra sambil mendengarkan lagu “Scatman” dari Scatman John. Atlet asal Ethiopia itu menyelaraskan langkah kakinya dengan irama lagu tersebut.
Mendengarkan musik selama berolahraga bisa meningkatkan efisiensi aktivitas dan menunda kelelahan, apalagi jika ada sinkronisasi antara irama musik dan gerakan sang atlet.
Sementara dalam hal kekuatan otot, musik dianggap menjadi motivator yang menimbulkan ledakan intensitas. Ini membuat kapasitas kerja, kekuatan, dan produktivitas meningkat. Dampak besar bisa dirasakan atlet-atlet lari cepat, lompat tinggi, angkat beban, dan latihan interval intensitas tinggi.
2. Menjaga Pikiran
Musik mendorong seseorang memotivasi diri. Perubahan mental lantaran mendengarkan musik bisa menjaga fokus dari berbagai pikiran di luar lapangan.
Banyak atlet menggunakan musik dengan berbagai cara untuk mencapai tingkat fokus dan konsentrasi tertentu sebelum pertandingan atau kompetisi. Tak heran jika pemain sepak bola sering terlihat mendengarkan musik saat turun dari bus tim dan menuju ruang ganti atau petinju berjalan dari ruang loker ke ring diiringi musik pilihan.
Dengan mendengarkan musik, seseorang akan punya bayangan mengenai apa yang ingin mereka raih selama pertandingan dan setelah berlaga.
3. Mengubah Tingkat Latihan
Untuk memaksimalkan latihan, hal yang dibutuhkan adalah sinkronisasi antara musim dan latihan yang berulang. Ada penelitian yang mendukung soal penyelarasan ritme sebagai bagian penting dalam keterampilan dan kinerja.
Musik dapat menyeimbangkan dan menyesuaikan gerakan. Sebagai contoh, saat mendengarkan tempo yang cepat membuat kita bergerak cepat dan begitu pula sebaliknya. Dalam tempo lambat, pergerakan akan lebih lambat dan bisa digunakan untuk kebutuhan fokus.
Sebuah rilis dari Universitas Stanford melaporkan, para peneliti menyebut musik tertentu bisa meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan relaksasi. Musik yang menenangkan dapat pula membantu mengatasi kecemasan dan kegugupan sebelum kompetisi.
Atlet-atlet golf, renang indah, dan pepanah bisa memanfaatkan musik dalam latihannya. Begitu pula pebasket untuk melatih lemparan bebas.
4. Memunculkan Emosi Tertentu
Penelitian mengaitkan musik dengan perasaan dan kenangan positif. Musik dapat meningkatkan motivasi diri dengan memicu emosi yang baik sehingga membantu merasakan kenikmatan yang jauh lebih besar dari sebuah aktivitas olahraga.
Hal ini penting bagi atlet atau orang biasa yang berolahraga karena bisa memunculkan kekuatan untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap program latihan jangka panjang.
Dengan demikian, musik bisa ditambakan sebagai bagian dari program latihan jangka panjang seperti pemulihan kondisi.
Pembaca Ludus tentu bisa mempersiapkan playlist terbaik untuk berolahraga, tetapi jangan lupa tetap perhatikan keselamatan. Jangan dengarkan musik dengan volume suara kencang, karena bisa mengganggu gendang telinga dan bisa membuat kita tak sadar dengan keadaan sekitar. (Arifianto)