
Tiket pertandingan sepak bola, khususnya Timnas Indonesia, tidak lagi mudah dibeli seperti era Anjas Asmara, Didik Darmadi, hingga Bambang Pamungkas. Digitalisasi mengubah segalanya. PSSI kini menggunakan Garuda.ID.
Dulu, tiket pertandingan bisa dibeli di stadion melalui tiket boks. Hingga era 1980-an, proses pembelian tiket tersebut masih terus berlanjut.
Ketika era Bambang Pamungkas masih aktif membela Persija dan Timnas Indonesia, sistem penjualan tiket juga masih sama. Tiket boks di Stadion Lebak Bulus ataupun SUGBK masih terlihat antrian panjang.
Namun, ketika memasuki 2010-an, mata petinggi PSSI mulai terbuka. Digitalisasi mulai merambah sepak bola dan anak-anak muda juga mulai mendesak agar sistem pembelian tiket seperti layaknya klub-klub Eropa.
“Banyak sekali penonton yang masuk ke stadion di luar kapasitas yang seharusnya. Bahkan, ada yang menggunakan tiket bekas.”
Kini, PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir membuat perubahan cukup besar. Berangkat dari animo publik yang meningkat terhadap Timnas Indonesia, PSSI menerapkan sistem tiket digital untuk menjaga keamanan dan kenyamanan.
PSSI baru-baru ini meluncurkan aplikasi Garuda ID sebagai syarat wajib pembelian tiket Timnas Indonesia. Aplikasi ini juga dibuat sebagai langkah untuk mengatasi sejumlah masalah yang sering terjadi saat pertandingan di stadion.
Isu mengenai pengelolaan penonton di SUGBK kembali mencuat, dengan masalah seperti penonton tanpa tiket, kapasitas stadion yang terlampaui, serta penonton yang tak kebagian tempat duduk meski telah membeli tiket.
Baca juga:
Mental Timnas Putri Indonesia Sudah Teruji
Exco PSSI, Arya Sinulingga menegaskan sejumlah pelanggaran kapasitas stadion selama pertandingan membuat PSSI dan PT Garuda Sepakbola Indonesia (PT GSI) meluncurkan Garuda ID.
“Banyak sekali penonton yang masuk ke stadion di luar kapasitas yang seharusnya. Bahkan, ada yang menggunakan tiket bekas,” kata Arya Sinulingga, beberapa waktu lalu.
“SUGBK penuh sekali, sampai Pak Erick Thohir menyebut ini sangat berisiko bagi keamanan. Jadi, kata kunci pertama adalah soal keamanan. Keamanan di stadion bisa dipertanyakan, padahal antusiasme penonton sangat tinggi,” ujar Arya.
Lebih lanjut, Arya Sinulingga juga menjelaskan banyak penonton yang duduk di area yang bukan tempat duduk resmi, dan sebagian bahkan tidak mendapat tempat duduk meski telah memiliki tiket.
“Sekarang, pembelian tiket wajib melalui registrasi Garuda ID dengan menggunakan kartu identitas dan teknologi pengenalan wajah (face recognition).”
Tidak mau hal ini terulang saat Timnas Indonesia melawan Jepang dan Arab Saudi, PSSI berkolaborasi dengan pihak ketiga yang berpengalaman dalam pengelolaan keramaian. Melalui sistem Garuda ID, pembelian tiket kini hanya bisa dilakukan oleh suporter resmi yang mendaftar di situs KitaGaruda.id atau PSSI.org. Sistem ini diharapkan dapat menekan praktik percaloan dan mengurangi penonton tanpa tiket.
“Tahap pertama adalah meningkatkan sistem keamanan. Kami telah melakukan tender kepada pihak ketiga untuk memastikan keamanan stadion yang lebih profesional dalam menangani keramaian,” ungkap Arya.
Registrasi Garuda ID dapat dilakukan secara gratis, dengan hanya memerlukan kartu identitas dan foto wajah yang jelas. Arya berharap peningkatan keamanan ini dapat diterapkan mulai dari laga Timnas Indonesia melawan Jepang dan Arab Saudi pada November 2024.
“Perubahan ini cukup mendasar dan bisa disebut revolusioner. Sekarang, pembelian tiket wajib melalui registrasi Garuda ID dengan menggunakan kartu identitas dan teknologi pengenalan wajah (face recognition),” tegasnya.
Selain itu, dengan keberadaan Garuda ID, PSSI berharap tidak ada lagi calo tiket. Tujuannya sudah jelas pendukung yang ingin menonton laga Timnas Indonesia di kandang tak dirugikan.
“Ini menjadi langkah kita supaya menonton timnas Indonesia supaya semakin aman dan nyaman,” ucap Arya.
Netizen berontak
Gebrakan ini mendapat beragam reaksi. Namun, di akun sosial media PSSI dan Timnas Indonesia, masih banyak netizen yang mengeluhkan proses registrasi terlalu lama karena kode One-Time Password (OTP) belum terkirim-kirim.
Syarat wajib memiliki Garuda ID untuk membeli tiket pertandingan Timnas Indonesia tentu membuat fan berbondong-bondong memiliki ID. Akan tetapi, memang ketika kru Ludus.ID mencoba melakukan registrasi, proses OTP-nya cukup lama dan berhari-hari.
Ini jelas harus diperbaiki agar suporter bisa dengan cepat mendapatkan ID dan membeli tiket. Terlebih, gerak cepat digital terkadang cukup kejam bagi fan untuk membeli tiket. (Gerry Anugrah Putra)