Interval Walking Training, Terobosan Baru Berolahraga untuk Kaum ‘Mager’

 

Kredit foto: Unsplashed
Penelitian di Jepang menemukan beragam dampak positif IWT.

Kabar baik buat kaum malas gerak alias ‘mager’ dan kaum ‘mendang-mending’ atau yang suka membanding-bandingkan, karena kini ada Interval Walking Training (IWT) yang simpel tapi punya segudang manfaat kesehatan.

Jika dialihbahasakan, IWT berarti latihan jalan dengan interval. Yang dimaksud interval dalam hal ini adalah penggabungan dua metode jalan, yakni jalan santai dan jalan cepat.

Lantaran termasuk ke dalam kegiatan aktivitas terencana, berbeda dengan sekadar jalan biasa, seseorang yang ingin melakukan IWT disarankan  pemanasan terlebih dahulu. Tidak perlu pemanasan rumit, yang penting menyiapkan postur yang ideal untuk menghindari capek. Seperti merenggangkan otot leher, tangan, dan kaki.

Jika pemanasan dirasa cukup, mulailah! Awali IWT dengan jalan santai. Jalan saja seperti biasa, dengan langkah normal dan tidak terburu-buru. Lakukan selama tiga menit.

Kredit foto: Unsplashed
IWT tak ubahnya seperti berjalan kaki yang bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dan terbilang tanpa biaya.

Setelah tiga menit jalan santai, ganti ke mode jalan cepat. Dalam melakukan jalan cepat, ambil langkah sepanjang mungkin, ayunkan lengan, dan melaju sekencangnya. Jalani selama tiga menit.

Seandainya sudah tiga menit berjalan cepat, kembalilah ke setelan jalan santai.

Tiga menit jalan santai dan tiga menit jalan cepat diistilahkan menjadi satu set. Dibutuhkan lima set alias 30 menit untuk mendapat hasil optimal dari IWT. Jangan lupa pendinginan sebagai penutup.

Selain cara di atas, ada pula versi lain dalam IWT yakni, berjalan normal tiga sampai empat menit yang dilanjutkan berjalan cepat selama 10 detik saja dan diulang lima sampai 10 kali.

IWT yang dikembangkan di Universitas Shinshu, Matsumoto, Jepang, memiliki pendekatan berbeda dibanding dengan studi-studi soal olahraga jalan kaki yang banyak menekankan jumlah langkah kaki. Selama ini disebutkan 10 ribu langkah kaki menjadi acuan dalam hidup sehat.

Jika dibandingkan dengan melangkah 10 ribu kali yang bisa dilakukan sekitar satu jam 40 menit,  waktu yang diperlukan dalam IWT jauh lebih cepat. Kendati durasi lebih cepat, IWT disebut bisa memperbaiki kesehatan seseorang yang sebelumnya didiagnosis memiliki diabetes dan hipertensi.

Sebuah penelitian di Jepang membagi 246 responden yang berusia paruh baya dan lanjut usia ke dalam tiga aktivitas selama lima bulan, yakni:

1. Melakukan IWT selama 30 menit per hari, selama empat hari seminggu.

2. Melakukan jalan kaki sebanyak 10 ribu langkah setiap empat hari dalam sepekan.

3. Tidak melakukan aktivitas jalan kaki sama sekali.

Setelah penelitian selama lima bulan, kelompok yang menjalani IWT menunjukkan penurunan dalam tekanan darah sistolik empat kali lebih banyak ketimbang kelompok yang berjalan kaki 10 ribu langkah. Sementara tekanan darah diastolik para pelaku IWT juga turun dua setengah kali lebih banyak ketimbang orang-orang yang berjalan kaki 10 ribu langkah.

Dari sisi kekuatan otot hamstring, pelaku metode IWT diketahui juga 12 persen lebih kuat dibanding pejalan kaki 10 ribu langkah. Demikian pula dengan serapan oksigen yang menjadi acuan dalam daya tahan aerobik.

Studi lain menyatakan IWT juga menurunkan indeks depresi hingga 50 persen di kalangan paruh baya dan lansia dengan gejala depresi. Ada pula pengaruh dalam peningkatan efisiensi tidur mencapai 12 persen.

Kredit foto: Unsplashed
Jalan kaki merupakan olahraga minim risiko yang cocok dilakukan lansia.

Bagi yang ingin mengurangi berat badan, IWT juga bisa menjadi jawaban. Metode ini terbukti bisa meningkatkan pembakaran kalori tanpa menambah tekanan atau ketegangan pada tubuh.

Bahkan, penelitian Universitas Shinshu melibatkan Rumah Sakit North Alps Medical Center Azumi menggunakan IWT sebagai bagian dalam program rehabilitasi pasien penyakit jantung.

Sedangkan, riset di Universitas Kopenhagen, Denmark, mengklaim IWT memiliki dampak positif bagi penderita diabetes. Dalam sebuah penelitian, disebutkan pelaku IWT selama 60 menit sehari sebanyak lima kali sepekan mengalami penurunan kadar gula darah 10 persen lebih banyak ketimbang orang-orang yang sekadar berjalan biasa dengan durasi dan waktu yang sama.

“IWT bisa memperbaiki kekuatan fisik dan menyajikan keuntungan lain. Kuncinya adalah melakukan intensitas tertentu dalam durasi tertentu,” jelas Profesor Masuki Shizue dari Universitas Shinshu mengenai perbandingan IWT dan jalan 10 ribu langkah.

IWT sudah mendapat sorotan positif dari Amerian Physiological Society yang kemudian menjadi acuan dokter dan peneliti di seluruh dunia.

Ayo melangkah menuju kehidupan yang lebih baik!


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.