
LUDUS – Petinju kelas penjelajah, Paul Bamba meninggalkan dunia tepat enam hari setelah memecahkan rekor milik legenda tinju dunia Mike Tyson. Petinju berusia 35 tahun asal Puerto Rico mencatatkan 14 kemenangan KO dalam satu tahun kalender.
Bamba memecahkan rekor Mike Tyson perihal kemenangan terbanyak lewat KO dalam satu tahun kalender. Secara total, Bamba telah mengemas 14 kemenangan. Sepanjang tahun 2024, Bamba nyaris berlaga di setiap bulan, kecuali September.
Bamba memiliki rekor 19-3 dalam karier tinjunya, dan memenangkan semua 14 pertandingannya pada tahun 2024 dengan KO, termasuk pertandingan terakhirnya pada 21 Desember 2024. Dalam duel tersebut Bamba mengalahkan Rogelio Medina di Carteret, New Jersey, Amerika Serikat.
Baca juga:
10 Petinju Kelas Berat Terbaik Inggris, Ada Pemegang Gelar Juara Dunia
Bamba menang KO atas Medina dalam enam ronde dan meraih titel emas WBA kelas penjelajah. Gelar juara ini terasa special karena menandai kemenangannya yang ke-14 secara berturut-turut, melewati rekor Mike Tyson.
“Saya keluar dan meraihnya dengan penuh percaya diri dan melakukan apa yang saya bisa tahun ini. Lihat faktanya! 14 pertarungan, 14 KO dalam satu tahun, berapa banyak sabuk yang saya miliki di sini?” ujar Bamba.
Ironisnya sepekan setelah kemenangan impresif itu, Bamba dikabarkan meninggal dunia oleh sang manajer, Shaffer Smith. Musisi yang dikenal dengan nama panggung Ne-Yo itu mengabarkan kabar duka tersebut lewat akun Instagram pada Sabtu (28/12/2024).
“Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya putra, saudara, teman, dan juara tinju tercinta Paul Bamba, yang cahaya dan cintanya menyentuh banyak kehidupan,” tulis Ne-Yo pada unggahan Instagramnya, @neyo.

Untuk diketahui, Bamba dan Ne-Yo memang menjalin hubungan persahabatan yang begitu erat. Bamba bahkan merupakan petinju pertama yang bergabung ke agensi tinju milik pelantun Miss Independent itu.
Di mata Ne-Yo, Bamba adalah pribadi yang tangguh, percaya diri dan juga ambisius. Menurutnya, Bamba tidak hanya mewarisi rekor apik di dunia tinju, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang. Adapun hingga tulisan ini dibuat, belum jelas mengenai penyebab kematian Bamba.
“Kami sangat sedih atas kepergiannya dan dengan hormat meminta privasi dan pengertian selama masa sulit ini saat kita bersama-sama mengatasi kesedihan kita,” lanjut unggahan tersebut.
Sontak ucapan belasungkawa dan penghormatan dari komunitas tinju internasional pun bertebaran di kolom komentar. Jika maut tak menjemput secepat ini, Bamba dijadwalkan akan menantang Jake Paul dalam waktu dekat.
“Anda (Jake Paul) bisa datang untuk mendapatkannya. Anda bisa datang untuk bertarung atau apa pun, Anda bisa terus melakukan pertarungan tipuan,” kata Bamba lewat keterangannya, dipetik Mirror.
“Pada akhirnya, saya telah bekerja keras. Anda bisa mengatakan bahwa Anda telah menganggap tinju sebagai olahraga yang serius dan ya Anda telah menghasilkan banyak uang tetapi Anda belum mendapatkan apa pun dari tinju,” tutur Bamba.
Trauma Pasca-Perang dan Karier Seumur Jagung

Karier Bamba di atas ring tinju terhitung hanya seumur jagung. Bamba diketahui memulai karier tinju secara profesional pada tahun 2021.
Sebelum menjajaki karier sebagai petinju profesional, pria kelahran Rio Piedras, 15 Agustus 1989 ini merupakan veteran perang. Dia sempat bertugas bersama Korps Marinir Amerika Serikat di Irak.
Sepulangnya dari Timur Tengah, kehidupan Bamba tak berjalan mulus. Bamba mengalami trauma stress PTSD seusai bertugas di Irak. Tak hanya itu, Bamba juga tidak punya tempat tinggal alias tunawisma.
Kehidupan Bamba berubah drastis setelah mengenal tinju. Dengan bimbingan duo pelatihnya, Aaron ‘Superman’ Davis dan Bobby Miles, Bamba membangun kembali kehidupannya yang berantakan.
Bamba terus berlatih dengan bayaran USD10 per ronde. Davis dan Miles pulalah yang membantu Bamba memulai karier tinju profesional di atas ring.
Setahun kemudian, tepatnya pada 4 Oktober 2022, Bamba diumumkan akan berduel dengan Tommy Fury, adik tiri dari Tyson Fury. Pertarungan tersebut direncanakan digelar dengan megah, sebab akan menghadirkan duel Floyd Mayweather Jr. menghadapi Deji.
Namun sayang, Bamba lagi-lagi menemui batu kerikil dalam kariernya. Pertarungan menghadapi Tommy Fury dipastikan batal karena Bamba tidak memenuhi persyaratan minimal berat badan.
Hingga tahun 2024, Bamba terus merintis karier bertinju sembari berbisnis dan terlibat dengan kegiatan amal. Bamba diketahui membangun klub kebugaran dan menyumbangkan sebagian keuntungan untuk 500 anak miskin di Turki.
Pada tahun ini, Bamba juga menjadi pelatih tinju untuk Ne-Yo selaku sahabatnya. Dia kerap menemani Ne-Yo menjalani tur konser sembari memberi pelatihan tinju. (Ilham Sigit Pratama)