“Siap. Kami sudah siap. Semua atlet dalam kondisi bugar dan siap bersaing membawa nama baik Merah Putih”

Rafiq Hakim Radinal, yang ditunjuk sebagai Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia di Islamic Solidarity Games (ISG) 2021 Konya, menyatakan kesiapannya. Sebanyak 87 atlet akan tampil di ISG, olahraga multi disiplin yang diselenggarakan oleh Islamic Solidarity Sports Federation (ISSF) dan antar negara yang tergabung dalam Organization of Islamic Cooperation. Ajang ini untuk mendukung pengembangan atlet geografi Islam dan untuk meningkatkan budaya persaudaraan dan solidaritas di antara para atlet.

Kontingen Indonesia ketika melakukan defile SEA Games Vietnam 2021 (Foto: NOC Indonesia)
Malam ini, Kamis dini hari waktu Indonesia, akan dilakukan upacara pembukaan. ISG akan digelar mulai hari ini hingga 19 Agustus mendatang. Indonesia mengirimkan 13 cabang olahraga, yaitu:
- Atletik
- Angkat Besi
- Balap Sepeda
- Gulat
- Judo
- Karate
- Kickboxing
- Menembak
- Panahan
- Renang
- Senam
- Taekwondo
- Tenis Meja
Berdasarkan skala prioritas Komisi Sport and Development (KSD), hanya 12 cabang olahraga yang menggunakan anggaran APBN, yaitu panahan, atletik, balap sepeda disiplin jalan raya, senam, judo, karate, kickboxing, menembak, renang, taekwondo, angkat besi, serta gulat. Sementara satu cabang olahraga lainnya yaitu tenis meja meminta kepada NOC Indonesia untuk bisa berangkat dan bersedia membayar mandiri.
“Kami memutuskan membuka jalur pembiayaan mandiri karena antusias cabor tinggi. Akhirnya selain tenis meja, cabor lain seperti taekwondo, menembak, senam, dan juga ada official angkat besi ingin menambah atletnya karena ajang ini menjadi tryout mereka. Saat ini dipastikan Tim Indonesia mengirimkant 87 atlet dari 13 cabor yang berangkat ke ISG.” lanjut Rafiq.













ISG kali pertama digelar di Jeddah, Arab Saudi pada tahun 2005. Sedangkan ISG kedua, yang awalnya diputuskan digelar tahun 2009 di Teheran, Iran, ditunda hingga 2010, meski akhirnya dibatalkan. Kemudian ISG ketiga, digelar tahun 2013 pada saat Indonesia menjadi tuan rumah dan dilaksanakan di Palembang Sumatera Selatan. ISG keempat di Baku tahun 2017.
Selama keikutsertaan Indonesia di ajang ini, pernah menjadi juara umum dengan meraih 36 emas, 34 perak dan 34 perunggu, pada saat menjadi tuan rumah. Prestasi terbaik ketimbang pada saat tampil tahun 2005 yang hanya mendapatkan 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu dan berada di peringkat 18. Sedangkan di Baku 2017 lalu, Indonesia berada di peringkat delapan perolehan 6 emas, 29 perak dan 23 perunggu.
Di Konya sekarang ini, yang dipastikan akan diikuti 56 negara, Indonesia akan mengejar prestasi terbaiknya, seperti pada saat tampil di Palembang.
Selamat bertanding dan berjuang untuk para patriot olahraga Indonesia!