Iwan Fals, Filosofi Karate dan Keseimbangan Hidup Dalam Bermusik

Credit foto : www.iwanfals.co.id
Penyanyi Indonesia Iwan Fals sedang berlatih karate.

Usianya tak muda lagi, September bulan lalu musisi legendaris dan kharismatik itu genap berusia 62 tahun. Dia konsisten dengan lagu-lagu romantis dan lagu berisi kritik sosial. Namun, di balik itu semua, ada olahraga karate yang membantunya menjaga kebugaran fisik dan mempengaruhi filosofi hidupnya.

Musisi tersebut adalah Virgiawan Listanto atau yang lazim disapa Iwan Fals. Iwan Fals adalah musisi Indonesia itu yang banyak dipuja penggemarnya yang lintas usia, dari zaman dia muda hingga saat ini. Bahkan sebagian besar musisi Indonesia juga mengidolakan dirinya karena konsisten dengan apa yang menjadi garis kehidupannya dalam bermusik.

Revolusi bermusik dan perenungannya tentang kehidupan semakin mengerucut sejak kehilangan putra sulungnya, Galang Rambu Anarki. Religiusitas Iwan Fals dan perenungannya akan masalah keseimbangan alam menjadikan dirinya makin terlihat sosok yang bukan saja kental sebagai musisi, tetapi juga aktivis peduli lingkungan.

Salah satu yang mengemuka dalam konsepsi keseimbangan alam yang menjadi literasi kehidupannya saat ini adalah narasi hijaunya dengan gerakan wajib menanam pohon. Ia menyebut sederhana dalam gerakannya, yakni anak cucunya berhak dan layak mendapatkan udara bersih yang menyehatkan paru-parunya. Harapannya melihat bumi yang hijau ini, ia tumpahkan dalam sebagian dari revolusi bermusiknya. Bahkan disetiap konsernya, Iwan Fals selalu mendengungkan masalah keseimbangan alam, gerakan penghijauan, dan menanam kepada para penggemarnya.

Jadwal berusik dan konser panggung yang padat ditambah dengan ragam aktivitas kampanye “keseimbangan” tersebut tentu membutuhkan tenaga fisik yang prima.

“Tak dipungkiri, usia semakin menua, dan stamina dituntut harus tetap terjaga, maka tiada jalan lain hidup sehat dan berolahraga adalah jalan utama melewati tantangan itu semua,” kata Iwan Fals.

Revolusi bermusik Iwan Fals yang berujung pada aktivitasnya yang religius, pasca kematian putra pertamanya, telah merubah jalan hidup Iwan Fals. Pola hidup lama yang tidak baik Ia tinggalkan. Bahkan Iwan telah berhenti merokok.

Selain itu, ada satu aktivitas yang sejak dulu konsisten ia jalani dan tekuni, yakni berlatih olahraga beladiri karate. Olahraga Karate yang menjadikan dirinya tetap prima hingga hari ini.

Credit foto : www.iwanfals.co.id
Penyanyi Indonesia Iwan Fals (tengah) sedang berlatih karate.

Dalam bermusik Iwan pun mengambil filosofi Karate. Menurutnya, Karate sama dengan musik sebab di dalam karate ada irama, ritme, dan penghayatan.  Tiga hal itulah yang dijadikan pegangan Iwan dalam menghadapi tantangan di dunia pertunjukkan yang sarat dengan urusan uang dan popularitas dalam keartisannya. Karate menjadi solusi Iwan Fals dalam upaya melawan melawan dirinya sendiri.

Sebelum belajar karate, Iwan menekuni olahraga beladiri Judo dan Pencak Silat. Bahkan ketika dirinya berlatih Judo, Ia sempat sempat juara nasional Judo tingkat SD dulu. Ia mewakili DKI. Setelah itu, Iwan Fals belajar karate.

Dari olahraga asal Jepang inilah Iwan Fals juga pernah mengukir prestasi membanggakan, yakni meraih juara Karate Tingkat Nasional. Kemudian Iwan Fals juga sempat melatih Karate di STP (Sekolah Tinggi Ilmu Publisistik). Di lapangan badminton rumah kawasan Condet Jakarta Iwan Fals juga melatih karate untuk warga masyarakat sekitar.

Dari dojonya itu, beberapa muridnya kemudian meneruskan aktivitas latihan. beberapa murid Iwan Fals tersebut antara lain Simpai Budi, Simpai Dayat, dan Simpai Aras. Kemudian Iwan Fals dan keluarga ketika bertempat tinggal di Leuwinanggung Jawa Barat tahun 1997 juga membuka tempat latihan karate.

Selain berlatih di rumahnya, Iwan Fals juga kerap diundang oleh organisasi Karate dan perkumpulan atau komunitas Karate untuk berlatih bersama dan memberikan motivasi kepada para atlet. Seperti yang pernah dilakukan baru-baru ini ketika dirinya diundang PB Forki  dalam acara latihan gabungan karate atau Ghosuko bertajuk Join Fun Karate Training Camp (JFKTC) dan Goes To Sensei (GTS), yang berlansung di Kawasan Puncak,Megamendung, Kabupaten Bogor 28 September hingga 1 Oktober 2023 lalu.

Diacara yang diinisiasi oleh INKAI tersebut, Iwan Fals hadir bersama Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto, Panglima TNI 2017-2021 yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) dan sejumlah pengurus dan senior karate Indonesia.  INKAI adalah Institut Karate-Do Indonesia (INKAI), salah satu perguruan karate tertua dan terbanyak di Indonesia yang telah memiliki nama besar dan atlet berprestasi.

Iwan Fals diacara tersebut didampuk memberikan motivasi dan pembekalan kepada para atlet yang akan mengikui Ujian Kenaikan Tingkat (UKT). Iwan Fals memacu semangat para karateka agar terus giat berlatih dan menimba pengalaman bertanding.

“Karateka kita sudah mendunia dan kita kerap memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara di multievent Internasional dan kejuaraan open Internasional Karate yang kita ikuti. Ini sangat membanggakan dan menjadi harapan kita semua, Karate Indonesia sudah mampu menembus pentas dunia,” ujar Iwan Fals yang diacara tersebut juga mewakili Wadokai (Wahana Aliran Damai Karate-do Indonesia).

Credit foto : www.iwanfals.co.id
Penyanyi Indonesia Iwan Fals (depan kanan) sedang memimpin latihan karate.

Oleh karenanya, Iwan memuji dan mengapresiasi acara ini sebagai wujud serta partisipasi dan senergi antar perguruan karate. Harapannya dengan sinergi antar perguruan karate ini, maka silaturahmi yang terjalin akan menumbuhkan semangat baru dalam mengemban misi peningkatan pembinaan dan pengembangan prestasi karate Indonesia kedepannya.

Sebelumnya Iwan juga kerap mengisi acara-acara latihan Karate bersama. Baik di dojo  suatu perguruan Karate, maupun saat latigan gabungan. Salah satunya antara lain ketika Iwan juga mengikuti acara latihan Bersama di Markas Batalyon Howitzer 2 Marinir, Karang Pilang, Surabaya. Di acara tersebut Iwan lengkap menggunakan dobok Karate Gi, yakni pakaian khas atlet Karate dengan DAN hitam.

Bagi penyanyi lagu Bento dan Bongkar itu, karate bukan sekedar bertanding dan menang, tetapi menang dalam memaknai kehidupan. Menurutnya, sebagai penyanyi dibutuhkan kondisi yang tetap bugar secara fisik.

“Kalo tidak latihan karate sulit untuk main di panggung dua jam,” ucap Iwan Fals.

Menurut Iwan, berlatih Karate sangat banyak manfaatnya. Selain menjaga irama dan kesehatan tubuh, Karate juga berpengaruh terhadap mental. Hal ini bisa bermanfaat dalam menyikapi sebuah kondisi dalam pekerjaan.

Karate juga bisa menumbuhkan rasa percaya diri bagi anak-anak. Percaya diri seorang anak akan tumbuh dan terbiasa tampil depan umum. Anak-anak peserta karate yang sering mengikuti pertandingan dengan banyak penonton, akan tumbuh rasa percaya dirinya dan mampu mengendalikan dirinya ketika bertanding.

Selain itu, kata Iwan Fals, petuah yang tertuang dalam janji karate isa menjadi filosofi hidup, yaitu sanggup memelihara kepribadian, sanggup patuh pada kejujuran, sanggup mempertinggi prestasi, sanggup menjaga sopan santun, dan sanggup menguasai diri.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.