Setelah vakum sejak Proliga 2022, tim Jakarta Garuda akan kembali meramaikan panasnya persaingan sektor putra Proliga 2024. Menggunakan nama Jakarta Garuda Jaya, mereka melengkapi total peserta Proliga Putra 2024 menjadi tujuh setelah mundurnya Surabaya Samator dan Jakarta BNI 46.
Sebagai catatan, Jakarta Garuda pernah ikut Proliga selama dua musim, yakni pada 2019 dan 2020. Mereka menjadi proyek Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia untuk mengorbitkan pemain masa depan.
Banyak pevoli jebolan Jakarta Garuda yang kemudian menjadi bintang. Fahry Septian Putratama, pemain Indonesia yang abroad ke Bulgaria adalah salah satunya. Belum lagi ada Fakhreza Rakha Abhinaya yang kini merupakan libero andalan Timnas.
Jangan lupakan juga Alfin Daniel. Putra dari setter legendaris putri Rita Kurniati ini menjadi satu dari empat setter putra yang dimiliki Indonesia saat ini. Tedy Oka juga Middle-Blocker jebolan Jakarta Garuda yang kiprahnya cukup diperhitungkan.
Pada Proliga 2024, Jakarta Garuda Jaya juga bakal dijadikan PBVSI sebagai “pabrik” pemain masa depan. Namun, bedanya, setelah Proliga 2024 berakhir, Dawuda Alaihissalam dan kawan-kawan benar-benar akan ikut sebuah ajang besar.
Jakarta Garuda Jaya di 2024 adalah tim yang diproyeksikan menjadi Timnas U-20 pada Kejuaraan Asia U-20 di Surabaya, 23-30 Juli 2024 mendatang. Mereka diharapkan tampil sebaik mungkin mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBVSI, Loudry Maspaitella mengatakan, pihaknya sudah tidak memiliki waktu lagi menggelar Pelatnas. Oleh karena itu, para pemain Timnas Indonesia U-20 diikutkan di Proliga 2024 dengan bendera Jakarta Garuda Jaya.
“Kejuaraan Asia U-20 memang sudah cukup mepet, oleh karena itu, kami tidak bisa untuk menggelar Pelatnas. Mengikutkan para pemain Timnas U-20 di Proliga 2024 adalah salah satu cara agar mereka mendapatkan pengalaman bertanding,” ucap Loudry.
Pemain Timnas U-20 sendiri diambil dari Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Junior di Sentul 2023 lalu. Usia para pemain rata-rata di bawah 19 tahun saat Kejurnas.
Jadi berbeda dengan Jakarta Garuda generasi Fahry Septian yang hanya diharapkan sebagai pemain masa depan, Jakarta Garuda saat ini juga jadi tumpuan Indonesia untuk meraih prestasi di ajang voli besar.
Sebagai catatan, beberapa pemain Jakarta Garuda Jaya sudah punya pengalaman bermain di Proliga. Sebut saja Fauzan Nibras dan Dawuda Alaihissalam.
Fauzan Nibras adalah opposite kidal yang dibina oleh klub Pasundan. Otomatis, di Proliga ia membela tim yang bekerja sama dengan Pasundan, yakni Jakarta BIN.
Adapun, Dqwuda Alaihissalam membela Jakarta LavAni Allo Bank. Oleh karena itu, dia sudah merasakan manisnya mendapatkan titel Proliga karena pada 2023, LavAni keluar sebagai juara.
Rencana datangkan pemain Thailand
PP PBVSI sendiri mewajibkan setiap peserta Proliga untuk memakai pemain asing, maksimal dua. Namun, demi memberikan menit bermain maksimal buat pemain lokal, hanya satu slot pevoli impor yang digunakan.
Loudry menyatakan, satu pemain asing yang digunakan pasti berasal dari Thailand. Pemain Thailand yang viral di Indonesia, Anurak Phanram menjadi salah satu calon terkuat.
Nama Anurak tentu akan selalu diingat pencinta voli Tanah Air. Meski memiliki gaya gemulai, pemain yang berposisi Outside Hitter ini sangat powerfull. Ia pun sukses membawa Thailand mengalahkan Indonesia di delapan besar AVC Challenge Cup 2023 pertengahan tahun lalu.
Namun, ada dua calon lain yang dijajaki PBVSI. Selain Anurak, Middle-Blocker Kissada Nilsawai juga masuk radar. Kissada merupakan pemain yang sangat berpengalaman.
Dia adalah satu-satunya pemain generasi Jirayu Raksakaew yang masih bertahan di Timnas. Ya, dia sudah mendapatkan emas SEA Games, tepatnya di Kuala Lumpur 2017.
Satu lagi sosok yang menjadi calon kuat pemain asing Jakarta Garuda Jaya adalah Napadet Bhinijdee. Ini adalah pemain naturalisasi milik Thailand yang bisa berposisi sebagai opposite dan outside hitter.
Hingga saat ini, kata Loudry, pihaknya masih menjajaki ketiga nama tersebut. Salah satu di antara mereka akan dipilih untuk bermain di Proliga.
“Jadi pemain asing kami hanya satu dan itu berasal dari Thailand. Tiga nama ini sedang kami jajaki dan segera kami akan ambil keputusan,” ucap Loudry yang juga setter legendaris Indonesia ini.
Mencari pelatih asing
Loudry juga memastikan, pelatih yang digunakan Jakarta Garuda berasal dari luar negeri alias asing. Namun, sampai saat ini pihaknya masih mencari pelatih yang cocok untuk menangani anak-anak muda Indonesia.
Sosok ini juga dipastikan bakal melatih Timnas Indonesia U-20. Sebenarnya, PP PBVSI sempat akan menetapkan pelatih asal Korea Selatan, Lee Young -Taek. Ia bukanlah “orang asing” di voli Indonesia.
Pada Proliga 2023, Young-taek pernah menangani Palembang Bank SumselBabel. Sayang, PP PBVSI tidak deal soal harga dengan yang bersangkutan.
“Awalnya sempat bernegosiasi dengan Lee Young-taek. Namun ternyata harganya kurang cocok. Jadi kami mencari pelatih baru lagi,” Loudry menuturkan.