Timnas Basket Putra Indonesia mencatat dua kemenangan dalam scrimmage game sebagai persiapan menghadapi Window 2 Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025. Kali ini, Timnas Singapura menjadi lawan yang berhasil dikalahkan dengan skor meyakinkan 88-60 di Dewa United Arena, Pagedangan, Tangerang, Banten, Jumat (15/11) malam.
Sebelumnya, Timnas Basket Indonesia juga sukses menekuk Malaysia Select Team dengan skor 92-61, pada Rabu (13/11), juga di Dewa United Arena. Meski menang, pelatih Johannis Winar mengaku belum puas dengan permainan Timnas Basket Indonesia.
“Kelihatan sekali ya kita masih up and down. Kita juga kadang-kadang masih ada miskomunikasi. Terutama dalam menjaga pemain lawan,” kata Johannis Winar setelah pertandingan melawan Malaysia Select Team.
Baca juga:
Misi Timnas Basket Putri Pertahankan Emas SEA Games
Menghadapi Singapura, Abraham Damar Grahita tampil gemilang dengan torehan 18 poin, 2 rebound, dan 1 asis selama 20 menit 14 detik di lapangan. Kontribusi signifikan juga datang dari Brandon Jawato yang mencatatkan 17 poin, 7 rebound, dan 2 asis dalam 20 menit 33 detik. Dari kubu Singapura, Wong Wei Long menjadi pemain paling produktif dengan 14 poin, 2 rebound, dan 2 asis dalam 23 menit 58 detik.
Johannis Winar memanfaatkan laga melawan Singapura ini untuk merotasi pemain. Beberapa pemain yang tidak tampil saat melawan Malaysia pada 13 November 2024, seperti Abraham Wenas, Aven Ryan Pratama, dan Rizky Ari Daffa, mendapat kesempatan bermain melawan Singapura.
Scrimmage ini bertujuan untuk menentukan komposisi ideal sebelum menghadapi Korea Selatan pada Kamis (21/11) di Goyang Gymnasium, dan menjamu Thailand pada Minggu (24/11) di Indonesia Arena.
Namun, meski meraih kemenangan, Johannis Winar, yang akrab disapa Coach Ahang, menilai permainan tim belum sepenuhnya sesuai ekspektasi. Dia menyoroti awal permainan yang lamban di dua kuarter pertama.
“Di kuarter satu dan dua, kita slow start. Ini tidak boleh terjadi di pertandingan sesungguhnya. First contact itu sangat penting, apalagi di level tinggi. Kita harus tampil kuat sejak awal,” ujar Coach Ahang.
Permainan Indonesia sempat lambat panas di awal laga. Timnas Basket Indonesia bahkan tertinggal 0-4 sebelum Abraham Damar Grahita mencetak poin melalui free throw. Singapura memberikan perlawanan sengit, bahkan memimpin hingga menit terakhir kuarter pertama. Namun, Indonesia akhirnya membalikkan keadaan dengan skor 17-14.
Pada kuarter kedua, Indonesia semakin dominan dengan keunggulan 38-24. Tren positif berlanjut di kuarter ketiga, yang ditutup dengan skor 57-42.
Pada kuarter terakhir, Indonesia semakin menunjukkan superioritas dengan mencetak 31 poin tambahan, sementara Singapura hanya mampu menambah 18 poin, mengakhiri laga dengan skor akhir 88-60.
Masih banyak turnover
Coach Ahang menyoroti beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti turnover yang cukup sering terjadi di kuarter kedua. Dia menegaskan pentingnya konsistensi dalam permainan, terutama di level kompetitif yang tinggi.
“Kalau ada turnover, otomatis lawan akan memanfaatkan situasi itu untuk mencetak poin. Kita harus memperbaiki ini. Namun, saya yakin anak-anak akan tampil maksimal di laga sesungguhnya,” jelasnya.
Sementara itu, pemain Timnas Basket Indonesia, Yudha Saputera, menganggap scrimmage ini penting untuk membangun chemistry di antara para pemain.
“Saat ini chemistry sudah semakin baik karena beberapa pemain sering bermain bersama sebelumnya. Tinggal mencari klik yang pas,” ungkap Yudha.
Dengan waktu yang tersisa, Timnas Basket Putra Indonesia diharapkan mampu memaksimalkan performa demi hasil terbaik di kualifikasi mendatang. (Gerry Anugrah Putra)