
Momen Toni Kroos menghajar Pedri hingga cedera.
Laga Jerman kontra Spanyol di babak perempat final Euro 2024 tak hanya sarat drama. Lebih dari itu, pertandingan ini tak ubahnya seperti film laga. Sejak laga bermula, penikmat sepak bola disuguhkan adegan-adegan berbahaya. Gelandang timnas Jerman, Toni Kroos menjelma pembunuh psikopat yang terus mengancam nyawa.
Sinar senja menyinari Stuttgart Arena, Stuttgart pada Jumat (5/7) petang waktu setempat atau malam WIB. Namun apa yang terjadi di lapangan tak seindah langit pada sore itu. Sang tuan rumah Jerman lagi-lagi menebar teror.
Teror yang dilancarkan Jerman kali ini cukup berbeda dengan laga-laga sebelumnya. Tak hanya dari segi taktik, Der Panzer menantang para pemain Spanyol untuk beradu fisik. Sepanjang babak pertama, pemain dari kedua kubu melakukan sebanyak 15 pelanggaran.
Tiga kartu kuning pun keluar dari saku wasit Anthony Taylor. Namun, terdapat satu sosok antagonis yang membuat penikmat sepak bola jengkel. Sosok yang dimaksud tak lain dan tak bukan adalah Toni Kroos.
Sebelum laga ini, Kroos adalah figur yang dicintai penikmat sepak bola. Pemain Real Madrid ini adalah sosok yang elegan dengan visi dan umpan manjanya di lini tengah. Prestasi demi prestasi yang ditorehkan Kroos bersama Los Blancos membuat banyak orang tak segan menjadikan Kroos sebagai idola. Terlebih lagi, Kroos menghadirkan kado perpisahan manis berupa gelar Liga Champions 2023-2024 untuk Madrid.

Penampilan Toni Kroos saat tiba di stadion menambah aura kengerian, bagaikan penjahat di film laga.
Sebelumnya, pemain berusia 34 tahun ini juga mengumumkan resmi gantung setekah membela Jerman di Euro 2024. Tentu para penggemar sepak bola manapun akan merindukan sosoknya.
Namun, di laga kontra Spanyol, Kroos seakan kehilangan jati dirinya. Tampak jelas bahwa Kroos ditugaskan tim pelatih Jerman untuk mengganggu psikologi para pemain lawan. Tiba-tiba saja, Kroos berubah menjadi pembunuh berdarah dingin.
Sepanjang laga, Kroos melakukan lima pelanggaran. Jumlah itu merupakan insiden yang tak luput dari pandangan wasit. Kroos kerap menghajar pemain Spanyol tanpa menarik atensi Anthony Taylor.
Bayangkan saja, selama 120 menit laga berjalan, Kroos membuat dua pemain Spanyol cedera. Pada babak pertama, Kroos membuat wonderkid Spanyol, Pedri tersungkur tak berdaya.
Kroos melancarkan tekel keras kepada gelandang muda Barcelona itu. Status Pedri yang merupakan rival Kroos di Liga Spanyol menambah ketegangan momen tersebut. Pedri pun dinyatakan tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) kemudian mengonfirmasi bahwa Pedri mengalami cedera lutut lateral. Pedri hampir dipastikan absen membela Spanyol di sisa laga Euro 2024.
Terdapat pendapat bahwa Kroos menganggap pernyataan Pedri sebelum laga dengan personal. Pada konferensi pers, Pedri sempat menyatakan harapan bahwa laga menghadapi timnya akan menjadi pertandingan terakhir Kroos.
“Toni Kroos? Saya harap laga besok akan menjadi pertandingan terakhirnya,” ucap Pedri dikutip Talking Madrid.
Namun rupanya, Kroos tidak hanya melancarkan teror kepada Pedri seorang. Pada menit ke-102 babak perpanjangan waktu, giliran Fabian Ruiz yang menjadi korban keganasan Kroos. Gelandang Paris Saint Germain (PSG) ini pun dibopong keluar lapangan usai tersungkur akibat berduel dengan sang antagonis.

Toni Kroos, sosok antagonis di laga Jerman kontra Spanyol yang berlangsung di Stuttgart Arena, Stuttgart, Jumat (5/7).
Kroos sejatinya sudah mendapat kartu kuning pada menit ke-67 akibat menarik Dani Olmo. Namun, pemain senior yang satu ini nampak sama sekali tidak takut pada potensi kartu kuning kedua.
Kroos tetap mempertahankan permainan kotornya. Saat injury time, Kroos juga mendorong Mikel Oyarzabal hingga tersungkur. Namun, aksi tersebut malah luput dari pandangan wasit. Dari semua aksi-aksi berbahaya yang dilakukan, Kroos hanya menerima satu kartu kuning.
Usai laga, pelatih Spanyol, Luis De La Fuente menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan wasit yang terus-terusan membiarkan aksi Kroos. Pria berkaca mata itu mengatakan Kroos seharusnya diusir keluar dari lapangan.
“Saya pikir itu (tekel Kroos terhadap Pedri) adalah kartu merah,” ucapnya dilansir Metro.
Usai pertandingan, Kroos kembali menjadi dirinya sendiri. Sembari menuliskan pesan perpisahan kepada publik sepak bola, Kroos meminta maaf dan mendoakan agar Pedri lekas pulih.
“Jadi yang penting buat saya, maafkan saya dan lekas sembuh untuk @pedri! Logikanya, bukan niatku untuk menyakitimu. Pemulihan yang cepat dan semua yang terbaik. Anda adalah pemain hebat,” tulis Kroos pada akun Instagramnya, @toni.kr8s.
Pahlawan di Tengah Kekacauan
Lapangan Stuttgart Arena memang nampak seperti Colosseum yang penuh kekacauan. Total 13 kartu kuning keluar dari saku Anthony Taylor.
Bek dari masing-masing tim menerima akumulasi kartu. Dari kubu Spanyol, Robin Le Normand tidak bisa tampil di laga semifinal. Sementara dari kubu Jerman, Maximilian Mittelstadt dan Antonio Rudiger bakal absen di babak empat besar andai mereka keluar sebagai pemenang.
Tim Matador juga terpancing dengan permainan kasar yang ditampilkan Jerman. Pada penghujung babak tambahan, Dani Carvajal harus mandi lebih cepat akibat diganjar kartu kuning kedua.
Jika Kroos bertindak sebagai monster pada laga tersebut, Dani Olmo muncul sebagai pahlawan. Pemain RB Leipzig itu mulanya hanya disimpan di bangku cadangan.
Namun di ranah budaya populer, sosok pahlawan selalu datang paling akhir. Menggantikan Pedri yang cedera, Olmo kemudian menumpas para pembuat kekacauan di kubu Jerman, bukan dengan aksi kotor melainkan lewat performa ciamik.
Pada menit 51, Olmo dengan cerdik mengeksploitasi ruang di lini belakang Jerman. Olmo, dengan cekatan, meminta bola yang dikuasai Lamine Yamal. Umpan tarik Yamal pun diselesaikan menjadi gol pemecah kebuntuan.

Dani Olmo keluar sebagai pahlawan di kubu Spanyol.
Usai gol tersebut, Luis de la Fuente nampak terlalu percaya diri. Pelatih berusia 63 tahun itu menarik keluar pemain-pemain pilar di lini depan timnya. Ferran Torres menggantikan Yamal di menit ke-63, Nico Williams ditukar Mikel Merino dan Oyarzabal masuk menggantikan Alvaro Morata.
Pada masa tambahan waktu, keputusan Fuente seperti sebuah blunder. Jerman mampu menyamakan kedudukan lewat sontekan Florian Wirtz. Pendukung Spanyol pun dibuat tegang lantaran para pemain penting Spanyol di pos ujung tombak sudah kadung keluar lapangan.
Jika laga berakhir ke babak adu penalti dan Spanyol tersingkir, tentu Fuente akan dijadikan kambing hitam. Namun, Olmo lagi-lagi datang sebagai juru selamat.
Pada menit ke-120+2, pencinta sepak bola disuguhkan pemandangan umpan cantik dari kaki pemain berusia 26 tahun tersebut. Umpan matang Olmo lantas dituntaskan Mikel Merino menjadi gol.
Pada laga semifinal, Spanyol akan menghadapi raksasa lainnya, Prancis di Fussball Arena, Munich pada Rabu (10/7). Aksi heroik Olmo patut dinantikan mengingat La Furia Roja akan tampil tanpa diperkuat Carvajal dan Le Normand.