Jonatan Christie Akhiri Penantian Tiga Dekade di All England

Credit foto : Dokumentasi PBSI
Jonatan Christie mengangkat trofi juara All England 2024 usai mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di Utiliti Arena Birmingham, Minggu 17 Maret 2024.

Penantian panjang bulu tangkis Indonesia berakhir. Setelah 30 tahun, Indonesia akhirnya kembali memiliki juara tunggal putra di All England 2024 melalui Jonatan Christie.

Jonatan Christie berhasil mengalahkan kompatriotnya, Anthony Sinisuka Ginting. Laga final ini berlangsung dalam dua gim di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu 17 Maret 2023 malam WIB.

Ia mengalahkan Gintung dalam duel selama 55 menit. Keduanya bertarung sengit sejak awal gim pertama dan bahkan Ginting memaksa Jonatan membuat kesalahan.

Ginting terus menekan, tetapi terkadang dirinya membuat kesalahan yang berujung poin bagi Jonatan. Smes lurus Ginting keluar, Jonatan menjauh dengan keunggulan 8-3.

Pertahanan pebulutangkis yang akrab disapa Jojo ini terlihat solid pada gim pertama. Beberapa kali ia mengontrol jalannya pertandingan dan menyanggah kok setiap mendapat serangan dari Ginting.

Penempatan kok dari Ginting terlalu melebar. Jonatan unggul 11-4 pada interval gim pertama. Dorongan kok yang terlalu panjang ke belakang dari Jonatan membuat Ginting memperkecil ketinggalan jadi 8-14.

Ginting banyak melakukan kesalahan sendiri pada gim ini. Smes lurus Jonatah membuatnya unggul 18-15. Jonatan mengamankan gim ini usai mengembalikan servis Ginting yang terlalu kencang dan menutup gim pertama dengan skor 21-15.

Gim kedua, Ginting agresif dalam menyerang. Bahkan terjadi adu drive antara Ginting dengan Jonatan. Ginting sempat mendekat 9-10 karena Jonatan banyak melakukan kesalahan.

Usai interval Ginting masih terus melakukan kesalahan sendiri yang berujung poin bagi Jonatan. Saat poin-poin krusial, backhand drive Ginting menyangkut di net, sehingga Jonatah meraih championship point 20-14.

Pebulutangkis berusia 26 tahun ini akhirnya memenangkan pertandingan usai kalahkan Ginting 21-14. Jonatan menang setelah menyambar bola tanggung pengembalian Ginting di depan net.

Gelar ini menjadi yang pertama bagi Jonatan Christie di ajang All England. Ia pun berterima kasih kepada tuhan sudah mendapatkan gelar juara tunggal putra ke Indonesia, setelah terakhir kali didapat Hariyanto Arbi pada 1994.

“Saya senang bisa memenangkan pertandingan ini. Kami membuat All Indonesia Final di sini (All England) dan kami membuat sejarah,” ucap Jonatan usai pertadingan.

Credit foto : Dokumentasi PBSI
Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting berpose bersama usai laga “All Indonesian Final” All England, di Utiliti Arena Birmingham, Minggu 17 Maret 2024.

Sejarah 30 Tahun Lalu Terulang

Anthony Sinisuka Ginting bersaing dengan Jonatan Christie di laga final. Kedua pebulutangkis yang tergabung dengan ‘Pelatnas Cipayung’ ini bersaing memperebutkan gelar juara prestisius di Birmingham.

Ginting berhasil melangkah ke final All England 2024 usai dirinya mengalahkan Christo Popov di babak semifinal. Ia menang atas wakil Prancis itu dengan skor 19-21, 21-5, 21-11 di Utilia Arena, Birmingham, Sabtu 16 Maret 2023, malam WIB.

Sementara itu, Jonatan berhadapan dengan wakil India Lakshya Sen. Jojo berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 21-12, 10-21, 21-15.

Final tunggal putra di All England ini merupakan sejarah bagi Indonesia yang tak pernah lagi memiliki wakilnya di final setelah Budi Santoso pada 2002. Selain itu, All Indonesian Final kembali terjadi setelah 30 tahun lalu Hariyanto Arbi dan Ardy Bernardus Wiranata melakukannya di All England.

Ketika itu Hariyanto Arby menjadi juara tunggal putra dan terakhir kalinya menjuarai All England ketika turnamen itu pertama kalinya digelar di Arena Birmingham, berpindah dari Wembley Arena. Hariyanto Arbi menang atas kolegannya itu denga skor 15-12, 17-14.

All England 1994 bahkan menjadi momen terbaik bagi tunggal putra Indonesia. Lima dari enam wakil Indonesia melaju ke perempatfinal hingga terciptalah semifinal sesama pemain Indonesia. Hariyanto mengalahkan Alan Budikusuma, dan Ardy menang atas Hermawan Susanto.

Torehan prestasi itu menjadi titik puncak partisipasi tunggal putra Indonesia di All England yang dimulai dari Ferry Souneville pada 1956. Baru pada tahun 1959, Indonesia mendapatkan gelar pertama All England melalui Tan Joe Hok yang mengalahkan Ferry Souneville 15-18, 10-15, 15-3 di laga final.

Tunggal putra makin mentereng pamornya di All England ketika Rudy Hartono berhasil meraih delapan kali gelar juara di All England. Bahkan tujuh diantaranya dilakukan secara beruntun pada 1968-1974. Satu gelar lain didapat pada 1976.

Dominasi Indonesia di tunggal putra itu diperlihatkan dengan tiga kali sesama pebulutangkis Indonesia saat Rudy menjadi juara. Pada 1971, Rudy berhadapan dan menang atas Muljadi. Lalu pada 1973 menang atas Christian Hadinata, dan Liem Swie King pada 1976.

King menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang berhasil meraih gelar juara All England pada 1980-an, tepatnya pada edisi tahun 1981. Pada era ini, pemain-pemain China seperti Luan Jin, Yang Yang, ataupun Zhaou Jian Hua bersaing dengan pebulutangkis asal Indonesia dan juga Denmark.

Ardy dan Hariyanto menjadi pebulutangkis Indonesia yang berhasil meraih juara All England pada era 1990-an. Ardy meraih juara pada 1991 dan Hariyanto Arbi pada 1993 dan 1994. Itulah dua pebulutangkis tunggal putra yang mampu meraih juara All England.

Momen Ardy dan Hariyanto Arbi di final akhirnya diulang Ginting dan Jonatan di tempat yang sama 30 yahun lalu. Selain itu, laga ini menjadi final pertama bagi Ginting dan Jonatan di All England.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.