Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id
“Saya percaya setiap orang punya takdirnya. Semua tidak pernah tahu, saya selalu diingatkan pelatih untuk tidak menyerah dan menyerahkan usaha yang dilakukan semuanya kepada Tuhan. Setidaknya sudah berjuang maksimal mungkin di lapangan”
Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id
Tak ada selebrasi buka kaos seperti saat Jonatan Christie, atau biasa dipanggil Jojo, meraih medali emas bulu tangkis tunggal putra Asian Games 2018. Jojo hanya bersimpuh. Menutup wajahnya. Meneteskan air mata. Dan tak berhenti mengucapkan syukur setelah satu angka terakhir yang ia dapatkan, memastikan kembali meraih gelar juaranya di Istora, Senayan, Jakarta. Jojo, yang kini berusia 25 tahun, menang atas rekan se-Pelatnasnya, Chico Aura Dwi Wardoyo atau Chico, pada final turnamen bulu tangkis Daihatsu Indonesia Masters 2023, Minggu (29/1/2023).
Dan takdir itu memang membawa juara Swiss Open 2022 itu mengalahkan Chico dua gim langsung dengan skor 21-15, 21-13 dalam tempo 44 menit. Pada pertandingan ini, tunggal putra kelahiran Jakarta, 15 September 1997 itu mengaku senang mengingat akhirnya pecah telur meraih gelar juara turnamen BWF World Tour Super 500.
Foto: PBSI dan Wahyu Purwadi/ludus.id
“Thank you coach, thank you, pelatih saya yang engga pernah stop buat percaya sama saya. Yang selalu support saya dan teman-teman semua di sini yang selalu dukung saya, thank you. Berkat kalian semua saya bisa menampikan yang terbaik sampai sejauh ini dan ya final kedua saya setelah Asian Games sangat-sangat berarti buat saya, thank you sekali lagi semuanya. Terima kasih untuk kalian semua, yang engga pernah berhenti percaya sama saya, yang terus mensupport saya, baik saya di atas maupun di bawah, thank you, i love you all”
— JONATAN CHRISTIE —
Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id
Jojo mengungkapkan perjuangannya untuk meraih gelar juara di level super 500, itu tidak mudah. Sering kali gagal. Tapi, Jojo tak pernah menyerah. Seperti yang diakuinya pada saat jumpa pers sesuai menjadi juara itu.
“Bersyukur bisa merasakan gelar juara BWF Super 500 seusai biasanya hanya mampu meraih di level Super 300. Gelar ini merupakan penantian sejak cukup lama.
Saya sempat mencoba, terus gagal. Saya berterima kasih kepada pelatih yang telah percaya kepada kami. Saya rasa ini merupakan buah kerja keras semua kami”
Perjalan Jonatan Christie Menuju Final
Foto: PBSI
Secara rekor kemenangan, hasil positif Jojo di laga ini menjadi yang keempat saat berhadapan dengan Chico. Pada pertemuan sebelumnya, Jojo juga meraih kemenangan saat melawan Chico pada 16 besar turnamen Hylo Open 2022 dengan skor 21-18, 30-28.
Tak lupa, Jojo juga memuji rekannya yang menjadi lawannya di final. Jojo punya harapan besar agar konsisten keberhasilan ini bisa dijaga dimana pun mereka bermain.
Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id
“Kayaknya satu kata engga cukup untuk mendeskripsikan semuanya ya. Chico, dia salah satu pemain yang bagus, dia pantang menyerah, kita berlatih bersama, kita latihan keras bersama untuk menunggu momen seperti ini dan saya berharap kita akan terus bekerja keras dan kita akan terus membuat sejarah-sejarah lain seperti ini”
Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id
Dan, sejarah memang sudah diciptakan Jojo di Istora, Senayan, tempat yang menjadi bersejarah buatnya. Istora jelas punya magis yang luar biasa dari para penonton dan penggemarnya yang datang langsung untuk mendukung kemenangannya.
“Karena kembali ini final pertama setelah Asian Games. Jadi ini berarti banget buat saya. Dan apa ya, Lebih berarti lagi perjuangan kerja keras kita selama ini mungkin yang saya, coach Irwan, tim, dan anak-anak lain, merasakan momen manis, boleh dong kita merayakan di lapangan?
Dukungan penonton Istora Senayan tidak pernah mengendur sejak saya menjadi penonton melihat pebulutangkis senior macam Taufik Hidayat, Simon Santoso hingga Tommy Sugiarto. Hal itu sangat luar biasa sekali”
Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id
Jojo agaknya punya kekuatan lain dari fakta sejarah saat meraih medali emas Asian Games 2018. Fakta itu adalah, Jojo kali pertama bermain di Istora dan melaju ke final, dan menang pula. Di Asian Games Jakarta, Jojo mengalahkan Chou Tien Chen dari Cina dengan skor akhir 21-18, 20-22, dan 21-15 dan tahun ini, mengalahkan kawannya sendiri.
Selain itu, medali emas yang diraihnya saat itu adalah emas ke-23 untuk kontingen Indonesia, emas pertama Indonesia dari cabang olahraga bulu tangkis pada Asian Games 2018 dan emas ketujuh Indonesia dari sektor tunggal putra dalam sejarah Asian Games.
Dan sukses di Indonesia Masters 2023 adalah menjadi kali pertama bagi Jojo menembus partai puncak di Istora Senayan setelah terakhir pada Asian Games 2018 dan mengulangi lagi teriakan penonton kepada Jojo dengan kalimat “Jojo bisa, Jojo bisa, Jojo bisa”.
Selepas laga, Jojo juga langsung mengucapkan terima kasih kepada sang pelatih, Irwansyah, yang menjadi salah satu bagian terpenting dari perjalanan dalam meraih kemenangan. Jojo juga mengungkapkan rasa sayangnya kepada para fans yang tidak henti-hentinya menyuarakan semangatnya tiap kali dirinya berjuang mengejar prestasi, seperti saat ia kemarin menjadi juara Indonesia Masters 2023 dan dihadiahi uang sebesar sekitar 450 juta rupiah.
Terima kasih juga Jojo atas prestasinya untuk Indonesia!
LAPORAN: Kurniawan Fadilah
Foto: PBSI
Daftar Juara Tunggal Putra Indonesia Masters Dari Tahun ke Tahun:
- 2010: TAUFIK HIDAYAT (Indonesia)
- 2011: DIONYSIUS HAYOM RUMBAKA (Indonesia)
- 2012: SONY DWI KUNCORO (Indonesia)
- 2013: SIMON SANTOSO (Indonesia)
- 2014: Prannoy Kumar (India)
- 2015: TOMMY SUGIARTO (Indonesia)
- 2016: Shi Yuqi (Cina)
- 2017: Tak ada turnamen
- 2018: ANTHONY SINISUKA GINTING (Indonesia)
- 2019: Anders Antonsen (Denmark)
- 2020: ANTHONY SINISUKA GINTING (Indonesia)
- 2021: Kento Momota (Jepang)
- 2022: Viktor Axelsen (Denmark)
- 2023: JONATAN CHRISTIE (Indonesia)