Foto: PBSI
“Kami terinspirasi oleh Fajar (Alfian) dan Rian (Ardianto) di laga kemarin. Selama tidak menyerah, pasti bisa”
Foto: PBSI
Dan, akhirnya juara bertahan All England ini, pasangan ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, atau dikenal dengan sapaan BakRi, harus berhadapan dengan idolanya sendiri, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (FajRi) di babak perempat final turnamen All England. Hal ini dipastikan setelah BakRi mampu menyingkirkan pasangan Malaysia On Yew Sin/Teo Ee Yi dengan 21-18 dan 21-18. Bagas pun mencoba menjabarkan bagaimana akhirnya mereka bisa memenangkan pertandingannya di hari ketiga digelarnya All England di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Kamis (16/3/23) malam waktu Indonesia.
Foto: PBSI
“Kami sudah sering bertemu Ong/Teo, sudah sama-sama tahu kekuatan masing-masing. Di lapangan juga secara permainan tidak terlalu berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Komunikasi kami jaga dengan baik. Saya dan Fikri saling percaya. Itu kunci kami bisa memenangkan pertandingan hari ini”
— BAGAS MAULANA —
“Tadi kami merasa di poin-poin akhir, lawan fokusnya hilang. Kami yang dari awal sudah tertinggal mencoba mengejar dan berhasil. Setelah poinnya sama, mereka mungkin gugup lalu kami bisa dapat poin lebih banyak.
Tadi memang kami tertinggal cukup jauh di gim kedua tapi lawan juga masih jauh ke poin 21 jadi daripada kami lepas dan belum tentu di gim ketiga bisa bermain bagus, makanya kami coba mengejar dengan mengubah pola main, juga semangat terus”
— MUHAMMAD SHOHIBUL FIKRI —
Dan rupanya, juara bertahan All England edisi sebelumnya ini pun memang menginginkan untuk bisa bertemu dengan seniornya Fajar/Rian ,yang juga mereka idolakan. Alasan, mereka ingin memastikan agar wakil Indonesia bisa punya satu tempat untuk tampil di semifinal.
Dan, keinginan BakRi menjadi kenyataan. Mereka akan berhadapan dengan FajRi di babak perempat final, setelah Fajar/Rian menang atas lawannya dari Cina Taipei Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan lewat straight game 22-20 dan 21-15.
Foto: PBSI
“Alhamdulillah diberikan kemenangan dan kelancaran hari ini. Untuk pertandingannya sendiri lawan memang mempunyai smes yang keras terutama di gim pertama mereka menang angin ,tapi tadi kami antisipasi dengan tidak memberikan banyak serangan, pegang dulu permainan depannya”
— MUHAMMAD RIAN ARDIANTO —
Sukses Fajri melangkah ke babak perempat final dan akan berhadapan dengan rekannya sendiri, tentu akan menjadi pertandingan yang seru, mengingat kedua pasangan punya misi sendiri-sendiri: BakRi ingin mempertahankan gelarnya dan FajRi ingin merasakan gelar juara All England yang belum pernah diraihnya.
Foto: PBSI
“Besok (hari ini, Jumat) ketemu Bagas/Fikri, mereka kami lihat luar biasa ya permainannya di sini. Mereka punya percaya diri yang lebih karena sebagai juara bertahan tapi kami tidak mau kalah, semoga bisa bermain lancar dan maksimal”
— FAJAR ALFIAN —
Kami satu kamar di hotel tapi dengan Rian tidak melulu ngobrolnya bulu tangkis, kebanyakan malah bahas sepak bola, Biar lebih cair dan tidak bosan saja
Foto: PBSI
Selain Fajri dan Bakri, yang harus “perang saudara” di babak perempat final, dua pasangan lainnya yang sukses melaju adalah adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan serta juara dari Indonesia Masters 2022 Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Untuk Leo/Daniel, rupanya kemenangan yang mereka dapatkan hari ini belum lah membuat mereka puas. Kata Leo, hari ini penampilan Ia dan Daniel masih belum maksimal, karena masih ada kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak mereka lakukan. Dan, faktor yang membuat keduanya bersemangat juga untuk menang adalah kemenangan-kemenangan dari ganda putra lainnya yang akhirnya melecut mereka.
Dan, Leo/Daniel akhirnya sukses memenangi laganya melawan pasangan Denmark Jeppe Bay/Lasse Molhede dengan 21-15 dan 21-16.
Foto: PBSI
“Walau menang hari ini kami merasa permainannya tidak sebaik kemarin. Kami harus memperbaiki setiap kesalahan yang dilakukan itu untuk pertandingan besok. Kemenangan Fajar/Rian dan Bagas/Fikri memotivasi kami untuk menang juga, kami berjuang bersama di ganda putra untuk mewujudkan target pelatih dan PBSI menciptakan all Indonesian finals”
– LEO ROLLY CARNANDO —
Leo juga mengungkapkan, ada pesan yang disampaikan seniornya, Ahsan. Apa yang dikatakan Ahsan menjadi satu motivasi tersendiri bagi dirinya agar bisa terus tampil maksimalkan pada turnamen tertua yang berhadiah total sebesar $1.250.000 Dollar Amerika Serikat.
Bang Ahsan berpesan kepada saya untuk fokus karena ini salah satu turnamen yang bergengsi, jangan sia-siakan kesempatan
Daniel pun menambahkan, untuk laga besok (hari Jumat), mereka akan menunjukkan bahwa mereka bisa tampil lebih baik.
“Besok lawan tidak mudah jadi kami mau bermain lebih baik dari kemarin dan hari ini. Kami mau buktikan kami bisa”
— DANIEL MARTHIN —
Foto: PBSI
Satu ganda putra yang sukses lagi adalah The Daddies atau Ahsan/Hendra. Mereka lolos dari babak 16 besar menuju perempat final berkat kemenangan yang mereka raih atas pasangan Prancis Lucas Corvee/Roman Labar dengan 21-14 dan 21-13.
Hendra merasa senang karena banyak wakil Indonesia yang bisa lolos sampai babak perempat final. Sebagai senior, Ahsan/Hendra pun sedikit memberi pesan kepada junior-juniornya agar bisa terus berjuang dalam setiap pertandingan agar bisa melangkah semakin jauh lagi.
“Masih mengucap syukur Alhamdulillah kita bisa melewati babak kedua ini, pasti senang tapi tetap fokus untuk pertandingan besok.
Tetap fokus dan jangan puas diri. Melajullah sejauh mungkin, mudah mudahan kita bisa juara di sini dari ganda putra. Kita juga tetap fokus, engga kendor. Bahaya juga kalau kita dikejar”
— MOHAMMAD AHSAN —
“Kita rasa pemain-pemain sudah tahu apa target mereka di sini, apalagi ini All England, salah satu turnamen terbesar. Jadi mereka bagus ya, sudah bisa dikasih tanggung jawab. Kadang kita (juga) lawan siapa, kita tanya juga siapa yang pernah menang, saling kasih masukanlah”
— HENDRA SETIAWAN —
Foto: PBSI
Satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia di turnamen All England 2023, Gregoria Mariska Tunjung, berhasil melaju hingga ke babak delapan besar setelah menuntaskan perlawan dari Lalinrat Chaiwan asal Thailand lewat dua gim 21-11 dan 21-19 pada Kamis (16/3/23). Pencapaian Jorji, sapaan akrab Gregoria, rupanya sudah sesuai dengan apa yang ia targetkan, menembus babak perempat final.
Jorji tampil begitu percaya diri. Meski sempat terkejar oleh lawannya, tapi atlet putri berusia 23 tahun ini bisa kembali on the track dan mampu menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan. Memang, Jorji mengakui kalau dirinya agak terburu-buru dan ingin cepat-cepat menyudahi permainan, namun rupanya hal tersebut yang membuat lawan semakin nyaman dan membuat Jorji masuk ke dalam pola lawan. Alhasil, peraih medali emas Kejuaraan Dunia Junior 2017 ini pun berhasil memenangkan pertandingan kali ini.
Foto: PBSI
“Secara keseluruhan beryukur banget walau di gim kedua permainan, saya sempat beberapa poin sangat buruk khususnya saat sudah unggul jauh dan jadi terkejar. Tapi beruntungnya saya bisa refresh pikiran lagi dan Puji Tuhan saya bisa lebih tenang saat kejar-kejaran poin di saat-saat akhir, berbeda saat unggul jauh malah banyak melakukan kesalahan sendiri dan terburu-buru.
Saya ingin cepat menyelesaikan pertandingan jadi banyak tidak sabar saat reli dan ikut ke pola permainan lawan. Di pertemuan terakhir saya kalah karena waktu itu sudah unggul dan kecolongan. Hari ini saya lebih siap terutama saat di gim pertama, saya tidak mau mengulangi hal yang sama”
— GREGORIA MARISKA TUNJUNG —
Foto: PBSI
Di sektor tunggal putra, wakil Indonesia yang lolos ke babak perempat final adalah Anthony Sinisuka Ginting. Pemain asal klub SGS Bandung PLN ini sukses mengatasi perlawanan dari Prannoy Haseena Sunil Kumar asal India dengan permainan tiga gim 22-20, 15-21, dan 21-17. Ginting pun menerangkan apa kunci kemenangannya hari ini.
Hari ini pertandingan yang sangat ketat dari awal sampai terakhir, kunci kemenangannya ada di gim ketiga saat saya bermain lebih agresif, menaikkan tempo permainan tapi dengan tetap sabar karena tidak mudah dapat poin dari Prannoy
Foto: PBSI
Selain membongkar soal kunci kemenangannya di pertandingan babak 16 besar, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 ini juga mengungkapkan bagaimana kondisi saat dirinya di lapangan ketika akan memulai pertandingan. Hal ini yang boleh dibilang membuat dirinya tetap tenang dan tidak merasa terbebani di pertandingan hari ini. Ginting pun enggan berangan-angan dalam ajang ini. Intinya, siapa pun yang menjadi lawannya di lapangan, tugasnya adalah mengeluarkan seluruh kemampuannya.
“Ketika masuk lapangan, fokus saya hanya untuk di pertandingan itu. Tidak ada memikirkan saya tinggal satu-satunya wakil tunggal putra atau hal lain. Saya tidak mau berpikiran terlalu jauh, coba fokus satu pertandingan demi satu pertandingan, anggap itu adalah final. Seperti tadi lawan Prannoy juga ketat partainya jadi sebisa mungkin kasih all out apa yang sudah dilatih di Jakarta”
— ANTHONY SINISUKA GINTING —
Foto: PBSI
Sukses lain juga didapat dari wakil Indonesia untuk nomor ganda putri. Pasangan andalan Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mampu memenangkan duel dengan wakil Thailand Supissara Paewsampran/Puttita Supajirakul dua gim langsung 21-16 dan 21-19. Apri pun merasa bersyukur dengan hasil yang didapat bersama pasangannya Fadia.
Foto: PBSI
“Alhamdulillah kami sudah menampilkan yang terbaik hari ini dan kami akan mempertahankan apa yang sudah baik dan mempersiapkan lagi untuk besok. Kami cukup senang dengan hasil hari ini, bukan hanya karena menang tapi kami bisa menjalankan rencana yang sudah kami susun sebelum masuk lapangan dengan baik. Kiranya besok bisa berlanjut dengan baik juga.
Tadi di gim kedua saat kami sudah unggul itu, kami malah kurang siap dengan perubahan pola lawan. Padahal kami sudah tahu mereka mengubah tapi kami kurang siap antisipasinya. Setelah itu, kami saling mengingatkan satu sama lain untuk balik fokus dan kembali ke strategi kami”
— APRILIA RAHAYU —
“Kami dan lawan sudah sama-sama saling mengetahui pola permainan, ini pertemuan ketiga kami jadi tadi memang tidak mudah untuk mendapatkan satu poinnya. Kami tahu, satu poin sangat berharga jadi sebisa mungkin untuk tetap bermain dengan pola yang kami mau”
— SITI FADIA SILVA RAMADHANTI —
Foto: PBSI
Dan, kemenangan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati atas wakil Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue melengkapi nomor seluruh sektor wakil Indonesia yang masih tersisa di babak perempat final turnamen All England 2023. Rehan/Lisa menang dua gim langsung 21-12 dan 21-17.
“Tiga kemenangan sebelumnya dari lawan, benar-benar menjadi modal kami untuk pertandingan hari ini. Kami sudah tahu pola permainan mereka. Di gim kedua mereka sempat mengubah pola dan membuat kami terburu-buru, makanya lumayan tertinggal.
Tapi di akhir-akhir kami coba menekan balik, mengubah pola juga untuk mengimbangi mereka dan mereka tertekan sendiri. Saya juga ingatkan Lisa untuk fokus pegang permainan depannya karena kalau mereka mendahului main depan kami juga kesulitan”
— REHAN NAUFAL KUSHARJANTO —
Foto: PBSI
Sementara untuk tampil di babak perempat final, Lisa ingin sekali memenangkan pertandingan setelah sebelumnya mereka sempat kalah dari wakil Jepang yang akan jadi lawannya ini.
“Untuk lawan Kyohei Yamashita/Naru Shinoya (Jepang), kami baru sekali bertemu dengan mereka dan kalah. Kami pasti mau pelajari lagi polanya, mereka tidak mudah mati apalagi di sini shuttlecocknya berat jadi besok harus siap tampil all out”
— LISA AYU KUSUMAWATI —
Foto: PBSI
Dari 11 pemain Indonesia yang tampil di babak 16 besar, hanya tiga wakil yang perjuangannya terhenti. Mereka adalah dua pasangan ganda campuran juara All England 2020 Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana serta satu tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo.
“Gim pertama temponya terbawa sama lawan jadinya banyak keteteran. Gim kedua sudah bisa mengontrol dan menang. Di gim ketiga ada banyak mati sendiri dan sama seperti gim pertama, saya terbawa polanya dia.
Saya harus lebih matang dari segi pikiran, konsentrasi dan meningkatkan kualitas pukulan dan pola permainan. Setelah ini saya mau langsung menyiapkan diri untuk pertandingan selanjutnya di Swiss”
— CHICO AURA DWI WARDOYO —
Foto: PBSI
“Kita memang harus lebih banyak PR lagi kedepannya, karena harusnya tadi bisa menang tapi kita salah main di pola mereka. Semua harus disiapkan lagi”
— PRAVEEN JORDAN/MELATI DAEVA OKTAVIANTI —
Foto: PBSI
“Untuk hari ini kita engga maksimal. Tapi bersyukur gaK ada cedera. Ke depan masih ada pertandingan kita siapkan lebih baik lagi”
— ZACHARIAH JOSIAHNO SUMANTI/HEDIANA JULIMARBELA —
Dengan hasil ini, Indonesia mengirimkan 8 wakil ke babak perempat final All England 2023 yang bakal digelar hari Kamis (16/3/23), mulai sore ini.
Jumat, 17 Maret 2023: Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia
Tunggal Putra:
- ANTHONY SINISUKA GINTING vs Andres Antonsen (Denmark)
Tunggal Putri:
- GREGORIA MARISKA TUNJUNG vs Chen Yu Fei -4- (Cina)
Ganda Putra:
- FAJAR ALFIAN(1)/MUHAMMAD RIAN ARDIANTO vs MUHAMMAD SHOHIBUL FIKRI/BAGAS MAULANA
- MOHAMMAD AHSAN(3)/HENDRA SETIAWAN vs Liu Yu Chen (5)/Ou Xuan Yi (Cina)
- LEO ROLLY CARNANDO/DANIEL MARTHIN vs Liang Wei Keng/Wang Chang (Cina)
Ganda Putri:
- APRIYANI RAHAYU (8)/SITI FADIA SILVA RAMADHANTI vs Baek Ha Na/Lee So Hee (Koriea Selatan)
Ganda Campuran:
- REHAN NAUFAL KUSHARJANTO/LISA AYU KUSUMAWATI vs Kyohei Yamashita/Naru Shinoya (Jepang)
LAPORAN: Kurniawan Fadilah/AERLS-bdm-020323