Juara di Korea Open 2024, Leo/Bagas Beri Pembuktian

Kredit foto: PBSI
Pasangan ganda putra, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana menjuarai Korea Open 2024 usai mengalahkan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae di final, Minggu, 1 (9).

Meraih prestasi jadi pembuktian terbaik untuk membungkam kritik. Hal itulah yang dilakukan duet ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando dan Bagas Maulana usai menjuarai Korea Open 2024.

Setelah mencapai semifinal Japan Open Super 750 kala melakoni debut sebagai pasangan ganda putra pada pekan ketiga Agustus lalu, sepekan berselang, Leo/Bagas kembali membuat kejutan dengan mencapai final Korea Open Super 500.

Unggulan ketujuh, Leo/Bagas menantang unggulan pertama, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae di partai puncak di Mokpo Stadium, Seoul, Korea Selatan, Minggu (1/9). Di gim awal, Kang/Seo yang mendapat dukungan penuh dari publik sendiri, berhasil unggul 21-18. Namun, pencinta bulu tangkis bisa melihat Leo/Bagas memberikan perlawanan yang cukup sengit.

Memasuki gim kedua, rotasi Leo/Bagas menjadi lebih efektif. Leo menjelma monster di lini depan yang sigap menyambar dan mengirim bola ke arah yang sulit dijangkau Kang/Seo. Kelihaian Leo di depan berefek kepada kepercayaan diri Bagas yang sigap melepaskan smes kencang untuk meraih poin. Duo Indonesia ini pun unggul telak 21-9.

Kredit foto: PBSI
Leo Rolly Carnando menampilkan permainan depan yang menawan, ditambah dengan dukungan smes kencang dari Bagas Maulana yang membuat wakil tuan rumah tidak berkutik di final Korea Open 2024, Minggu (1/9).

Di gim penentuan, rasa percaya diri Leo/Bagas berada pada level tertinggi. Pasangan juara dunia 2023 itu dibuat mati kutu dan kerap melakukan kesalahan sendiri. Lagi-lagi kesigapan Leo di depan dan smes kencang Bagas jadi kombinasi apik yang akhirnya membuat keduanya merebut gim ketiga dengan skor telak 21-9.

Hasil ini membuat Leo/Bagas keluar sebagai juara dan berhak menaiki podium tertinggi.

“Alhamdulillah bisa bermain baik seperti yang diinginkan dan bisa tampil sebagai juara untuk kali pertama sebagai pasangan baru. Pekan lalu di Japan Open kami tertahan di semifinal dan di Korea Open kami juara,” ujar Leo Rolly Carnando, dikutip dari rilis media PBSI.

“Setelah ini, kami akan fokus lagi untuk menghadapi pertandingan selanjutnya di Hong Kong dan China. Maklum setelah turun podium kami tidak boleh berpikiran akan jadi juara terus,” imbuh Leo.

Kredit foto: PBSI
Bagas Maulana senang cap “manusia silver” atau spesialis runner-up sudah hilang berkat gelar juara di Korea Open 2024.

Hal senada diutarakan Bagas Maulana. Dia pun senang bisa menyudahi ejekan sebagai spesialis peringkat kedua.

“Alhamdulillah saya sangat senang bisa juara Korea Open. Akhirnya kami bisa pecah telur setelah selama ini dijuluki manusia silver. Hari ini akhirnya bisa jadi manusia emas,” ucap Bagas Maulana.

Bagas mengatakan kemenangan ini tidak lepas dari performa apik Leo di area depan. Servis Leo juga kerap mematikan sehingga memudahkan Bagas sebagai pemain belakang untuk menyambar pengembalian tanggung dari lawan.

“Karena dari permainan depan kami sudah unggul, kami bisa menyerang. Kondisi tersebut membuat kami makin percaya diri di gim kedua dan ketiga,” tegas Bagas Maulana.

Pembuktian si kambing hitam

Leo Rolly Carnando dan Bagas Maulana sebelumnya punya pasangan masing-masing. Leo berduet dengan Daniel Marthin, sedangkan Bagas Maulana berpartner dengan Muhammad Shohibul Fikri.

Leo/Daniel, yang dijuluki “The Babies”, merupakan juara Indonesia Masters 2023 dan Thailand Masters 2023. Adapun Bagas/Fikri sempat mengejutkan dunia dengan menjuarai All England 2022, padahal mereka bukan favorit.

Harapan publik melihat mereka menjadi penerus Kevin Sanjaya-Marcus Fernaldi Gideon tidak terwujud lantaran masalah inkonsistensi. Pelatih ganda putra, Aryono Miranat lantas memutuskan untuk merombak kedua pasangan ini sejak Agustus 2024.

Dua pekan lalu di Japan Open, baik Leo/Bagas maupun Fikri/Daniel mampu mencapai semifinal. Maka, badminton lovers tanah air begitu semringah ketika mengetahui kedua pasangan ini beradu hebat di semifinal Korea Open 2024 pada Sabtu (31/8).

Sementara, bagi Leo dan Bagas, ini adalah ajang pembuktian untuk membungkam para kritikus. Keduanya kerap dicap sebagai biang kerok kegagalan ketika berduet dengan pasangan sebelumnya. Leo dinilai malas bergerak dan bertubuh pendek, sehingga Daniel Marthin, yang memiliki salah satu smes terkeras (415 km per jam) dan dianggap bisa berpasangan dengan siapapun, dinilai sebagai penggendong duet “The Babies”.

Demikian pula yang dialami Bagas Maulana. Bagas dianggap tidak memberikan kontribusi maksimal ketika berpasangan dengan Shohibul Fikri. Jadi, duet Leo/Bagas terasa seperti nomor dua bila dibandingkan dengan duet Fikri/Daniel.

Kredit foto: PBSI
Leo/Bagas kalahkan para mantan pasangan masing-masing, Shohibul Fikri/Daniel Marthin di semifinal Korea Open, Sabtu (31/8). Ini jadi pembuktian bagi Leo/Bagas yang dianggap sebagai kartu mati saat bersama pasangan sebelumnya.

Namun, kenyataan berkata lain. Duet Leo/Bagas, si kambing hitam, sukses membuat Fikri/Daniel tidak berkutik. Leo/Bagas menang dua gim langsung, 21-9, 21-14 hanya dalam waktu 27 menit.

Di pertandingan ini, Leo seolah kembali ke sosoknya saat jadi juara dunia di level junior. Sosok yang membuat dia digadang bakal jadi penerus Kevin Sanjaya karena permainan depan yang menakjubkan dan cepat. Sedangkan, Bagas tampil dengan smes-smes maut yang menampilkan sosok lain dirinya.

Duet “buangan” termotivasi untuk membuktikan diri lebih baik dan berhasil melakukan itu berkat mentalitas yang tepat.

Perombakan positif

Pelatih ganda putra, Aryono Miranat, bersyukur Leo Rolly Carnando dan Bagas Maulana berhasil menjuarai Korea Open 2024. Rotasi di tengah serta komunikasi yang baik, menurut Aryono, jadi kekuatan Leo/Bagas. Namun, masih ada aspek lain yang harus diperbaiki.

“Defend-nya perlu ditingkatkan lagi. Untuk segi penyerangan, mereka relatif sudah bagus. Permainan depan juga sudah bagus. Meskipun begitu harus tetap ditingkatkan, terutama di sektor pertahanan dan drive,” kata Aryono.

Pria yang dijuluki “Pelatih Naga Air” itu juga tidak lupa mengevaluasi penampilan Fikri/Daniel. Mereka diminta meningkatkan pertahanan dan memperbaiki rotasi posisi. Khusus Fikri, Aryono ingin anak asuhnya itu meningkatkan permainan di depan.

“Daniel sebagai pemain belakang memiliki serangan yang bagus. Jadi, Fikri harus lebih fokus lagi di permainan depan. Ini untuk memancing agar Daniel bisa menyerang dari belakang,” tutur Aryono.

Meski demikian, Aryono melihat perombakan kedua pasangan ini menunjukkan hal positif. Dia menilai Leo/Bagas memiliki tipe permainan yang mirip, yaitu tidak terlalu cepat atau lambat.

Sedangkan, Fikri/Daniel juga punya gaya main yang hampir sama.

“Mereka (Fikri/Daniel) punya permainan yang cepat. Jadi secara umum, dari pemisahan dan pemasangan dua pasangan ganda ini klop. Hasilnya positif,” pungkas Aryono.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.