Hey Jude, don’t make it bad
Take a sad song and make it better
Remember to let her into your heart
Then you can start to make it better
Demikian penggalan lirik awal dari lagu “Hey Jude” milik The Beatles. Lagu tersebut diciptakan gitaris The Beatles, Paul McCartney, yang terinspirasi dari kisah perceraian John Lennon dan Cynthia Powell.
Lagu tersebut dimaksudkan untuk menghibur putra John Lennon, Julian Lennon, agar tetap kuat dan tak berlarut dalam kesedihan atas perpisahan kedua orang tuanya. Makanya, lagu tersebut bertempo lambat dan terdengar sendu di telinga.
Namun, bukan Jude itu yang akan dibahas pada artikel ini. Meski sama-sama berasal dari Inggris, tak ada kisah duka lara di sini.
Jude yang akan diulas merupakan pahlawan baru publik Santiago Bernabeu. Ya, dialah Jude Bellingham.
Tak berlebihan rasanya jika menyematkan frasa “pahlawan” kepada Bellingham. Di usia yang baru 20 tahun, dia sudah memberikan kejayaan bagi Real Madrid, klub yang ia bela saat ini.
Tiga trofi telah dipersembahkan pemuda berpaspor Inggris itu pada musim debutnya berkostum Los Blancos, yakni LaLiga, Piala Super Spanyol, dan yang teranyar adalah Liga Champions.
Bellingham membantu Madrid merengkuh trofi “Si Kuping Besar” ke-15 usai mengalahkan mantan klubnya, Borussia Dortmund, dengan skor 2-0 pada partai final di Wembley Stadium, London, Inggris, Minggu (2/6) WIB.
Walau tak mencetak gol, satu umpan Bellingham berbuah gol Vinicius Junior yang sekaligus mengunci kemenangan Madrid di partai tersebut. Dengan itu, total kontribusinya musim lalu menjadi 23 gol dan 13 assists dalam 42 pertandingan di semua kompetisi.
Penguasa dua liga berbeda
Pemain bernama lengkap Jude Victor William Bellingham ini lahir di sebuah kota kecil bernama Stourbridge yang terletak di West Midlands, Inggris, pada 29 Juni 2003. Dia memulai aksinya sebagai pesepak bola saat usianya belum genap 7 tahun di akademi Stourbridge Juniors.
Kemudian, anak dari pasangan Mark dan Denise Bellingham ini pindah ke akademi Birmingham City dan bergabung dengan tim U-8. Perkembangannya terlihat sangat positif dalam sepak bola sehingga dia bisa mencetak debut sebagai pemain termuda di tim senior saat tampil menghadapi Portsmouth pada 6 Agustus 2019 di babak pertama Piala Liga Inggris pada usia 16 tahun 38 hari.
Memiliki ayah yang berprofesi sebagai seorang polisi membuat Bellingham sangat disiplin dalam berbagai hal. Itulah yang jadi kunci suksesnya sehingga bisa terpilih sebagai Championship Apprentice of the Year dan EFL Young Player of the Season setelah berperan besar dalam membantu timnya lepas dari jerat degradasi di musim 2019-2020.
Di tahun itu, dia juga masuk ke dalam daftar 50 pemain muda paling menjanjikan di sepak bola Inggris versi FourFourTwo. Sebagai penghargaan atas kontribusinya di musim 2019-2020, Birmingham sampai mempensiunkan nomor punggung 22 guna mengenang jasa besarnya yang diberikan dalam waktu singkat.
“Ketika dia pertama kali bergabung dengan tim utama Birmingham, dia bermain melebar. Dia melebar ke kanan dan ke kiri. Dan selama perkembangannya, dia juga ditempatkan di berbagai posisi yang lebih tinggi di dalam lapangan,” ungkap Paul Robinson, eks bek kiri Birmingham City yang sempat melatih Bellingham saat muda, dikutip BBC.
“Jude selalu bisa melakukan semuanya karena (kecerdasan) otaknya,” tambah dia.
Bakat dan kecerdasan yang luar biasa dalam mengolah si kulit bundar, mengaplikasikan taktik di lapangan, sekaligus memimpin lini tengah membuat sejumlah klub besar Eropa kepincut Bellingham. Namun, yang berhasil meraih tanda tangannya kala itu adalah Borussia Dortmund.
Kabarnya, dia ditebus dengan nominal 25 juta poundsterling ditambah beberapa juta lagi dalam bonus performa dan menjadikan dirinya pemain berusia 17 tahun termahal dalam sejarah.
Tak butuh waktu lama bagi Bellingham untuk bisa nyetel dengan permainan Dortmund. Berkat performa apiknya di bulan pertama, dia diganjar Bundesliga Rookie of the Month pada September 2020.
Dia juga jadi pemain Inggris termuda yang menjadi starter di Liga Champions pada usia 17 tahun 113 hari mengalahkan rekor yang sebelumnya dibuat Phil Foden. Namun, dia hanya berhasil mengantarkan Die Borussen finis ketiga pada musim perdananya di Jerman.
Musim kedua dan ketiga, Bellingham mampu memberi kekuatan baru bagi Dortmund untuk bersaing di tangga juara. Di dua musim tersebut, Die Borussen menyelesaikan musim di urutan kedua. Bedanya, pada musim 2020-2021, Bellingham sukses mempersembahkan gelar DFB Pokal bagi Dortmund.
Khusus di musim ketiga, Bellingham hampir saja mengantarkan Dortmund juara Bundesliga. Sial, timnya gagal menang di pekan terakhir sehingga trofi liga jatuh ke tangan Bayern Muenchen. Kedua tim sama-sama mengumpulkan 71 poin, tapi Dortmund kalah dalam selisih gol.
Di musim itulah, Bellingham terpilih sebagai Bundesliga Player of the Season berkat penampilannya yang solid di lini tengah dengan sumbangan 14 gol dari 42 penampilan. Pada 2023 juga, pemuda 20 tahun itu meraih Kopa Trophy yang merupakan penghargaan bagi pemain muda U-21 terbaik.
“Dia sangat percaya diri. Anda bisa melihat dari latihan pertama, dia tak malu untuk berduel dan menunjukkan kualitas serta mentalnya. Sangat jelas dari sejak awal kalau ini adalah pemuda yang sangat bagus untuk tim kami,” kata eks kiper Dortmund, Roman Burki, saat Bellingham pertama kali bergabung dalam latihan dikutip BBC.
Tiga tahun berkostum Die Borussen, tiba waktunya bagi Bellingham untuk berpisah dengan publik Signal Iduna Park untuk bergabung dengan Real Madrid. Dia memang sudah cukup lama diisukan bakal merapat ke Santiago Bernabeu untuk melengkapi kepingan lini tengah El Real mengingat Toni Kroos dan Luka Modric sudah mulai dimakan usia.
Akhirnya, transfer impian itu terwujud pada musim panas 2023 di mana dia ditebus dengan mahar 88,5 juta poundsterling oleh Real Madrid. Meski masih berusia 20 tahun, dia berhasil menjadi pilihan utama entrenador Los Merengues, Carlo Ancelotti, di lini tengah bersama dengan Fede Valverde dan Toni Kroos.
Dan sisanya adalah sejarah!
Pemain yang kerap berubah posisi
Bellingham muda tumbuh sebagai gelandang pengatur serangan Birmingham City di posisi nomor 6 atau deep-lying playmaker. Namun, seiring perkembangannya, dia berubah menjadi lebih box-to-box saat merumput bersama Dortmund.
Sebagai statistik, “shot-creating actions” Bellingham selalu meningkat setiap musim di Bundesliga. Mulai dari 2,06 pada musim 2020-2021, lalu 3,35 pada 2021-2022, dan naik lagi menjadi 4,18 pada musim ketiga.
Kini, dia dimainkan di posisi nomor 10 atau terkadang lebih maju lagi sebagai ortodox striker yang berada di belakang Vinicius dan Rodrygo. Itulah yang membuat torehan gol dan kontribusi sang pemain selalu meningkat setiap musimnya.
Jangan lupa, Bellingham melakukan semua ini di usianya yang masih 20 tahun.
“Terkadang, saya suka lupa usianya,” ucap eks juru taktik Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, Manchester United, Tottenham Hotspur, dan AS Roma, Jose Mourinho, dikutip dari Mirror.