Kabar Duka Bola Basket Indonesia, Danny Kosasih Meninggal Dunia

Kredit foto: Instagram @coachdannykosasih
Danny Kosasih sedang memberikan pidato dalam suatu kejuaraan bola basket.

Dunia bola basket Indonesia berduka. Kabar lara tersebut datang dari Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, yang meninggal dunia pada Kamis (5/9) malam WIB.

Sebelumnya, Danny Kosasih dikabarkan menjalani prosedur pemasangan ring jantung di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Pria yang memiliki nama lahir Kho Po Thay tersebut telah menyelesaikan tahap pertama pemasangan ring jantung dan tengah dalam masa pemulihan di ruang ICU RS Medistra, Jakarta, pada malam yang sama.

Namun, kabar duka menyebar beberapa jam kemudian melalui grup WhatsApp Perbasi Pers, yang mengonfirmasi bahwa Danny Kosasih telah meninggal dunia. Kabar tersebut juga dikonfirmasi oleh George Dendeng, pengurus PP Perbasi.

“Timnas Bola basket Indonesia berduka atas berpulangnya Bapak Danny Kosasih (Susuk Pho Tay) ke Rumah Tuhan pada malam hari ini di Jakarta. Semangat pengabdian dan dedikasi almarhum Susuk bagi dunia bola basket Indonesia akan selalu kami kenang dan menjadi semangat yang selalu hidup bagi insan bola basket Indonesia. Beristirahat dalam damai, Suk. Terima kasih,” tulis akun Instagram @official_timnasbasket.

Kepergian pria berusia 69 tahun ini meninggalkan duka mendalam bagi komunitas basket Indonesia. Danny Kosasih dikenal karena kontribusinya dalam memajukan olahraga basket di Indonesia, khususnya sejak dia menjabat sebagai ketua umum PP Perbasi sejak 2015.

Selama masa kepemimpinannya, tim basket putra Indonesia mencetak sejarah dengan meraih medali emas di SEA Games 2021, yang merupakan pencapaian pertama dalam sejarah basket putra Indonesia. Sebelumnya, dominasi dalam 20 edisi SEA Games selalu dipegang oleh Filipina dengan 19 gelar, sedangkan satu gelar lainnya diraih oleh Malaysia.

Dua tahun setelah itu, tim basket putri Indonesia juga mencatat sejarah dengan merengkuh medali emas di SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja. Dengan prestasi tersebut, Indonesia menjadi negara keempat yang berhasil meraih medali emas basket putri SEA Games, mengikuti jejak Filipina, Thailand, dan Malaysia.

Di bawah kepemimpinan Danny Kosasih, Indonesia juga berhasil menyelenggarakan dua turnamen basket bergengsi di level internasional. Turnamen tersebut adalah Piala Asia FIBA 2022 yang diadakan di Indonesia Arena, Jakarta, pada 12–24 Juli 2022, serta Piala Dunia FIBA 2023 yang dilaksanakan di Indonesia, Filipina, dan Jepang pada 25 Agustus–10 September 2023.

Menjadi pelatih di usia emas

Danny Kosasih lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 20 Februari 1955, dengan nama Kho Po Thay. Dia tumbuh dalam lingkungan yang erat dengan dunia bola basket, berkat pengaruh kuat dari keluarganya.

Sejak kecil, Danny sudah akrab dengan olahraga ini karena ayahnya sering membawa dia menonton pertandingan basket. Hal itu menumbuhkan rasa cintanya terhadap bola basket sejak usia dini.

Karier basket Danny dimulai di klub lokal, Kuo You Hui Semarang, yang kini dikenal sebagai Perkumpulan Bola Basket Kumala Jaya. Di bawah bimbingan klub ini, bakatnya sebagai pemain mulai berkembang.

Sekolah Karangturi, yang merupakan sekolah Danny Kosasih menuntut ilmu juga memberikan dukungan serius dalam pembinaan bakat basket, yang menjadi fondasi awal perjalanan kariernya di dunia olahraga ini.

Pada 1973, Danny Kosasih mencatatkan prestasi pertamanya ketika dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam kompetisi nasional di Jakarta. Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. Ada seorang pelatih senior pernah menyarankan agar Danny berhenti bermain basket karena postur tubuhnya yang dianggap kurang ideal, seperti dikutip dari Jurnalpost.

Alih-alih menyerah, Danny melihat ini sebagai tantangan baru. Dia memutuskan untuk beralih menjadi pelatih, dan pada tahun yang sama, dia mulai melatih adik-adik kelasnya di sekolah pada usianya yang terbilang emas, yakni 18 tahun.

Kebangkitannya sebagai pelatih terjadi ketika ia berhasil membawa tim Jawa Tengah menjadi juara di Kejurnas Mini Bola Basket di Jakarta. Dia dipercaya Komisi Daerah (Komda) Perbasi Jawa Tengah memimpin tim daerahnya itu.

Danny Kosasih pun kemudian melatih di klub yang membesarkan namanya, mentransfer pengetahuan dan pengalamannya kepada generasi muda.

Selama 39 tahun kariernya, Danny Kosasih menghadapi berbagai tantangan. Karier kepelatihannya dimulai pada 1973 di SD-SMP Karangturi Semarang serta Ko You Hui (sekarang Kumala Jaya). Pada 1975, dia berhasil membawa Tim Bola Basket Jawa Tengah meraih juara dalam Kejuaraan Mini Bola Basket di Jakarta.

Dalam periode 1973-1993, Danny Kosasih mendalami pelatihan di Ko You Hui, membawa klub tersebut berkompetisi di Kobatama dan mencetak pemain-pemain nasional berprestasi. Antara tahun 1993-1996, dia bergabung dengan Perkumpulan Bola Basket Glory Semarang dan menjadi asisten pelatih untuk Tim Nasional Pelajar Indonesia di Seoul serta Tim Nasional Junior Indonesia di Manila pada 1996.

Periode 1997-2002 menandai kiprahnya di Panasia Indosyntec Bandung, di mana dia meraih gelar juara KOBATAMA pada 1997 dan 1998, serta berperan sebagai manajer dan asisten manajer Tim Nasional Bola Basket Putra di SEA Games.

Sedangkan, sejak 2003 hingga 2006, Danny Kosasih memimpin pendirian Tim Bola Basket LIBAMA, STMIK Mikroskill Medan, dengan prestasi antara lain meraih medali perunggu di POM ASEAN di Hanoi pada 2006.

Sejak 2007, Danny melatih Tim Bola Basket Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Di bawah asuhannya, tim ini meraih berbagai prestasi, termasuk runner-up di Kejuaraan Nasional Bola Basket Antara Universitas di Universitas Surabaya dan juara III Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional di Batam pada tahun 2011.

Puncak karier Danny Kosasih adalah ketika dia terpilih sebagai Ketua Umum Perbasi Indonesia pada 2015. Di bawah kepemimpinannya, dia berhasil mengembangkan kompetisi basket paling bergengsi di Indonesia, yaitu Indonesia Basketball League (IBL).

Danny Kosasih menjabat sebagai ketua umum PP Perbasi selama dua periode, yaitu 2015–2019 dan 2019–2023. Meskipun masa kepemimpinannya seharusnya berakhir tahun lalu, dia kembali diperpanjang untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi Piala Dunia FIBA 2023 dan PON 2024.

Danny Kosasih meninggal dunia saat masa jabatannya akan berakhir. Kepengurusan PP Perbasi saat ini akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) PP Perbasi pada Oktober 2024 mendatang.

PP Perbasi juga sudah menggelar Pra-Munas di Jakarta pada 1 Juni 2024 lalu. Pada momen tersebut, Danny Kosasih secara tegas tidak menyatakan akan mencalonkan diri Kembali menjadi Ketua Umum PP Perbasi.

“Saya sendiri sudah pamit duluan dan mundur satu langkah, karena kalau bisa naik, tentu harus bisa turun. Masak saya dari bawah, terus selamanya di atas, jadi terima kasih ya,” jelas Danny Kosasih pada Agustus 2024 lalu.

Selamat jalan, Susuk.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.