“Saya minta maaf ke kakak-kakak pemain, pelatih, tim, dan masyarakat Indonedia karena gagal menyumbangkan poin. Meskipun gagal, saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Terbukti bisa bermain tiga gim”
Foto: PBSI
Ada nada sedih dari pengakuan Putri Kusuma Wardani, yang dikirimkan ke tim Media dan Humas PBSI, usai gagal menyumbangkan satu poin untuk tim Indonesia, saat menghadapi Thailand di laga terakhir grup B Piala Sudirman 2023, yang digelar di Lapangan 1 Suzhou Olympic Sports Centre, Suzhou, pada Kamis (18/5/23) siang WIB.
Dalam laga berdurasi 1 jam 14 menit, Putih KW takluk tiga gim dan menyerah 21-15, 14-21, 17-21 dari lawannya, Pornpawee Chochuwong.
Sebelumnya, dua rekan lainnya yang turun di partai pertama dan kedua juga alami kekalahan. Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja kalah dari Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai di ganda campuran dan tunggal putra Indonesia yang menurunkan Jonatan Christie, juga dikalahkan lawannya, Kunlavut Vitidsarn. Indonesia tertinggal 3 pon. Indonesia 0 dan Thailand 3.
Foto: PBSI
“Sebelum turun bertanding, saya sudah mempersiapkan diri dengan baik. Saya persiapkan sebaik mungkin mental dan pikiran saya. Juga fisik dan tekniknya.
Bagi saya tampil di Piala Sudirman itu demikian berharga. Saya awalnya, sebenarnya biasa saja dan tidak ada rasa tegang. Padahal saat itu Ibdonesia tertinggal 0-2 dari Thailand. Saya malah bisa main enak, sempat unggul 9-0 dan akhirnya bisa menang di gim pertama.
Di gim kedua, lawan mengubah strategi. Saya yang kurang siap mengantisipasinya. Lawan meningkatkan tempo permainan.
Saat gim ketiga, saya sebenarnya bisa unggul terus hingga poin 16. Seharusnya saya bisa main lebih tenang. Sayang, saya malah buru-buru ingin segera mematikan dan kurang tenang. Ingin terus menyerang, padahal lawan malah lebih enak kalau diserang. Saya banyak mati sendiri. Saya juga jadi panik dan tegang”
— PUTRI KUSUMA WARDANI —
Foto: PBSI
“Ini pertandingan pertama kami di Piala Sudirman. Meskipun belum berhasil menyumbangkan poin bagi Indonesia, paling tidak kami sudah berjuang dan memberikan yang terbaik.
Tadi saya masih banyak mati sendiri. Ada beberapa kali pukulan saya lewat. Ketika ada kesempatan untuk mendapatkan poin, pukulan saya malah keluar.
Secara keseluruhan, kami sebenarnya masih bisa memberikan perlawanan. Meskipun pasangan Thailand itu memiliki rangking dan prestasi di atas kami, di tengah lapangan kami masih bisa melawan. Hanya, mungkin belum jalannya saja kami bisa menang dan sumbang poin”
— GLORIA EMANUELLE WIDJAJA —
“Tadi di gim pertama saat sudah unggul 11-5, kami kurang mengantisipasi pola permainan lawan yang berubah. Saat tersusul lawan, permainan kami tidak jalan dan jadi bingung sendiri.
Di gim kedua, saat unggul 17-12, permsinan kami malah terlalu hati-hati. Ketika lawan mengubah pola permainan, kami sebenarnya sudah mengantisipasi. Cuma permainan kami terlalu hati-hati”
— DEJAN FERDINANSYAH —
Foto: PBSI
“Saya rasa lawan memang bermain baik hari ini. Pada gim kedua dan ketiga, saya juga sudah berusaha yang terbaik. Hanya di gim terakhir itu saya malah salah menggunakan strategi.
Saya sebenarnya sudah mempersiapkan diri dengan baik. Tetapi inilah hasilnya. Saya sudah berusaha, meski akhirnya kalah. Cuma lawan memang bermain baik. Terus terang tidak mudah bermain lawan dia.
Pada start gim kedua, tempo lawan memang berubah lebih cepat. Bukannya saya tidak mengantisipasi, tetapi saya tidak memiliki ekspektasi lawan akan bermain lebih cepat seperti itu.
Gim ketiga berjalan ketat. Saya cukup menyesal karena seharusnya saya bisa menyumbangkan poin. Saya pun meminta maaf tidak bisa ambil poin. Saat unggul 18-14 saya tidak bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan. Harusnya saya bisa lebih sabar dan bermain lebih agresif.
Sayang sekali saya gagal menang. Rasanya menyesal juga. Kalau skor bisa 1-1, tentu akan lebih seru”
— JONATAN CHRISTIE —
Foto: PBSI
Setelah kehilangan tiga angka pertama, pasangan yang mendapat sebutan FajRi, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mempertipis kekalahan Indonesia saat mampu mengatasi perlawanan pasangan Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren 21-11, 21-19, dalam waktu 33 menit. Sehingga kedudukan 1 untuk Indonesia dan Thailand 3.
“Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera dan menang. Walaupun Indonesia ketinggalan 0-3, saya tidak mau lengah. Kami tetap fight untuk menyelesaikan pertandingan.
Saya sendiri terus berjuang dan fokus ke permainan kami sendiri. Kami juga terus mendukung teman-teman, meski Indonesia sudah kalah 0-3.
Meskipun kalah dari Thailand, yang utama Indonesia sudah masuk ke perempat final. Siapa saja lawannya, kami siap menghadapi. Sebagai runner up grup, Indonesia siap bertemu juara grup. Memang pasti berat. Tetapi kami tidak mau pasrah dan menyerah.
Kami nanti akan mati-matian di lapangan. Indonesia akan fight. Kami akan berjuang bersama-sama.
Luar biasa teman-teman terus mendukung kami. Mereka terus memberikan support kepada pemain yang ada di lapangan. Meskipun sudah kalah, tetapi dukungan teman-teman dari pinggir lapangan tidak pernah berhenti. Terima kasih buat suporter kita”
— FAJAR ALFIAN —
“Tadi meskipun Indonesia sudah ketinggalan 0-3, kami terus berjuang. Kami tidak mau menyerah. Kami berusaha mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Kami tentu tidak mau menelan kekalahan juga.
Kami berusaha untuk menang. Ini untuk memperkecil kekalahan dan berusaha mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik”
— MUHAMMAD RIAN ARDIANTO —
Foto: PBSI
Pasangan ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang tampil terakhir, menghadapi Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Apriyani/Fadia berhasil menyumbang poin untuk Indonesia berkat kemenangan 21-17, 19-21, 21-13 dalam waktu 1 jam 12 menit.
“Alhamdulilah kami bisa menang dan tidak ada cedera. Meskipun sudah kalah 0-3 dari Thailand, kami tetap fight dan ingin mengambil poin. Kami tidak terpengaruh dengan kekalahan 0-3. Kami harus terus berjuang karena sudah menjadi kewajiban.
Kemenangan ini tetap menyenangkan. Apalagi lawan juga punya kekuatan. Kami bertanding hanya ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
Terima kasih kepada rekan setim dan penonton Indonesia yang terus mendukung kami dari tribun. Mereka selalu dan terus memberikan dukungan. Meski sudah kalah, penonton terus berteriak untuk kami.
Siapa pun lawan nanti di perempatfinal, kami siap hadapi. Kita sudah mempersiapkan diri dengan baik. Kami terus berusaha untuk bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Kami yakin dengan kemampuan masing-masing individu di setiap sektor dan akan terus saling mendukung untuk kemenangan bagi tim”
— APRIYANI RAHAYU —
“Kunci kemenangan kami adalah, meski Indonesia sudah kalah, kita berdua tetap kompak. Tetap saling mendukung dan berkomunikasi. Kami terus saling menyemangati di lapangan.
Kemenangan ini tetap berharga bagi kami. Meskipun Indonesia sudah kalah 0-3, kami tetap fight. Kami tetap memiliki rasa ingin menang yang sangat besar”
— SITI FADIA SILVA RAMADHANTI —
Info Grafis: Tim Ludus
Meski kalah dari Thailand, tim Merah Putih tetap tampil di perempat final. Hasil undian perempat final yang digelar di Suzhou Olympics Center, Kamis (18/5/23) malam WIB, Cina dan Korea Selatan sebagai dua unggulan teratas langsung ditempatkan di ujung atas dan bawah bagan.
Dari hasil undian tersebut, Indonesia yang lolos ke babak delapan besar dengan status runner up Grup B, harus menghadapi tim Cina. Laga akan digelar Jumat (19/5/23) sore WIB.
“Kita tinggal mengadu saja dan melihat susunan seperti apa pemain lawan. Bagi saya, siapa pun lawan yang akan ditemui, kami akan turunkan Fajar/Rian. Mereka ini tetap yang terbaik”
— HERRY IMAN PIERNGADI, Pelatih Ganda Putra —
“Kami akan menurunkan kekuatan pemain terbaik. Entah siapa pun lawan yang diturunkan, entah Shi Yu Qi atau Li Shi Feng, kami siap”
— IRWANSYAH, Pelatih Tunggal Putra —
“Kita dalam posisi underdog. Kita malah bisa tampil tanpa beban. Dari awal, siapa pun lawan yang akan dihadapi, kita selalu siap. Di perempat final lawan Cina, kita akan turunkan kekuatan pemain terbaik yang kita milik”
— ARMAND DARMADJI, Manajer Tim —
HASIL PENGUNDIAN DAN JADWAL PEREMPAT FINAL:
LAPORAN: ludus003-RLSbad-sud0523