Jawa Barat berhasil meraih medali emas PON 2024 Aceh-Sumut cabang olahraga sepak bola putri. Jawa Barat meraih emas usai mengalahkan DKI Jakarta pada laga final.
Pertandingan final sepak bola putri PON 2024 yang berlangsung di Stadion Mini Pancing, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (14/9), merupakan final ideal antara dua provinsi yang memiliki akar sepak bola kuat, yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Laga semakin seru karena edua kubu diperkuat sejumlah pemain yang juga membela timnas Indonesia, baik di level junior maupun senior. Dari kubu DKI Jakarta, kapten timnas, Shafira Ika Putri, memimpin rekan-rekannya, sementara Atin Rizky, Viny Silfianus, dan Sheva Imut turut memperkuat tim. Adapun Jawa Barat menurunkan pemain-pemain seperti Tia Darti, Helsya Maeisyaroh, Reva Octaviani, dan Gea Yumanda. Helsya saat ini bermain untuk klub Jepang, Ryuku Sakura FC.
Jawa Barat, pada babak penyisihan grup, bermain gemilang dengan menyapu bersih tiga kemenangan. Jawa Barat menang 3-1 atas Sumatera Utara (Sumut) di pertandingan pertama dan menang 1-0 atas Bangka Belitung di pertandingan kedua.
Pada babak semifinal, Jawa Barat sukses meredam perlawanan dari tim Papua Pegunungan dengan skor 2-0. Bagi Jawa Barat, hasil ini memastikan langkah sempurna mereka ke final.
Setali tiga uang, tim DKI Jakarta juga tak terkalahkan dan banyak diisi para pemain bintang. Maka, duel melawan DKI Jakarta merupakan pertandingan klasik bagi Jawa Barat.
Di partai puncak, Jawa Barat berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan DKI Jakarta dengan skor telak 3-0. Dua gol kemenangan diciptakan oleh Rosdilah dan Helsya Maeisyaroh, yang memperlihatkan performa gemilang di sepanjang pertandingan.
Sejak peluit pertama dibunyikan, Jawa Barat langsung mendominasi jalannya pertandingan. Meski begitu, DKI Jakarta memberikan perlawanan yang cukup sengit meski tidak berhasil mencetak gol dan akhirnya harus puas dengan raihan medali perak.
Pelatih Jawa Barat, Fauzi, mengungkapkan kebahagiaannya atas kemenangan tersebut. Menurutnya, persiapan tim sudah dilakukan dengan sangat matang selama hampir dua tahun.
“Alhamdulillah, kami mempersiapkan tim dengan baik selama kurang lebih satu tahun delapan bulan. Ini adalah hasil dari kerja keras seluruh tim,” ujar Fauzi.
Fauzi juga menyatakan kemenangan ini merupakan jawaban atas kegagalan di PON XX Papua 2021. Saat itu, dia masih bertindak sebagai asisten pelatih. Dengan pengalaman tersebut, dia belajar banyak hal yang membantu untuk membentuk tim yang lebih solid.
“Hari ini saya sampaikan kepada anak-anak, ini adalah momen besar kalian. Nikmati pertandingan tanpa beban dan tanpa takut membuat kesalahan,” tutup Fauzi.
Sementara dari kubu DKI Jakarta, pembina tim sepak bola putri DKI Jakarta, Lexyndo Hakim tetap memberikan apresiasinya. Meski tak meraih medali emas, pencapaian ke final merupakan peningkatan prestasi dari gelaran PON Papua 2021.
“Terima kasih atas perjuangan kalian untuk mempersembahkan medali bagi Jakarta. Meskipun belum berhasil meraih medali emas, perak bukanlah hasil yang buruk. Ini luar biasa. Dengan hasil ini, kita tidak boleh pesimistis karena sebagai insan olahraga, kita diajarkan untuk selalu optimistis,” kata Lexyndo Hakim.
Helsya bintang Jawa Barat
Tim Jawa Barat di PON 2024 Aceh-Sumut ini tak lepas dari peran Helsya Maeisyaroh. Penggawa timnas Indonesia ini menjadi salah satu penentu keberhasilan Jawa Barat meraih medali emas.
Nama Helsya Maeisyaroh di tm Jawa Barat memiliki pengaruh yang cukup luar biasa. Pengalamannya bermain di luar Indonesia menjadi keuntungan bagi Jawa Barat yang memang mengincar emas PON 2024 untuk cabang sepak bola putri ini.
Helsya Maeisyaroh bukan pemain pesepak bola putri sembarangan. Pemain berusia 19 tahun itu sudah menimba ilmu di klub putri Jepang, FC Ryukyu Ladies. Tak mengherankan, dara asal Bekasi kelahiran 7 Mei 2005 ini memang sudah tertarik dengan sepak bola di usia muda.
Helsya Maeisyaroh, yang dikenal sebagai gelandang bertahan dan tengah, juga memiliki kemampuan bermain di posisi sayap kanan maupun kiri. Karier sepak bola Helsya dimulai sejak usia 12 tahun, ketika dia terpilih sebagai salah satu dari lima pemain terbaik dalam turnamen Milo Football Championship 2017.
Penghargaan ini membawa Helsya ke Barcelona dan berlatih di FC Bescola, akademi sepak bola yang berada di bawah naungan klub raksasa Spanyol, FC Barcelona.
Setahun setelah pengalaman di Barcelona, Helsya dipanggil memperkuat Indonesia U-16 pada 2018. Karier profesionalnya semakin berkembang ketika, pada 2019, dia bergabung dengan Tira Persikabo Kartini, tim sepak bola yang berlaga di Liga 1 putri.
Di musim pertamanya bersama Tira Persikabo Kartini, Helsya berperan penting dalam membawa timnya meraih posisi runner-up di Liga 1 Putri 2019. Selain itu, dia juga dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik di kompetisi tersebut.
Pada 2021, Helsya kembali bersinar di ajang PON 2021 Papua bersama Jawa Barat dan berhasil membawa pulang medali perunggu. Setelah itu, dia bergabung dengan Arema Putri pada musim 2021-2022. Di sana Helsya sukses membawa timnya finis di posisi ketiga dalam Piala Pertiwi 2021-2022.
Kariernya terus berlanjut ketika pada 2022, Helsya bergabung dengan Persis Women, klub sepak bola wanita asal Jawa Tengah. Namun, karena Liga Putri Indonesia belum digelar, Helsya belum sempat tampil dalam kompetisi resmi bersama klub barunya.
Pada akhir 2023, Helsya mendapatkan kesempatan emas untuk menjalani uji coba dengan klub Jepang, FC Ryukyu Ladies. Selain Helsya, dua pemain lainnya, Sheva Imut dan Shafira Ika, juga ikut dalam proses trial. Namun, Helsya menjadi yang pertama di antara mereka yang berhasil menandatangani kontrak dengan FC Ryukyu Ladies.
Kini, Helsya menjadi salah satu andalan timnas Indonesia putri di berbagai ajang internasional. Prestasinya di PON 2024 bersama Jawa Barat membuat dirinya mendapat bekal dan pengalaman berharga dalam mengarungi karier sepak bolanya.