Karel Mainaky Gabung Tim Pelatih Pelatnas PBSI, Ditargetkan Angkat Prestasi Ganda Putri Indonesia

Kepala pelatih ganda putri, Karel Mainaky. (Foto/Ludus.id/Pratama Yudha)

LUDUS – Karel Leopold Mainaky atau yang akrab disapa Karel Mainaky bergabung dengan tim pelatih dalam Pelatnas PP PBSI. Karel bergabung sebagai Kepala Pelatih Ganda Putri Indonesia mulai awal April 2025.

Kedatangan Karel dibarengi dengan harapan tinggi untuk mengembalikan kejayaan bulu tangkis nasional, terutama di sektor ganda putri. Setelah ditinggal pensiun pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum ada pasangan ganda putri yang tangguh.

Apalagi pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu mampu meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Harapan sempat muncul dari pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang mampu menjuarai Malaysia Open 2022, Singapore Open 2022, dan Hong Kong Open 2023.

Namun, performa mereka terganggu oleh cedera yang dialami Apriyani sehingga Fadia mau tak mau dipasangkan dengan Lanny Tria Mayasari agar bisa terus bertanding mewakili ganda putri. Sayangnya, prestasi serupa gagal dimunculkan pasangan Lanny/Fadia.

Baca juga: PBSI Terapkan Sistem Baru Promosi dan Degradasi Atlet, Ini Penjelasan Kabid Bipres Pelatnas Eng Hian

Pasangan lainnya, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, masih perlu ditingkatkan untuk meraih prestasi tertinggi. Jadi sejak hari pertama bekerja, Karel sudah tak bisa bersantai.

Apalagi, dia langsung dihadapkan pada salah satu turnamen beregu campuran bergengsi, Piala Sudirman, di Gimnasium Fenghuang, Xiamen, China, pada 27 April – 4 Mei 2025. Di turnamen tersebut, ganda putri mengandalkan pasangan Febriana/Amallia dan Lanny/Fadia.

Pasangan ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi. (Foto/PBSI)

Meskipun tak dibebankan target, Karel menyatakan bakal mengerahkan segala kemampuan agar ganda putri bisa memberi hasil maksimal. “Untuk sementara, target saya itu dulu,” kata Karel ketika ditemui wartawan termasuk LUDUS.id di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Secara teknis, kata Karel, para pebulu tangkis Indonesia sudah memiliki kemampuan mumpuni. Hal pertama yang dibenahi pada sektor ganda putri adalah fokus ketika menghadapi situasi kritis.

Baca juga: All England 2025: Leo/Bagas Runner Up, Ganda Putra Korea Patahkan Dominasi Indonesia

“Saya lihat kebanyakan di poin-poin terakhir itu, ketika sudah capek, sudah ada rasa sedikit menyerah. Itu untuk sementara yang saya dapat (dari kendala di ganda putri),” ungkap Karel.

Sebagai pelatih ganda putri, Karel harus pintar menjaga mood atletnya di tengah intensitas latihan tinggi. Dia pun memiliki cara untuk membangun chemistry dengan Apriyani Rahayu Cs.

“Ya untuk sementara sambil melatih sambil ngobrol biar mereka juga tahu karakter saya. Dari situ mereka merespons saya seperti apa. Jadi, biar pas pertandingan lebih cair, biar kerja samanya baik,” tutur Karel.

Satu hal yang juga jadi perhatian Karel adalah meningkatkan daya tahan para atlet agar tidak gampang menyerah di saat kritis. “Makanya, di akhir-akhir latihan sengaja saya push mereka untuk bisa fight sampai akhir,” tambahnya.

24 Tahun Berkarier di Jepang

Karel Mainaky datang melatih di PBSI dengan modal kuat dan jam terbang yang tak main-main. Tak heran jika dia akhirnya diserahkan tanggung jawab untuk memimpin sektor ganda putri.

Pasangan ganda putri Indonesia, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti. (Foto/PBSI)

Karel sudah memiliki pengalaman selama 24 tahun di Jepang sebelum akhirnya kembali menangani atlet-atlet pelatnas PBSI. Dia sudah melatih di Jepang sejak 2002, namun baru bekerja di bawah federasi bulu tangkis Jepang pada 2015.

Sejak awal, pria 48 tahun itu langsung dipercayakan menangani sektor ganda putri. Hasilnya pun terlihat nyata dengan lahirnya sejumlah pasangan ganda putri Jepang yang berkualitas.

Baca juga: Badminton Asia Championships 2025: Leo/Bagas dan Jafar/Felisha Terhenti di Semifinal, Indonesia Tanpa Gelar Juara

Sebut saja Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, Nami Matsuyama/Chiharu Shida, Misato Aratama/Akane Watanabe, dan Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata.

Bahkan, pasangan Matsuyama/Shida kini menempati peringkat 2 dunia. Pencapaian itulah yang diharapkan dari Karel untuk diulangi bersama ganda putri Indonesia.

“Selama di Jepang, saya lihat pemain-pemain kita butuh konsisten di dalam lapangan. Itu yang saya mau fokuskan.” Karel Mainaky, Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI.

Menurut pandangannya, Indonesia sebenarnya memiliki kapasitas untuk mencapai titik tersebut. Terpenting, para atlet mampu menjaga konsistensi ketika tampil saat bertanding.

“Selama di Jepang, saya lihat pemain-pemain kita butuh konsisten di dalam lapangan. Itu yang saya mau fokuskan. Saya juga mau coba terapkan di sini (metode melatih saat di Jepang),” ucap Karel.

Reuni Keluarga di PBSI

Asisten pelatih tunggal putra, Marleve Mainaky. (Foto/PBSI)

Bergabungnya bungsu dari 7 bersaudara itu sebagai pelatih ganda putri tak hanya menumbuhkan optimisme tapi juga menghadirkan reuni keluarga di PBSI. Bagaimana tidak, dengan hadirnya Karel, itu berarti ada tiga keluarga Mainaky yang tergabung dalam tim kepelatihan PBSI.

Selain Karel, ada juga Rionny Mainaky yang ditugaskan memimpin ganda campuran dan Marleve Mainaky yang menjadi asisten pelatih tunggal putra.

Kondisi ini yang sangat jarang terjadi ini memunculkan situasi yang membahagiakan dan disertai dengan persaingan yang sehat di antara kakak-beradik itu. Meskipun memiliki karakter yang keras, namun mereka satu suara ketika berbicara tentang prestasi bulu tangkis Indonesia.

“Ya kita saling menyemangati satu sama lain. Bersaing secara sehat tapi kadang-kadang juga suka bercanda. Suasananya seperti ini mengingatkan seperti saat zaman masih jadi pemain. Suka ledek-ledekan tidak mau kalah tapi tetap saling dukung,” kata pria kelahiran Ternate, Maluku Utara, 9 Januari 1977 itu.(*)

Laporan: Pratama Yudha


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.