Kelly Slater, Sang Penakluk Ombak dan Penjaga Laut

Kredit foto: Instagram @kellyslater
Kelly Slater sosok dengan nama besar dan segudang prestasi di dunia selancar.

Berbicara soal ombak, maka akan membawa kita mengenal Kelly Slater jauh lebih dalam. Bukan cuma perihal olahraga selancar, tetapi bagaimana menjaga kelestarian lautan.

Tampangnya memang pernah muncul di serial televisi terkenal era 1990-an berjudul ‘Baywatch’ di Amerika Serikat yang juga pernah tayang di Indonesia, tetapi aksi sebagai peselancar yang membuat Slater lebih mencuat.

Sama seperti olahraga-olahraga lain, selancar juga memiliki kejuaraan dunia. Slater tercatat sebagai pemegang rekor kampiun juara dunia terbanyak, yakni 11 kali. Belum ada yang memecahkan rekor mencengangkan tersebut hingga kini.

Selain itu, Slater juga memiliki koleksi juara selancar hingga puluhan kali. Ibarat atlet bela diri, Slater adalah atlet pilih tanding. Tak sembarang orang bisa melawannya.

Mencari nafkah di lautan, tak ubahnya seperti nelayan atau pelaut, membuat Slater juga mencintai sumber daya alam yang vital tersebut. Dengan kata lain, Slater tak meludah di piring tempatnya makan.

Kredit foto: Instagram @kellyslater
Kelly Slater menjelajah satu pantai ke pantai lain di berbagai belahan dunia untuk menjajal kemampuan berselancar.

Sosok yang pernah membintangi sederet film dokumenter soal selancar itu kesohor pula sebagai pecinta lingkungan, khususnya laut. Slater menyadari tidak banyak orang memahami arti penting laut sehingga banyak yang merusak dan mencemarinya.

“Para peselancar dan selancar membantu menjaga kesehatan lingkungan dan akses ke pantai. Kita mungkin memiliki hubungan yang dalam dengan pesisir seperti layaknya penyelam dan nelayan,” ujarnya.

Cobalah dekati lautan yang dari kejauhan tampak biru. Anda kemungkinan besar akan melihat sampah-sampah yang terapung. Lembaga Ocean Conservancy yang bergerak di bidang pelestarian alam memperkirakan ada delapan juta metrik ton plastik masuk ke laut setiap tahun.

Sampah plastik menjadi salah satu dari produk aktivitas di daratan yang menghadirkan ancaman bagi laut. Selain itu, ada pula perusakan laut akibat tumpahan minyak, dan limbah pabrik industri. Semuanya mendatangkan kehancuran bagi kehidupan laut.

“Polusi plastik tampaknya tidak dapat diubah dan sangat mengerikan. Kita merusak banyak ekosistem dengan membanjiri laut dengan polusi fisik dan kimia,” tutur Slater soal sampah-sampah daratan yang membuat laut tak lagi biru.

Hal lain lagi yang dianggap Slater sebagai isu utama dalam konservasi laut adalah penangkapan ikan yang berlebihan atau overfishing. Omongan pria 52 tahun itu bukan omong kosong. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyebut stok penangkapan ikan memang berlebihan mencapai 31,4 persen.

Oleh karena itu, Slater mengampanyekan kehidupan yang sehat bagi laut dengan melakukan beragam hal kecil yang bisa memiliki dampak besar.

“Edukasi diri Anda. Berjalanlah di pantai dan kumpulkan sampah, dan temukan kelompok-kelompok lokal yang membantu memperjuangkan kebaikan untuk meningkatkan kesadaran dan membersihkan pantai dan lautan,” tutur Slater.

Pria yang juga mahir bermain gitar dan ukulele serta pernah tampil bersama grup band Pearl Jam itu mendirikan Kelly Slater Foundation yang bergerak di bidang peningkatan kesadaran dan dukungan finansial untuk badan amal sosial dan lingkungan.

Dukungan Slater pada ekosistem laut juga sempat tersiar ketika meminta Miami Seaquarium tutup dan melepaskan hewan yang ada di penangkaran ke tempat perlindungan.

Slater sempat pula bekerja sama dengan World Animal Protection menyebarluaskan iklan layanan masyarakat yang berisi pesan mengenai kekejaman di balik pertunjukan lumba-lumba.

Bahkan, Slater juga ikut ambil bagian dalam pendirian perusahaan pakaian yang terinspirasi dari keinginan menjaga laut tetap bersih.

Kredit foto: Instagram @kellyslater)
Kelly Slater memiliki jenama fesyen yang fokus pada keberlangsungan pola hidup keberlanjutan.

Jenama Outerknown yang diciptakan Slater menghadirkan pakaian yang diproduksi dengan menjaga keberlanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan alam.

Harga dari merek tersebut tak murah karena Slater ingin menjaga karyawan dengan mematuhi kebijakan sosial dan memastikan keberlanjutan dalam rantai pasokan. Tetapi, kini terbukti produk-produk yang dihasilkan terkenal memiliki kualitas tinggi.

“Anda mendapat apa yang Anda bayar, jadi Anda punya satu atau dua (celana) bukan empat atau lima,” tutur Slater terkait dengan bisnis pakaian yang mengangkat gagasan ramah lingkungan.

Lebih jauh lagi, semua keuntungan dari penjualan disumbangkan ke Ocean Conservancy.

Paling mutakhir, sosok yang diakui sebagai GOAT dunia selancar itu menghadirkan produk perawatan kulit ‘Freaks of Nature’ dan tetap mengedepankan praktik sadar lingkungan dengan menggunakan plastik daur ulang sebagai kemasan.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.