Keponakan Prabowo, Budisatrio Djiwandono, Terpilih jadi Ketum PP Perbasi 2024-2028, Usung 8 Misi

Budisatrio Djiwandono terpilih jadi Ketua Umum PP Perbasi 2024-2028. (Pratama Yudha/Ludus.id)

Sepeninggal mendiang Danny Kosasih, Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) akhirnya memiliki ketua umum baru. Adalah Budisatrio Djiwandono yang terpilih secara aklamasi untuk menjadi Ketum PP Perbasi periode 2024-2028.

Keponakan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, itu diangkat secara resmi sebagai Ketua Umum dalam Musyawarah Nasional yang dilaksanakan di salah satu hotel di Jakarta, Selasa (29/10). Dia menjadi calon tunggal dengan memperoleh dukungan lebih dari 50 persen Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbasi atau mencapai 28 Pengprov.

“Dengan segala hormat dan kerendahan hati, saya bersedia dan siap memimpin PP Perbasi,” ujar Budi menjawab kesiapannya untuk menjadi Ketua Umum PP Perbasi 2024-2028.

“Saya atas nama pribadi, mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan dukungan dari seluruh Pengprov dan Pengurus Kabupaten/Kota yang memberi dukungan secara bulat sehingga saya bisa mendapatkan mandat ini,” tutur dia.

Baca juga:

Nama-nama Mentereng di Skuad Timnas Basket Indonesia

Ini pertama kalinya Budi menjabat sebagai orang nomor satu di induk federasi bola basket nasional. Namun, sebelumnya dia juga sudah pernah menduduki jabatan strategis di PP Perbasi.

Pada periode pertama Danny Kosasih memimpin PP Perbasi di 2015, Budi awalnya pernah dipercayakan posisi Bendahara Umum sebelum naik menjadi Sekretaris Jenderal hingga 2019.

Di luar Perbasi, Budi juga pernah menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana Lokal (LOC) FIBA World Cup (Piala Dunia Basket) 2023 untuk kawasan Indonesia. Maka, tak heran dia sudah amat dekat dengan Perbasi.

“Jauh sebelum masuk politik, saya adalah pemain basket. Saya belajar bermain basket sejak masih SD. Sebagai anak yang tumbuh di era 90-an, idola dan GOAT saya adalah Michael Jordan dan Chicago Bulls,” ungkap Budi dalam sambutannya.

“Saya SMP dan SMA masuk tim basket, sampai saya sekolah di AS juga bermain basket. Dulu saya bermain di posisi 1 dan 2. Melihat kemampuan fisik saya bermain basket, terpaksa saya mundur teratur. Tapi, takdir membawa saya untuk tidak lepas dari basket,” jelasnya.

Selain menjadi Ketum PP Perbasi, politikus Partai Gerindra itu juga tengah mendapatkan kepercayaan sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI 2024-2029. Kendati demikian, dia yakin bisa melaksanakan seluruh mandat yang dipercayakan dengan baik, khususnya dalam hal ini di PP Perbasi.

“Saya akan berupaya sekuat tenaga sesuai dengan visi-misi yang sudah saya sampaikan secara rinci dalam Munas,” ujar pria 43 tahun itu.

Inshaallah, saya bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab ini sebaik-baiknya. Untuk itu, tetap saya mohon doa dan restu dari seluruh insan bola basket se-Indonesia,” kata dia.

Sebagai Ketua Umum, Budi diberikan waktu selama 30 hari ke depan untuk menyusun kepengurusan yang akan membantu dia selama periode 2024-2028. Dia akan dibantu oleh tim formatur yang terdiri dari Nirmala Dewi, Ardima Rama Putra, Muhammad Salahuddin (Perbasi NTB), Rezky Wirmandi (Perbasi Lampung), Jeremy Imanuel Santoso (Perbasi Maluku), dan Garuda Wiko (Perbasi Kalimantan Barat).

Miliki 8 Misi

Menjadi Ketua Umum PP Perbasi, Budi mengusung delapan misi yang akan coba dijalankan selama periode kepengurusan 2024-2028. Misi ini disusun berdasarkan visi ‘Olahraga Basket Mencapai Industri dan Prestasi Menuju Indonesia Emas 2045’.

Misi pertama yang diusung adalah memperkuat koordinasi organisasi dengan pengurus daerah maupun dengan stakeholder baik di pusat, daerah, ataupun swasta. Salah satu implementasinya yakni dengan mengundang setiap Pengurus Provinsi Perbasi ke dalam kepengurusan Pengurus Pusat.

“Saya mengangkat tema inklusivitas karena saya rasa penting untuk PP Perbasi mencerminkan Kebhinekaan.”

Budisatrio Djiwandono usung delapan misi dalam periode kepengurusannya sebagai Ketum Perbasi. (Pratama Yudha/Ludus.id)

Misi kedua adalah melakukan rehabilitasi infrastruktur basket di daerah, baik sarana dan prasarana. Ketiga, Budi ingin meningkatkan SDM di sektor perangkat pertandingan dengan menambah jumlah wasit berlisensi FIBA.

Misi keempat yang dipaparkan adalah menambah jumlah penyelenggaraan ajang basket internasional di Indonesia. Lalu, misi kelima, Budi ingin menggalakkan Liga 3×3 untuk putra dan putri mulai dari kelompok umur.

Lalu, misi keenam yang diangkat adalah program pendidikan basket berstandar FIBA untuk kategori usia U-14. Misi ketujuh, Budi ingin membangun inklusivitas basket dengan mengajak komunitas difabel turut aktif dalam basket nasional.

“Saya mengangkat tema inklusivitas karena saya rasa penting untuk PP Perbasi mencerminkan Kebhinekaan. PP Perbasi yang saya dambakan itu terdiri dari putra-putri terbaik dari berbagai macam suku, agama, budaya, dan perwakilan dari daerah-daerah,” kata Budi.

Terakhir, misi kedelapan dan yang paling disambut meriah oleh peserta Munas, yakni janji pemberian dana dukungan kepada pengurus daerah sebesar Rp400 juta dengan rincian Rp100 juta per tahun.

“Semoga mulai tahun depan sudah bisa direalisasikan. Tentu, dengan PP Perbasi selama ini juga punya sumber-sumber penghasilan, apakah itu dari sponsor, apakah itu dari liga, ini yang nanti ke depan akan kami genjot supaya bisa merealisasikan program ini,” ucap Budi.

Selain delapan misi yang diusung, Budi juga menginginkan keterlibatan yang lebih tinggi dari pihak perempuan di jajaran kepengurusan.

“Sesuai dengan program dari induk olahraga basket internasional yaitu FIBA dengan program FIBA Women in Basketball, sesuai juga dengan program saya, untuk mengajak lebih banyak pengurus perempuan di kepengurusan PP Perbasi ke depan,” katanya.

Perbasi Ubah ‘Identitas’ 

Selain pemilihan Ketua Umum, PP Perbasi juga mengumumkan perubahan identitas pada Munas kali ini. Perubahan terdapat dalam logo baru yang berbentuk perisai tiga lapis yang di dalamnya terdapat lambang Burung Garuda dan bola basket.

Logo baru PP Perbasi. (Pratama Yudha/Ludus.id)

Perisai tiga lapis melambangkan pelindung, penguatan dalam persatuan, dan pemanfaatan kekuatan, kecepatan, dan kelincahan. Sementara, Burung Garuda yang tengah mengepakkan sayap diharapkan bisa membawa prestasi basket Indonesia terbang tinggi dan bola basket berarti selalu menjunjung tinggi sportivitas. (Pratama Yudha)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.