![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2024/05/02-21-300x240.jpg)
Gelandang timnas Palestina, Mohammed Rashid mengalungkan bendera Palestina usai laga Piala Asia 2023.
Stadion sepak bola dibombardir, puluhan pemain tewas, Timnas Palestina terusir, pemain yang selamat dilarang keluar dari jalur Gaza untuk melanjutkan karier. Begitupun sebaliknya, pemain asal Gaza yang berkarier di luar daerah tak bisa pulang menemui keluarga tercinta. Begitulah realitas yang saat ini menggelayuti sepak bola Palestina. Namun percayalah, sepak bola Palestina akan bangkit dari abu!
Frasa tersebut adalah kalimat yang dilontarkan penjaga gawang Palestina, Rami Hamadeh menjelang Piala Asia 2023. Kalimat itu merujuk pada optimisme dirinya dan rekan-rekannya di saat sepak bola terus dianiaya di tanah Palestina.
Federasi Sepak Bola Palestina (PFA) mencatat setidaknya 71 pemain sepak bola terbunuh akibat agresi militer Israel sejak peristiwa 7 Oktober 2023 hingga berita tersebut digarap.
Adapun menurut kantor berita Anadolu Ajansi, sebanyak 85 atlet terbunuh pada pertengahan Desember 2023. Dari 85 atlet yang meregang nyawa, 55 orang diantaranya adalah pemain sepak bola.
Terlepas soal kepentingan politik zionis dan perspektif mereka soal pejuang Hamas, pasukan militer Israel (IDF) terus menganiaya sepak bola Palestina. Dipetik Al-Jazeera, infrastruktur sepak bola di Palestina terus menjadi sasaran serangan militer IDF.
Contohnya pada kurun waktu 2011 hingga 2014, Israel mengklam bahwa stadion dan lapangan sepak bola termasuk salah satu tempat yang digunakan Hamas untuk meluncurkan roket. Israel pun menyatakan bahwa lapangan hijau di Palestina menjadi sasaran yang sah untuk diserang.
Usai luluh lantak, Stadion Yarmouk yang terletak di Kota Gaza malah dijadikan tempat menampung tahanan Palestina. Mirisnya, beberapa diantaranya adalah anak-anak.
Di saat dunia internasional mengutuk tindakan keji Israel, AFC dan FIFA hanya bisa mengkritik. Tentu mengutuk dan mengkrtik adalah dua hal yang berbeda.
“Mereka (AFC dan FIFA) tidak melakukan apapun, tidak ada tindakan nyata bahwa peristiwa seperti ini, izinkan saya sebut sebagai genosida, tidak boleh terjadi,” kata Wakil Presiden PFA, Susan Al-Shalabi sebagaimana dipetik Al-Jazeera.
![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2024/05/04-20-300x240.jpg)
Markas FIFA dan AFC.
PFA sudah berupaya mengirim surat kepada AFC dan FIFA melapor. Namun menurut Shalabi, PFA tidak kunjung menerima surat balasan. Shalabi kemudian membandingkan sikap FIFA kepada Rusia atas invasi ke Ukraina, sesuatu yang dianggap khalayak sebagai standar ganda.
“Semua tim Rusia diskors, bahkan tim muda, bahkan tim Paralimpiade, dan mereka diskors lantaran tindakan Rusia terhadap warga sipil, kini seluruh infrastruktur sepak bola di Gaza telah hancur. Tidak ada yang mengambil tindakan, ini standar ganda,” ujar Shalabi.
Terusir dari rumah sendiri
Kompetisi sepak bola Palestina lumpuh sejak peristiwa 7 Oktober 2023. Periode tersebut adalah waktu krusial, sebab tim-tim di Asia akan melakoni babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Untungnya, timnas Palestina masih tertolong para pemain yang berkarier di luar negeri.
Palestina tergabung di Grup I bersama Bangladesh, Lebanon dan tim raksasa Australia. PFA pusing tujuh keliling menentukan venue untuk laga kandang. Tidak mungkin menggelar laga di dalam negeri sebab situasi jauh dari kata kondusif.
Laporan beIN Sports mencantumkan Aljazair sempat menawarkan bantuan meminjamkan arena untuk laga kandang Palestina kontra Australia yang digelar pada 21 November 2023. Namun, itu tidak mungkin terealisasi sebab Aljazair bukan termasuk anggota konfederasi AFC, melainkan Afrika (CAF).
Yordania juga menawarkan diri untuk meminjamkan venue laga kontra Australia. Setelah dipertimbangkan, Presiden PFA, Jibril Rajoub membatalkan rencana tersebut. Alasannya, terdapat insiden di laga Piala AFC 2023, ketika ultras klub Yordania, Al-Wehdat menyuarakan agar Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mundur dari jabatannya.
Karena itu, dikhawatirkan ultras klub tersebut kembali menyerbu laga Palestina vs Australia untuk melakukan aksi yang penuh unsur politik tersebut. Tim asuhan Makram Daboub kemudian menggelar pemusatan latihan (TC) di Yaman di tengah ketidakjelasan.
Gayung bersambut, laga kandang Palestina kontra Australia akhirnya digelar di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Kuwait. Laga ini berakhir untuk kemenangan Australia dengan skor tipis 1-0.
Bangkit dari abu
Timnas Palestina menatap Piala Asia 2023 dengan penuh rasa prihatin. Mereka dipaksa fokus mempersiapkan diri di saat situasi negara sedang berkecamuk.
2 Januari 2024, timnas Palestina tiba di Doha, Qatar untuk melanjutkan persiapan setelah menggelar TC di Arab Saudi. Para pemain dan ofisial melakukan persiapan dengan diselimuti rasa cemas terhadap nasib anggota keluarga di rumah.
Pelatih Palestina, Makram Daboub menjelaskan situasi miris anak asuhnya di Qatar. Kekejaman militer Israel membuat para pemain sulit fokus. Mereka selalu memantau pemberitaan di media daring dan televisi karena terus-menerus khawatir akan keadaan di kampung halaman.
“Semua orang terpaku pada berita, sebelum dan sesudah latihan baik, baik di bus maupun di hotel. Mereka selalu merasa cemas terhadap keluarga mereka,” kata Daboub.
Penjaga gawang timnas Palestina, Rami Hamadeh juga menjelaskan pernyataan senada. Menurutnya, situasi seperti ini bukan waktu ideal untuk bermain sepak bola.
“Ini bukan situasi yang baik untuk bermain atau mencari nafkah. Pikiran kami tertuju pada warga kami di Palestina karena kami melihat setiap hari apa yang terjadi. Tidak boleh ada seorang pun mengalami situasi ini. Tak seorang pun di dunia ini,” tutur pemain klub Palestina, Jabar Al-Mokaber itu.
Edisi tahun ini merupakan kali ketiga partisipasi Palestina di Piala Asia. Para pemain pun bertekad menjadikan sepak bola sebagai pelipur lara bagi masyarakat Palestina yang tengah berduka.
Mereka percaya bahwa sepak bola Palestina akan bangkit dari abu. Dengan penuh jiwa patriotisme dan profesionalisme, mereka pun mewakili negara bak pejuang yang turun ke medan perang tanpa rasa gentar sedikitpun.
Di ajang Piala Asia 2023, tim berjuluk Singa Kanaan tergabung di Grup C bersama raksasa Iran dan Uni Emirat Arab. Palestina menjadi tim nonunggulan bersama Hong Kong di grup tersebut.
Optimisme membuncah di ruang ganti timnas Palestina. Lewat sepak bola, mereka pun sejenak melupakan tragedi, setidaknya untuk waktu 90 menit ditambah injury time.
“Lihat apa yang terjadi pada Maroko di Piala Dunia (2022). Tidak ada yang membayangkan Maroko akan mencapai semifinal seperti itu. Ada peluang bagus bagi tim untuk mencapai sesuatu di Piala Asia, kami akan bangkit dari abu,” ucap Hamadeh.
Benar saja, Palestina menciptakan sesuatu di Piala Asia 2023. Palestina meraih tiket babak 16 besar Piala Asia untuk kali pertama dalam sejarah, via jalur peringkat tiga terbaik.
Keberhasilan itu tak lepas dari kemenangan impresif Palestina atas Hongkong dengan skor telak 3-0. Trigol Palestina masing-masing dicetak brace Oday Dabbagh (12’ dan 60’) serta satu gol persembahan Zaid Qunbar (48’).
![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2024/05/05-11-300x240.jpg)
Pelatih timnas Palestina, Makram Daboub.
“Selamat kepada rakyat Palestina yang lolos ke babak selanjutnya. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemain saya, mereka adalah pahlawan hari ini,” kata Daboub dilansir Middle East Monitor.
“Dengan semangat tim yang kuat, ambisi kami adalah melaju jauh di turnamen ini. Kini, tanpa ada ruginya, kami akan memberikan yang terbaik. Kami telah menunjukkan harapan dan saya yakin kami dapat mempertahankan fokus ini untuk pertandingan mendatang,” tandasnya.
Palestina memang tersingkir di babak gugur usai ditaklukkan tuan rumah Qatar. Namun jiwa patriot mereka masih terus membara.
Terusir dari kandang sendiri tidak lantas membuat Palestina murung. Justru Palestina tampil menggila pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Palestina butuh satu kemenangan lagi untuk mengunci tiket ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Saat ini, mereka duduk di peringkat kedua Grup I dengan koleksi tujuh poin, unggul lima poin atas Lebanon.
Palestina mengamuk pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada 22 dan 26 Maret 2024. Total enam gol berhasil dilesakkan ke gawang Bangladesh.
![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2024/05/03-22-300x240.jpg)
Striker Timnas Palestina, Shehab Qunbar di laga Piala Asia 2023.
Palestina seolah melampiaskan amarah atas apa yang terjadi di negaranya. Lima gol dilesakkan ke gawang Bangladesh di Stadion Jaber Al-Ahmad, Kuwait City. Kemudian mereka menang tipis 1-0 di Kings Arena, Dhaka.
“Bagi kami, dengan semua yang terjadi di Palestina saat ini, bisa lolos ke Piala Dunia akan menjadi pencapaian besar bagi para pemain dan seluruh negara,” ujar Mohammed Rashid dikutip laman resmi FIFA.
“Dalam kaitannya dengan tempat kami di kancah internasional, itu akan menjadi hal terbaik yang bisa terjadi. untuk negara kami. Perasaan yang luar biasa, jadi bayangkan jika kami lolos ke Piala Dunia. Kami mungkin kehilangan kata-kata,” tutur pemain Bali United ini.
Palestina akan melanjutkan perjalanan mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan menghadapi Lebanon (6/11) dan Australia (11/6/). Kebangkitan sepak bola Palestina dari abu tinggal menunggu waktu saja.