Kisah Oscar 8 Tahun Berkarier di Liga Super China, Rela Tersingkir dari Timnas Brasil Demi Keluarga

Gelandang Brasil, Oscar selama delapan tahun membela klub Liga Super China Shanghai Port. (Foto/China Daily)

LUDUS – Bakat sepak bola Oscar tumbuh dan berkembang bersama dua klub legendaris Brasil, Sao Paulo dan Internacional. Namun, gelandang berbakat yang memiliki nama lengkap Oscar dos Santos Emboaba Júnior memilih menghabiskan masa keemasannya berkarier di Liga Super China selama 8 tahun.

Pemain kelahiran 9 September 1991 rela tersingkir dari skuad Timnas Brasil yang sudah dibelanya sebanyak 48 kali dan mengoleksi 12 gol. Konsekuensi itu diterima Oscar setelah memilih menandatangani kontrak dengan klub Liga Super Tiongkok Shanghai SIPG (sekarang Shanghai Port) dengan rekor transfer Asia sebesar £60 juta atau sekitar Rp1,2 triliun pada Januari 2017.

Padahal saat itu Oscar yang ketika itu berusia 25 tahun merupakan pilar utama klub papan atas Inggris Chelsea selama 4,5 tahun dengan mencatatkan 131 penampilan dan 21 gol. Oscar dikontrak Chelsea dari Internacional pada 16 Juli 2012 dengan harga sekitar R$61.575 juta (Real Brasil), namun sejumlah media menyebutkan antara £19 juta atau £25 juta.

Oscar, yang saat itu termasuk salah satu bintang baru yang paling dicari di Eropa, dilaporkan memperoleh gaji tahunan tertinggi ketiga di dunia sebesar 24 juta euro dari Shanghai Port. Dia memperoleh penghasilan dibebaskan dari batasan gaji sebesar 3 juta euro untuk setiap impor yang diberlakukan CFA pada tahun 2020.

Baca juga:

Striker Sporting Viktor Gyokeres Pencetak Gol Terbanyak 2024, Hentikan Dominasi Erling Haaland dan Cristiano Ronaldo

Oscar mengatakan berkali-kali tawaran finansial sekitar 2 juta euro sebulan selama lima tahun sulit ditolak. Mengingat jumlah uang tersebut sangat membantu kehidupan keluarganya.

Apalagi Kota Shanghai merupakan kota metropolitan dengan 25 juta penduduk punya fasilitas mewah, seperti kereta maglev berkecepatan 430 km/jam yang mengangkut pengunjung ke dan dari bandara.

Tersingkir dari Selecao

Media di Brasil tidak begitu tertarik dengan kehidupan yang menyenangkan di Shanghai, China. Oscar pun harus menerima konsekuensi kehilangan tempat di skuad Selecao karena liga di China dinilai tidak kompetitif dibandingkan liga di Eropa.

Oscar ketika berseragam Timnas Brasil. (Foto/Wikipedia)

“Ketika saya menerima tawaran dari Tiongkok, saya tahu akan hilang dari sorotan media dan keluar dari tim Brasil. Butuh waktu cukup lama bagi saya untuk menerimanya,” katanya pada tahun 2021.

Sejak musim debutnya pada tahun 2017, Oscar telah tampil sebanyak 234 kali untuk klub asal Kota Shanghai tersebut. Dia mencetak 72 gol dan 131 assist di semua liga, Piala domestik, dan kompetisi kontinental, membantu klub berjuluk The Red Eagles mengangkat trofi CSL dua kali dan Piala Super FA China satu kali.

Pada November 2024, Shanghai Port merayakan gelar CSL ketiganya sepanjang sejarah klub. Pada saat itu Oscar mengonfirmasi akan kembali ke Sao Paulo setelah delapan tahun berseragam Shanghai Port.

Pada musim terakhirnya, Oscar masuk dalam daftar 10 pencetak gol terbanyak dengan 14 gol dan pemain dengan assist terbanyak 24. Total statistik penampilan keseluruhannya menjadi 77 gol dan 141 assist dalam 248 pertandingan.

Baca juga:

1 Januari 2025 Mohamed Salah dan 81 Bintang Liga Primer Bebas Cari Klub Baru

Klub Shanghai itu telah menjanjikan kepadanya posisi masa depan dalam manajemen klub saat pensiun, meskipun dia yakin masih ada jalan panjang sebelum gantung sepatu. “Itu mungkin rencana untuk masa depan,” kata Oscar yang kini berusia 33 tahun.

“Saya mencintai klub ini, dan saya telah membantu beberapa hal lainnya. Saat kontrak saat ini berakhir, saya akan terus berhubungan dengan klub,” tambahnya.

Kehidupan Tentram di Shanghai

Oscar baru-baru ini mengonfirmasi kepada surat kabar Brasil Folha de S Paulo bahwa dia siap untuk pindah dari petualangannya di China. Dia mengaku Keputusan sulit meninggalkan Kota Shanghai yang memiliki kehidupan yang aman, nyaman, dan Makmur.

Kehidupan Oscar bersama keluarganya di Kota Shanghai, China. (Foto/Instagram/TheSun)

“Saya suka Shanghai, tetapi tempat ini terlalu jauh dari rumah bagi kami. Kami tidak bisa tinggal di sini selamanya. Ibu saya sudah tua, saudara perempuan saya sudah punya bayi. Kami ingin lebih dekat dengan rumah,” kata playmaker berusia 33 tahun itu kepada China Daily saat wawancara di apartemennya di Shanghai, yang menghadap ke Sungai Huangpu yang indah.

Oscar pernah bercerita tentang betapa mudahnya tinggal di sana dan sering mengajak anak-anaknya untuk mencoba empat hidangan khas Shanghai: susu kedelai, bola adonan goreng, bola nasi ketan, dan panekuk wijen.

“Kualitas hidup di Tiongkok unik di dunia. Saya belum pernah melihat yang seperti ini di Eropa. Anak-anak saya pergi ke sekolah dan pulang ke rumah dengan bus tanpa khawatir tentang keselamatan,” kata Oscar, ayah dari tiga anak, tentang kehidupan di Shanghai.

“Kami bisa keluar sepuasnya pada pukul 2 atau 3 pagi, dan pergi ke mana pun dan tidak akan terjadi apa-apa. Tidak ada narkoba di sini. Ini sesuatu dari dunia lain. Hanya mereka yang ada di sini, yang tinggal di sini, mengerti bagaimana rasanya,” bebernya. (*)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.