Kisah Tak Sempurna Liga 1 2023-2024: Persembahan Duet Erick Thohir dan Ferry Paulus

Kredit foto: ligaindonesiabaru.com
Bendera logo Liga 1.

Liga 1 2023-2024 sebentar lagi pamit. Kompetisi kasta teratas tanah air ini memang belum sempurna. Namun, duet Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus menghadirkan revolusi manis.

Kompetisi Liga 1 musim ini sudah mencapai babak akhir. Persib Bandung di ambang gelar juara usai membungkam Madura United dengan skor 3-0 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (26/5) malam WIB.

Sementara Bali United dan Borneo FC masih memperebutkan tempat ketiga usai keduanya bermain imbang tanpa gol di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, sehari sebelumnya. Dengan ini, Liga 1 2023-2024 praktis menyisakan dua laga lagi.

Gelaran Liga 1 2023-2024 masih menyisakan beberapa kekurangan, seperti larangan suporter tandang pergi ke stadion, serta penghentian kompetisi mendadak menjelang periode pemusatan latihan (TC) skuad Indonesia U-23 sebelum Piala Asia U-23 2024.

Liga 1 musim ini tak lepas dari kritikan. Namun, ada sejumlah aspek yang menjadikan Liga 1 musim ini terasa begitu spesial dan berkesan. Dari mulai format baru bertajuk Championship Series, papan sponsor LED, jadwal yang sudah bersahabat dengan kalender FIFA, hingga penggunaan Video Assistant Referee (VAR).

Kredit foto: Ludus.id/ Ilham Sigit Pratama
Ketum PSSI, Erick Thohir, Dirut PT LIB Ferry Paulus dan meluncurkan Liga 1 2023-2024 pada sebuah konferensi pers di SCTV Tower, Jakarta, bersama pihak broadcaster.

Revolusi besar-besaran tersebut merupakan buah manis dari jalinan kolaborasi Erick Thohir dan Ferry Paulus. Dua sosok inilah yang bertanggung jawab mengembalikan marwah sepak bola tanah air setelah tragedi Kanjuruhan.

Ketika Erick dan Ferry mengambil alih jabatan, sepak bola tanah air tengah terpuruk akibat tragedi yang menewaskan 135 nyawa tersebut. Erick menggantikan Mochamad Iriawan yang menanggalkan jabatan Ketum PSSI lewat mekanisme Kongres Luar Biasa (KLB).

Adapun Ferry menggantikan Akhmad Hadian Lukita yang saat itu ditetapkan sebagai salah satu tersangka tragedi Kanjuruhan. Kebijakan yang diambil Ferry terkait liga pun terbilang nekat.

Championship series yang tuai polemik

Publik sepak bola tanah air skeptis soal format baru Championship Series yang diperkenalkan jelang musim ini. Pertanyaan demi pertanyaan pun muncul.

Bagaimana bisa tim yang finis di posisi puncak klasemen berpeluang gagal meraih gelar juara? Bagaimana bisa tim yang konsisten sepanjang musim belum tentu juara? Bukankan itu tidak adil? Begitu kiranya pertanyaan yang muncul menghiasi lini masa media sosial.

Kredit foto: Ludus.id/Ilham Sigit Pratama)
Dirut PT LIB, Ferry Paulus saat ditemui awak media di Hotel JW Marriot, Jakarta.

Namun, Ferry teguh pendirian untuk memperkenalkan format ini saat pengumuman hak siar Liga 1 2023-2024. Menurutnya, format ini membuat kompetisi semakin cantik.

“Liga ke depan dengan format yang lebih cantik. Ada Reguler Series dan Championship Series. Empat tim di ranking 1 dan ranking 4 akan memperebutkan slot ke Liga Champions Asia dan Piala AFC,” kata Ferry di SCTV Tower, Senayan, Jakarta pada 15 Juni 2023.

Championship Series pun disetujui klub-klub Liga 1 pada agenda sarasehan yang bertempat di Surabaya. Bos Persib, Teddy Tjahjono dan Aji Santoso yang kala itu mengasuh Persebaya Surabaya, sepakat format tersebut akan menambah daya pikat di hadapan pemirsa televisi.

“Di luar sistem kompetisi pasti kita tahu ada kontranya, tapi kita harus melihat sisi yang lain bahwa dengan adanya empat besar, play-off, artinya juara belum akan ketahuan sampai Championship Series selesai. Kami melihat dari sisi industri sepak bola memiliki nilai lebih tinggi,” kata Ferry di Senayan Park, Jakarta pada 31 Mei 2023.

“Dengan diberlakukannya sistem kompetisi musim depan itu justru lebih seru, lebih serunya apa? Karena ada empat tim yang bisa merebut juara, dan pertandingan final,” ujar Aji Santoso pada keterangan terpisah.

Jadwal lebih bersahabat dengan kalender FIFA

Sebelum Ferry menjabat, kerap terjadi pertandingan Liga 1 tetap berjalan di tengah agenda FIFA Matchday. Contohnya saat Timnas Indonesia dua kali menghadapi Timor Leste pada tanggal 27 dan 30 Januari 2022.

Laga Timnas Indonesia vs Timor Leste ditunda ke tanggal 27 dan 30 Januari 2022 karena Paulo Gali Freitas dan kolega harus menjalani isolasi mandiri terlebih dahulu. Di tanggal yang sama, yakni pada 30 Januari 2022, Persija Jakarta berhadapan dengan Persiraja Banda Aceh pada lanjutan Liga 1 musim itu.

Kredit foto: Ludus.id/Ilham Sigit Pratama
Ketum PSSI, Erick Thohir ditemui awak media di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Hal ini perlahan diubah oleh PT LIB di bawah komando Ferry. Saat FIFA Matchday Kualifikasi Piala Dunia 2026, kompetisi diliburkan. Begitu pula saat periode pemusatan latihan (TC) hingga Piala Asia 2023.

“Kan Liga 1 sudah sepakat dengan PSSI, ketika timnas butuh pemain, klub mendukung. Kita sudah sepakat,” kata Erick kepada awak media di Gelora Bung Karno, Senayan, 19 Mei 2023.

Mulai tiru eropa 

PT LIB mulai meniru Eropa perihal penggunaan papan sponsor LED dan VAR. Papan LED mempercantik estetika penonton pertandingan, baik di stadion maupun layar televisi.

Sementara VAR setidaknya menjadi alat untuk meminimalisasi maraknya kecerobohan wasit di Liga 1 yang terjadi berulang-ulang. VAR pun akhirnya resmi digunakan untuk kali pertama sepanjang sejarah sepak bola tanah air.

Laga leg pertama semifinal Championship Series antara Bali United kontra Persib menjadi pertandingan pertama yang menggunakan VAR. Berlangsung pada Selasa (14/5) di Training Center Bali United, Gianyar, Bali, teknologi tersebut digunakan dengan bantuan mobil van agar praktis dibawa kemana-mana.

Kredit foto: Instagram @pt_lib
Penampakan VAR berbasis mobil camper van.

Angin Pantai Purnama menjadi saksi atas peristiwa bersejarah tersebut. Wasit Heru Cahyono meninjau layar monitor VAR usai David Da Silva dijatuhkan di kotak terlarang pada menit ke-53. Penalti akhirnya diberikan namun David Da Silva gagal mencetak gol.

Kemudian ada insiden yang melibatkan striker Bali United, Jefferson Assis dengan bek Persib, Nick Kuipers pada menit ke-73. Dalam tayangan ulang, tampak Jefferson menggerakkan tangan seperti meninju sang pemain bertahan lawan.

VAR merekomendasikan Heru Cahyono untuk meninjau insiden itu karena ada porensi kartu merah. Namun, setelah melihat layar, Heru menilai apa yang dilakukan Jefferson tidak layak mendapat kartu merah.

Kompetisi sepak bola tanah air memang masih banyak cacatnya. Namun, hadirnya aspek-aspek yang membuat Liga 1 menjadi lebih segar menunjukkan PSSI dan PT LIB sudah mau berbenah.

Selanjutnya, tinggal ditunggu revolusi lain di Liga 1 musim depan. Barangkali suporter tandang sudah boleh hadir di stadion atau wacana penambahan kuota pemain asing menjadi delapan orang yang pro dan kontranya juga menarik untuk dinantikan.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.