Konstantin Heide Luar Biasa, Jerman Akhirnya Juara Dunia

 

Credit foto : Doc LOC WCU17
Kiper tim U-17 Jerman Konstantin Heide merayakan keberhasilan timnya menjuarai Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Surakarta, Sabtu (2/12/2023).

Jerman berhasil menjuarai Piala Dunia U-17 2023 usai mengalahkan Prancis pada laga final dengan skor 4-3 (2-2) dalam adu penalti di Stadion Manahan, Solo, Sabtu 2 November 2023. Kiper Jerman, Konstantin Heide kembali menjadi pahlawan setelah penyelamatannya di drama adu penalti.

Pertemuan Jerman dan Prancis menjadi laga pamungkas Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia. Kedua tim menyajikan pertandingan yang seru dan sengit.

Jerman mampu unggul terlebih dahulu pada menit ke-27 lewat penalti Paris Brunner. Sepakannya mengecoh kiper Paul Argney dan membuat gawang Prancis bergetar.

Pada menit ke-50, Jerman mampu menambah keunggulan menjadi 2-0. Kali ini Noah Darvich berhasil menggetarkan gawang Prancis usai menerima umpan matang dari Max Moerstedt.

Prancis bukannya tanpa perlawanan. Jerman sedikit lupa kalau ini merupakan pertandingan final yang mana lawannya tentu tidak akan menyerah hingga pertandingan usai.

Menit ke-52 menjadi momen Prancis mampu mencetak gol ke gawang Jerman yang dikawal Heide. Sepakan Saimon Bouabre di dalam kotak penalti sempat kena VAR, tetapi akhirnya disahkan wasit karena tidak ada unsur offside.

Prancis sempat di atas angin setelah pemain Jerman Winners Osawe mendapatkan kartu kuning kedua usai melanggar Ismail Bouneb. Der Panzer harus bermain dengan 10 pemain.

Prancis akhirnya mampu menyamakan kedudukan. Pada menit ke-85, Mathis Amougou membuat seisi Stadion Manahan bergemuruh.

Sontekannya ke gawang setelah menerima umpan dari Tidiam Gomis dari sisi kanan membuat kedudukan imbang 2-2. Heide yang sudah terlanjur bergerak ke sisi kiri pun tidak mampu menahannya.

Credit foto : Doc LOC WCU17
Para pemain tim U-17 Jerman merayakan keberhasilan mereka menjuarai Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Surakarta, Sabtu (2/12/2023).

Wasit sempat memberikan masa injury time selama sepuluh menit. Namun, tak ada gol yang tercipta dan laga langsung dilanjutkan ke babak adu penalti.

Pada adu penalti, penendang pertama Prancis Joachim Kayi menjalankan tugasnya dengan baik dan membuat negaranya unggul 1-0. Jerman sempat gagal pada penendang pertama Eric da Silva Moriera. Sepakannya mampu dimentahkan oleh Argney.

Prancis unggul 2-0 dalam adu penalti setelah Ismail Bouneb mengecoh Heide. Sementara itu Jerman baru bisa mencetak satu gol melalui Ramsak Robert.

Nhoa Sangui harus menemui kegagalan. Tendangan yang keras ke sisi kanan gawang ternyata terlalu lebar meski Heide sudah terkecoh.

Jerman akhirnya bisa menyamakan kedudukan berkat sepakan Moerstedt. Lalu Prancis menemui kegagalan dua kali beruntun usai sepakan Bastien Meupiyou ditepis Heide.

Die Mannschaft berhasil menyamakan unggul 3-2 setelah tendangan keras Fayssal Harchaoui ke sisi kiri tak mampu digagalkan Argney.

Joan Tincres dari Prancis mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Sayang Jerman yang seharusnya bisa unggul malah gagal usai sepakan Brunner ditepas Argney.

Meski sempat ketar-ketir, Jerman beruntung memiliki Heide di bawah mistar gawang. Sepakan Tidiam Gomis yang kencang bisa dihalau dengan baik oleh Heide.

Jerman akhirnya bisa menuntaskan misi mereka menjuarai Piala Dunia U17 usai Almugera Kanar berhasil menjalankan tugasnya sebagai algojo dengan baik.

Jerman pun keluar sebagai juara Piala Dunia U17 2023 untuk pertama kalinya dengan skor 4-3, serta berhasil mengawinkan gelar Piala Eropa U17 yang diraih beberapa bulan lalu.

Credit foto : Doc LOC WCU17
Kiper tim U-17 Jerman Konstantin Heide merayakan keberhasilan timnya menjuarai Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Surakarta, Sabtu (2/12/2023).

Heide ‘Si Jago Penalti’

Tidak sulit mencari Man of the Match Jerman vs Prancis kali ini karena Konstantin Heide memenuhi syarat. Nama Paul Argeny di Prancis juga menjadi catatan tapi Heide sudah terbukti menjadi ‘jago penalti’ sejak melawan Argentina di laga semifinal Piala Dunia U17 2023.

Menariknya, Heide bukanlah pilihan utama Jerman U-17 di Piala Dunia kali ini. Ia merupakan cadangan dari Max Schmitt yang merupakan andalan Bayern Muenchen U-19.

Heide mendapat kesempatan dari pelatih Christian Wuck untuk mengawal gawang Jerman pada semifinal melawan Argentina karena Schmitt sakit dan tak bisa diturunkan.

Kiper Unterhaching itu mengawal gawang Jerman dengan baik. Meski kebobolan tiga gol dari Ruberto, tetapi Heide melakukan beberapa penyelamatan penting.

Walau berstatus cadangan Heide masuk dalam skuad Jerman yang merengkuh gelar juara Piala Eropa U-17 2023.

Credit foto : Doc LOC WCU17
Para pemain tim U-17 Jerman merayakan keberhasilan mereka menjuarai Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Surakarta, Sabtu (2/12/2023).

Kesigapannya tidak berkurang sedikitpun pada pertandingan melawan Argentina dan Prancis. Ia cepat panas dan beradaptasi dengan pertandingan penting melawan Argentina serta Prancis di laga final.

Refleknya terlihat saat menggagalkan dua penalti dari pemain Argentina. Ia tidak gentar dengan nama ‘besar’ Echeverri yang digadang sebagai pengganti Messi.

Heide juga mampu tampil tenang dalam adu penalti saat melawan Prancis di final dan berhasil membawa negaranya menjuarai Piala Dunia U17 2023 setelah menunggu selama 38 tahun lamanya.

“Ini adalah momen para kiper bisa menjadi pahlawan,” kata Heide selepas pertandingan.

“Tentu saja saya kecewa kami kebobolan jelang pertandingan berakhir. Namun, saya menyelamatkan dua penalti dan saya sangat percaya diri,”

“Adu penalti selalu menyenangkan bagi kami, para kiper timnas,” tutur Heide yang berusia 17 tahun itu.

Sementara itu, pelatih Jerman, Christian Wuck mengakui bahwa pertandingan melawan Prancis salah satu yang terberat.

Credit foto : Doc LOC WCU17
Kiper tim U-17 Jerman Konstantin Heide (kuning) dan rekan-rekannya berdiskusi sebelum menjalani laga final Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Surakarta, Sabtu (2/12/2023).

“Untuk pertandingan kami berada di pihak yang ada di atas angin dan jelas mendominasi pertandingan. Namun, kesempatan hilang karena kebobolan dua gol di babak kedua. Meskipun begitu kami puas dengan penampilan di babak pertama,” katanya.

Perubahan dari Prancis di babak kedua membuat Wuck merasa timnya banyak kehilangan momen dan bahkan harus bermain dengan 10 pemain.

“Namun, kami jelas cukup bermain dengan tenang dan mentalitas yang bagus. Pemain tidak pernah menyerah saat tertinggal bahkan hingga tendangan penalti terakhir. Saya bahagia dengan hasil ini,” tegasnya.

Kapten tim Jerman, Noah Darvich menyebut Heide kembali menjadi pahlawan bagi negaranya. Ia memang harus ditarik keluar karena Jerman bermain 10 orang dan atas kepentingan tim, tetapi ia mengaku rekan-rekannya bermain sempurna.

“Itu adalah pertarungan yang murni. Diusir keluar lapangan dalam pertandingan seperti itu terasa pahit,” kata Darvich.

“Saya dikorbankan dan harus keluar, tetapi sebagai sebuah tim, kami melakukannya dengan sempurna. Konsti (Heide) kembali tampil luar biasa dalam adu penalti.” tukas Darvich selepas pertandingan.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.