
LUDUS – Laras Fitriana Novianty Sumarna, Komisi Pelatnas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) khusus Poomase menyambut gembira dengan hadirnya LUDUS Poomsae Freestyle Open Championship 2025 yang diselenggarakan LUDUS Management Group (LMG).
LUDUS Poomsae Freestyle Open Championship 2025 bertujuan menampilkan kemampuan teknik Poomsae atlet taekwondo dan menjaring bibit unggul yang siap berkompetisi di tingkat regional, nasional, hingga internasional.
Turnamen tersebut diselenggarakan di Sasana Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 22-23 Februari 2025. Menariknya Poomsae Freestyle Open Championship 2025 merupakan turnamen poomsae khusus freestyle pertama yang akan digelar.
“Sedikit sekali (turnamen Poomsae), bahkan freestyle itu belum ada sama sekali. Kalau turnamen Poomsae yang dikhususkan untuk Freestyle itu belum ada,” ujar Laras membuka obrolan dengan LUDUS.id di Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Baca juga: LUDUS Gelar Poomsae Freestyle Open Championship 2025, Catat Waktu Pendaftaran dan Pelaksanaannya
Poomsae merupakan merupakan salah satu kategori atau nomor yang ada di Taekwondo. Ciri khas Poomsae adalah penguasan jurus dan kelenturan gerakan.
Poomsae ada dua jenis, yaitu recognize dan freestyle. Recognize merupakan gerakan poomsae yang sudah ditetapkan oleh World Taekwondo (WT). Sedangkan Freestyle Poomsae mengutamakan kreativitas individu sesuai dengan gerak dasar Taekwondo yang diiringi dengan musik ataupun pola koreografi.
“Kalau sekarang sekarang Poomsae itu lebih menarik karena ada freestyle. Jadi, anak-anak untuk Poomsae sudah mulai banyak meski dalam beberapa hal harus ada yang ditingkatkan lagi”
Perkembangan Poomsae di Indonesia juga terbilang pesat. Laras bercerita bahwa dulu belum banyak mengenal Poomsae bahkan yang tahu jurusnya terbilang sedikit.
“Kalau sekarang sekarang Poomsae itu lebih menarik karena ada freestyle. Jadi, anak-anak untuk Poomsae sudah mulai banyak meski dalam beberapa hal harus ada yang ditingkatkan lagi,” tutur Laras.
Antusias dengan Turnamen Poomsae Freestyle
Mendengar akan digelarnya Poomsae Freestyle Open Championship 2025, Laras mengaku senang. Apalagi turnamen tersebut sudah banyak ditunggu oleh para penggiat Poomsae Freestyle di Indonesia.

Menurut Laras, Poomsae Freestyle Open Championship 2025 bisa menjadi ajang pencarian bibit masa depan. “Outputnya tentu akan baik untuk tim nasional dan itu perlu wadahnya,” tutur Laras yang juga mantan atlet Taekwondo nomor Poomsae.
“Baru saya pikirkan soal turnamen Poomsae Freestyle, tiba-tiba sudah ada saja. Sangat menyenangkan dan tentu nggak sabar buat melihat pertandingannya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Laras menyebut banyak manfaat yang akan bisa didapat dari Poomsae Freestyle Open Championship 2025. Turnamen itu diharapkan menjadi stimulus ketertarikan masyarakat terhadap Poomsae Freestyle.
Baca juga: Freestyle Poomsae, Pertama Kali Diperkenalkan di Kolombia 2012 Sekarang Makin Diminati
Bagi Laras, turmanen poomsae khusus freestyle bukan sekadar turnamen bela diri. Pasalnya, akan banyak gerakan yang mempertontonkan keahlian atlet memeragakan gerakan jurus dengan indah diiringi dengan sisi hiburan.
Tentu, hal tersebut bisa saja membuat orang awam tertarik mengenal Poomsae Freestyle. Sedangkan dari segi prestasi, Poomsae Freestyle Open Championship 2025 bisa menjadi pemantik lahirnya bibit baru taekwondo khusus poomsae freestyle.
“Nantinya akan semakin banyak yang tertarik dan ini bibit untuk bisa mempelajari Poomsae Freestyle,” terang Laras.
Perihal adanya rencana LMG bakal menggelar turnamen sebanyak empat kali dalam setahun, Laras berharap hal itu bisa dimanfaatkan atlet Poomsae Freestyle untuk mengasah pengalaman dan jam terbang.
Hal ini tak terlepas dari gerakan Poomsae Freestyle yang banyak tantangannya. Contohnya adalah gerakan akrobat, Laras mengatakan, masih terhitung sedikit atlet yang bisa melakukannya.
Untuk itu, banyaknya turnamen Poomsae Freestyle bisa menjadi wadah yang positif bagi atlet mengembangkan kemampuannya. “Nah, dengan adanya berkala itulah kita bisa melihat kualitas atlet semakin bagus, apalagi untuk anak-anak ya, bisa menambah jam terbang juga,” jelas Laras.
Venue Mewah dan Eksklusif
Venue turnamen Poomsae Freestyle di Sasana Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tak lepas dari penilaian Laras. Dia mengatakan Sasana Langen Budoyo merupakan tempat yang berkelas bagi event Poomsae Freestyle.

Selain itu, akan menjadi perpaduan menarik karena turnamen digelar di gedung yang megah sehingga akan menghasilkan sinergi antara seni, budaya, dan olahraga. Dengan kapasitas besar dan fasilitas mewah membuat kegiatan ini menjadi lebih eksklusif.
Nantinya, atlet yang berlaga di turnamen ini juga akan terbiasa dan berpengalaman bertading di tempat megah serta ditonton ribuan pasanga mata.
Baca juga: Mengenal Sasono Langen Budoyo TMII, Venue Ajang LUDUS Poomsae Freestyle Open Championship 2025
“Kita perlu event seperti ini diselenggarakan di venue berkelas internasional. Sehingga nantinya kita berlaga di level internasional, kita sudah terbiasa. Pastinya ini bikin kita bangga ya,” tutur Laras.
Laras juga optimistis para atlet dari Indonesia nantinya bisa bersaing dengan peserta mancanegara. Dia berharap ajang ini menjadi pembentukan mental bertanding atlet terutama atlet-atlet muda.
“Indonesia bisa bersaing meski walaupun beberapa negara ASEAN sudah memulainya lebih dulu, tetapi bagaimana pun juga, atlet-atlet Indonesia yang masih muda punya semangat tinggi dan bisa bersaing,” tukasnya. (Gerry Putra)