LavAni Ingin Jadi Tim Pertama yang Meraih ‘Hat-trick’ Juara Proliga

Kredit foto: PBVSI
Dio Zulfikri sedang melakukan set saat Jakarta Lavani Allobank Electric menghadapi Palembang Bank SumselBabel di Final Four Proliga 2024.

Jakarta LavAni memang merupakan tim yang baru seumur jagung mentas di kancah voli nasional. Didirikan pada 2019, klub milik Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono ini baru ikut Proliga pada 2022 saat kompetisi digelar dengan sistem semi-bubble di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor.

Namun sejak kali pertama berpartisipasi di Proliga, LavAni langsung mendominasi kompetisi voli paling bergengsi Tanah Air ini. Pada 2022, mengusung nama Bogor LavAni, mereka berhasil juara usai menundukkan Surabaya Bhayangkara Samator di partai puncak.

Pada  2023, muncul tantangan baru karena kemunculan Jakarta STIN BIN. Tim ini diperkuat pevoli-pevoli yang dibina PBV Pasundan seperti Farhan Halim, Jasen Nathanel Kilanta, dan lain-lain. Juga ada Jakarta Bhayangkara Presisi, tim yang akhirnya pecah kongsi dengan Surabaya Samator.

Namun, dengan tantangan yang lebih berat, nyatanya LavAni tetap sukses jadi tim terbaik. Di babak final, LavAni menundukkan Bhayangkara. Prestasi LavAni boleh juga cukup moncer di Livoli Divisi Utama 2023. Berstatus tim promosi, mereka berlaga di partai puncak, namun tunduk di tangan STIN Pasundan.

Pada Proliga musim ini, LavAni, yang memakai nama Jakarta LavAni Allobank Electric, sempat kesulitan di putaran pertama penyisihan. Setter Dio Zulfikri dengan opposite kidal Renan Buiatti yang belum padu menjadi salah satu penyebabnya.

Belum lagi, performa pevoli asing asal Iran, Mohammadreza Beik, meskipun tidak buruk, tidak memiliki level sesuai harapan LavAni. Beik pun dicoret dan digantikan eks pemain klub Turki, Ziraat Bankart, Oreol Camejo. Dua saudara kandung, Oreol, Osmany dan Osmel Camejo pernah bermain di Proliga, membela Jakarta BNI 46.

Alhasil, dengan semakin padunya Buiatti dan Dio serta performa gemilang Oreol, LavAni tak tertandingi sejak putaran kedua penyisihan. Bahkan, di Final Four, mereka meraih enam kemenangan tanpa kekalahan.

Ini tentu membuat LavAni menjadi unggulan utama untuk memenangi laga final putra yang berlangsung di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (21/7) mendatang. Mereka bakal berhadapan dengan Jakarta Bhayangkara Presisi, tim yang mereka kalahkan di final tahun lalu.

Jika menang, LavAni akan menjadi tim pertama yang mampu meraih gelar juara Proliga tiga kali berturut-turut lias hat-trick!. Ini adalah pencapaian yang bahkan tak pernah didapatkan Samator. Samator memang mengoleksi delapan titel, terbanyak sepanjang sejarah. Namun, mereka tak pernah mereka mendapatkan hattrick juara.

Manajer LavAni, Ossy Dermawan mengatakan, sebelum final, LavAni melakukan persiapan khusus demi mewujudkan ambisi hat-trick juara. Dalam sesi latihan, timnya tentu merancang game plan yang lebih detail.

“Kami punya waktu persiapan kurang dari enam hari. Tentu treatment-nya akan berbeda dibandingkan dengan yang kami lakukan pada Final Four lalu. Persiapannya tentu lebih rigid dan detail baik dari segi skema maupun program latihannya,” Ossy mengungkapkan.

Kredit foto: PBVSI
Pemain kidal milik LavAni, Okky Damar bersiap melakukan spike menyilang pada laga kontra Palembang Bank SumselBabel di Final Four Proliga 2024.

Sebagai catatan, bukan saja hattrick juara, kemenangan menghadapi Bhayangkara akan membuat rekor LavAni tetap 100 persen. Dengan kata lain, sepanjang sejarah keikutsertaan di Proliga, LavAni tidak pernah gagal meraih juara.

Namun, LavAni tentu harus waspada terhadap Bhayangkara. Sebab, mereka dibela pemain-pemain kaya pengalaman seperti Rendy Tamamilang, Yuda Mardiansyah, dan Hernanda Zulfi. Belum lagi, pemain asing Noumory Keita, sangat berbahaya.

Upaya Akhiri Puasa Gelar

Di sisi lain, sister team LavAni di putri, Jakarta Elektrik PLN berpeluang mengakhiri puasa gelar di Proliga. Ya, musim ini LavAni juga disponsori PT PLN (Persero), sehingga punya keterikatan dengan Jakarta Elektrik PLN.

Di masa lalu, Elektrik merupakan kekuatan utama di Proliga. Mereka pernah meraih hat-trick juara pada 2015, 2016, dan 2017. Total, sudah enam titel yang mereka dapatkan di sepanjang sejarah keikutsertaan.

Namun setelah itu, kerjasama PLN dan Alko Bandung selesai. Hal ini membuat Elektrik ditinggal pemain-pemain hebatnya seperti Wilda Nurfadillah, Aprillia Manganang, dan lain-lain. Alhasil, mereka tak lagi menjadi tim tangguh.

Kredit foto: PBVSI
Jakarta Elektrik PLN siap untuk mengakhiri puasa gelar di Proliga. Terakhir, mereka jadi juara pada 2017.

Sudah cukup lama tak kompetitif, Elektrik PLN menemukan kekuatannya lagi di musim ini. Sejatinya, di awal musim, tim yang dilatih Chamnan Dokmai ini tidak diperhitungkan.

Namun kenyataannya, pemain-pemain muda yang mencuat serta pemilihan pemain asing menjadi kunci kesuksesan Elektrik. Katerina Zhidkova yang menjadi andalan musim lalu kembali direkrut. Langkah paling berani tentu mengambil pemain yang pada kompetisi eropa musim depan membela salah satu klub tersukses Benua Biru, Vakifbank Istanbul, Turki, yakni Marina Markova.

Markova masuk ke putaran kedua Proliga 2024 untuk menggantikan Indire Sorokaite. Dan hasilnya, Markova sulit dihentikan. Selain spike dari posisi empat yang begitu mematikan, kemampuannya melakukan back attack luar biasa. Servis Markova juga cukup sulit diterima dengan baik.

Kredit foto: PBVSI
Pemain asal Rusia, Marina Markova bertugas menggedor pertahanan Jakarta BIN pada final Proliga 2024 di Indonesia Arena, Jakarta.

Sebagai catatan, teknik servis Markova tergolong baru di dunia voli, yakni hybrid serve. Sebelum bola dipukul kencang, Markova tidak melempar bola dengan cara memutar layaknya jump serve biasa. Ini menghasilkan bola yang lebih menukik dan tidak beraturan.

Pemain Indonesia jelas tidak biasa menghadang serve seperti ini. Selain karena belum ada pemain putri Indonesia yang mampu melakukannya, pemain asing di Proliga musim-musim sebelumnya tidak ada seorang hybrid server.

Setruman Elektrik semakin menyengat karena Nurlaili Kusuma mencapai level permainan tertinggi di musim ini. Setelah selesai melakukan pendidikan di TNI AL, Nurlaili seolah menjadi pemain yang berbeda.

Namun, lawan yang akan dihadapi Elektrik tentu tidak sepele, yakni tim bertabur bintang, Jakarta BIN. Memiliki Megawati Hangestri, Wilda, serta dua pemain asing jempolan, Kenia Cerceces dan Kara Bajema, tim asuhan Danai Sriwatcharamaitakul ini siap meraih gelar juara.

Bahkan di tim ini, pemain sekelas Ratri Wulandari saja menjadi cadangan. Motivasi yang diusung Megawati tentu harus menjadi perhatian Elektrik. Pemain asal Jember, Jawa Timur tersebut belum pernah menjuarai Proliga.

Jika gagal tahun ini, Megawati tak bisa mencobanya di tahun depan. Sebab, pada 2024-2025, ia sudah menandatangani kontrak dengan klub Korea Selatan yang dibela musim lalu, yaitu Red Sparks.

Adapun Proliga 2025 dijadwalkan pada Januari hingga April. Pada periode tersebut, Liga Voli Korea Selatan (KOVO) juga sedang berputar. Jadi, mustahil Megawati bermain di Tanah Air.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.