Ismed Sofyan menyatakan pensiun dan gantung sepatu dari kariernya sebagai pesepak bola profesional. Legenda Persija Jakarta dan Timnas Indonesia ini mengakhiri kariernya pada usia 44 tahun.
Sebenarnya Ismed Sofyan sudah dirumorkan akan pensiun dari dunia sepak bola profesional sejak 2022 lalu. Hal itu muncul setelah Ismed Sofyan mengambil bagian pada kursus lisensi kepelatihan.
Ismed Sofyan mengambil keputusan penting pada musim 2023/2024 dengan menerima tawaran klub Liga 2, FC Bekasi City dengan durasi kontrak selama satu musim. Ia meninggalkan Persija dan meneruskan kariernya di Kota Chandrabhaga, nama lama Kota Bekasi.
Setelah tugasnya bersama FC Bekasi City selesai, Ismed Sofyan memilih gantung sepatu. Pertandingan terakhir Ismed bersama FC Bekasi City ketika menghadapi Persela Lamongan pada babak 12 besar Liga 2 musim ini, di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Sabtu 3 Februari 2024.
Pada pertandingan tersebut, Ismed Sofyan masuk sebagai pemain pengganti, tepatnya di menit 67. Pemain asal Aceh itu masuk menggantikan Muhammad Hambali Tolib dan membawa FC Bekasi menang 3-1.
Meninggalkan karier pemain profesional, Ismed Sofyan mengucapkan perpisahannya, terutama kepada para pendukung Persija. Selama 25 tahun mewarnai sepak bola Indonesia, nama Ismed sudah identik dengan Persija.
“Ada jenis kehidupan baru di depan, penuh dengan pengalaman yang menunggu untuk terjadi, beberapa menyebutnya pensiun. Saya menyebutnya kebahagiaan,” tulis Ismed Sofyan pada akun Instagram @ismedsofyan14.
Ismed Sofyan sudah memutuskan pensiun dan bahagia dengan kariernya yang dijalani. Ia senang karena saat memutuskan untuk gantung sepatu, Ismed masih dalam kondisi aktif bermain.
“Tujuan saya alhamdulillah sudah tercapai, saya ingin pensiun sebagai pemain,” kata Ismed Sofyan.
Ciri Khas Umpan Akurat
Ismed Sofyan sepanjang kariernya memiliki umpan yang akurat dan tendangan keras yang terarah. Beberapa kali ia mencetak gol dari tendangan yang terukur ke gawang lawan.
Salah satu gol yang terbaik diciptakan oleh Ismed Sofyan, adalah tendangan kerasnya ke gawang Persik Kediri pada 2007. Saat itu Persija sedang bertanding melawan Persik di Stadion Sanggraha Pelita Jaya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan menang 2-1 berkat gol Ismed dan Bambang Pamungkas.
Selain itu, Ismed Sofyan juga dikenal dengan umpanya yang akurat. Selama 21 tahun memperkuat Persija, ia menjadi pemain pemanja striker, terutama Bambang Pamungkas.
Beberapa kali gol Bambang Pamungkas tercipta dari umpan akurat dari Ismed Sofyan. Kemampuannya menyihir pendukung Persija, the Jakmania, untuk jatuh cinta kepadanya.
Ia juga dikenal dengan perangai yang keras, terutama kepada lawan-lawannya di lapangan. Bahkan, Ismed pernah mendapat intimidasi dari oknum pendukung Persib Bandung karena perangainya.
Namun, bagi pendukung Persija, hal itu menjadi istimewa. Ismed Sofyan menjadi representasi ‘kerasnya Kota Jakarta’ ketika di lapangan dan memiliki hubungan yang baik dengan para fans Persija.
“Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Jakmania yang masih mensupport selama saya berkarier di manapun saya berada. Kalian selalu luar biasa,” kata Ismed Sofyan.
Ismed Sofyan lantas menutup pengumuman pensiun itu dengan mengutip kata-kata dari Lionel Messi. “Karena ketika saya pensiun dari sepak bola, saya hanya ingin dikenal sebagai orang baik, bukan pemain terbaik,” tulisnya.
Merantau ke Jakarta
Karier profesional Ismed Sofyan di sepak bola berawal dari PSBL Langsa pada 1996. Bakatnya membuat Ismed menjadi bagian dari klub legendaris Pulau Sumatera, Persiraja Banda Aceh pada 1997.
Bakatnya diendus oleh Persijatim Jakarta Timur. Ia pun resmi diboyong ke Rawamangun, Jakarta Timur pada 2000. Ismed diharapkan mampu membawa klub berjuluk Laskar Betawi itu mengulangi prestasi musim sebelumnya, masuk 8 besar Liga Indonesia.
Setelah dua musim tanpa gelar di Persijatim, Ismed Sofyan pun menyebrang ke kawasan Menteng, Jakarta Pusat, kandang dari Persija. Bermain di saudara tua Persijatim, Ismed Sofyan langsung menjadi andalan Macan Kemayoran.
Setiap musimnya, Ismed Sofyan selalu masuk dalam skema permainan Persija siapapun pelatihnya. Ia menjadi pemain yang diandalkan pelatih di sisi kanan, baik untuk menyisir serangan sampai menjadi benteng kukuh di sisi tersebut.
Lama di Jakarta, Ismed Sofyan baru memenangkan gelar prestisiusnya pada 2018. Ia membawa Persija juara Liga 1 setelah klub tersebut meraih gelar tertunggi sepak bola Indonesia pada 2001. Gelar itu membuat Ismed Sofyan lega karena perjalanannya bersama Persija membuahkan hasil.
Selain itu, Ismed Sofyan juga pernah memperkuat Timnas Indonesia mulai dari level kelompok umur hingga senior periode 1996-2010. Ia memiliki 54 caps dan menghasilkan tiga gol untuk Pasukan Merah-Putih.
Kiprah Ismed Sofyan bersama Timnas Indonesia juga cukup memukau. Ia membawa Timnas Indonesia juara Piala kemerdekaan dua kali pada 2000 dan 2008. Namun saat Piala AFF, Ismed Sofyan hanya mampu membawa Skuad Garuda meraih runner-up turnamen bergengsi se-Asia Tenggara pada 2000 dan 2004.
Usai pensiun, Ismed pun mengungkapkan ingin fokus menjalani kariernya sebagai pelatih. Apalagi saat ini sudah mengantongi lisensi kepelatihan A AFC dan itu ia utarakan ketika berbincang dengan owner FC Bekasi City, Putra Siregar.