
Real Madrid Academy Indonesia, Royal Indonesia Football Academy (RIFA) dan perwakilan Kemenpora, Hamdan Hamedan mengumumkan kolaborasi pembinaan usia dini berupa coaching clinic.
Real Madrid secara tak terbantahkan masih menjadi tim yang membuat tim manapun bergidik ketakutan. Berbagai torehan prestasi, seperti 15 gelar Liga Champions, mengukuhkan nama tim asal Spanyol itu sebagai klub paling fenomenal saat ini. Kini, lewat Real Madrid Foundation Indonesia, sang raksasa ikut terlibat pada pembinaan usia dini tanah air dengan menghadirkan kegiatan coaching clinic di Jakarta pada 8 hingga 12 Juli 2024.
Senin (8/7) adalah hari pertama berlangsungnya coaching clinic yang dihadiri oleh pelatih-pelatih kelas dunia dari Madrid. Berlangsung di Lapangan KSC, Kemang, Jakarta Selatan, kegiatan ini akan diikuti oleh sebanyak 80 peserta anak-anak dari berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) yang tersebar dari penjuru tanah air.
Alvaro Morata, Dani Carvajal, Jose Callejon hingga Alvaro Arbeloa adalah sederet nama besar yang lahir dari La Fabbrica, akademi milik Real Madrid. Kini lewat Real Madrid Foundation, raksasa Spanyol tersebut tidak hanya ingin mencetak bintang dari dalam negeri, tetapi juga dari seluruh penjuru dunia.
Real Madrid Foundation sudah aktif bersafari ke berbagai negara untuk membagikan ilmu berupa kurikulum sepak bola ke anak-anak dan pelatih usia muda. Kini, giliran Jakarta yang kebagian mendapatkan ilmu berharga dari sang raksasa.
Tak sendiri, Real Madrid Foundation Indonesia menggandeng Royal Indonesia Football Academy (RIFA) untuk menyukseskan acara ini. Adapun coaching clinic tersebut akan diikuti bibit-bibit muda pada ketegori usia enam hingga 17 tahun.
“Real Madrid Foundation memiliki 92 proyek tahun ini untuk membagi pengalaman kepada ribuan anak-anak di seluruh dunia, ini pertama kali di Jakarta, dan harapannya kami memberikan cinta seperti yang fans berikan kepada kami, kami ingin mengisi semangat dan cinta dari Real Madrid,” ujar perwakilan Real Madrid Foundation Indonesia, Pablo Cutillas.

Pablo Cutillas, perwakilan Real Madrid Foundation Indonesia pada acara konferensi pers di Hotel Monopoli, Kemang, Jakarta, Selatan, Sabtu (6/7).
“Kami ingin membawakan nilai kami ke seluruh anak-anak di dunia, Real Madrid bisa menjadi tim terkuat dalam sejarah karena nilainya, sangat penting untuk membangun upaya dan ambisi agar mereka bisa bermain dengan bahagia,” tuturnya pada konferensi pers yang dihadiri Ludus.id di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (6/7) siang WIB.
“Karena bagi kami sangat penting untuk respek kepada semua orang, kami akan mengerjakan proyek ini bersama dengan pelatih dari Madrid. Bersama pelatih dari Real Madrid Foundation, kami membawakan semangat sepak bola, jadi kami ingin membawa pelatih terbaik kami pada proyek ini,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Menteri (TAM), Kemenpora, Hamdan Hamedan mengatakan bahwa kegiatan coaching clinic yang diadakan Real Madrid Foundation merupakan peluang untuk transfer ilmu. Dengan ini, para pelatih dari berbagai SSB diharapkan bisa menyerap kurikulum yang disajikan pelatih dari Real Madrid Foundation Indonesia.
“Pembinaan sepak bola tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, klub seperti Real Madrid, lalu SSB seperti RIFA, ini adalah bagian kecil dari gotong royong untuk meningkatkan kualitas dari pembinaan kita,” ujar Hamdan.
Dari Rivalitas Hingga Semangat Abroad
Real Madrid dan Atletico Madrid adalah dua rival sekota yang tidak pernah akur di lapangan hijau. Laga bertajuk El Derbi Madrileno di berbagai ajang selalu sarat tensi. Dalam banyak pertemuan, kedua tim selalu memperebutkan harga diri perihal mana klub terbaik di ibu kota.
Duel panas kedua tim tersebut rupanya tidak hanya berlangsung di atas lapangan, tetapi juga terjadi di ranah pembinaan usia dini. Kedua klub saling berebut pengaruh di seluruh penjuru dunia.
Pada Senin (1/7) hingga Jumat (5/7), klub berjuluk Los Rojiblancos baru saja menggelar Jakarta Soccer Camp 2024 yang bertempat di Lapangan Verde Sports Hub, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Jakarta Utara. Tepat keesokan harinya, Real Madrid Foundation menggelar konferensi pers coaching clinic.
Hamdan Hamedan, mewakili Kemenpora, mengatakan pemerintah terus mendukung adanya sinergi antara pemerintah dengan pihak luar dalam hal pembinaan usia dini. Menurut Hamdan, pembinaan usia dini bukan hanya tugas perseorangan, melainkan tanggung jawab banyak pihak.
“Satu bulan ini misalnya, saya berpartisipasi dalam pembukaan SSB dengan Atletico Madrid, jadi kita mendukung juga dengan Real Madrid, memang pembinaan ini adalah kerja sama banyak pihak, dari level SSB, level federasi, kemudian juga Kemenpora harus gotong royong,” tutur Hamdan.
“Karena pembinaan ini butuh waktu kan, kesempatan bekerja sama dengan mitra dari luar negeri adalah suatu kesempatan untuk mengabsorbsi ilmu-ilmu baru, salah satu alasan RIFA adalah mereka ingin mempelajari metode terbaik yang dimiliki oleh Real Madrid,” lanjut tenaga ahli Departemen Diaspora Kemenpora ini.
“Maka, kesempatan ini tidak hanya untuk peserta tetapi juga kepada pelatih, setelah ini aka nada briefing dengan pelatih dan ada semacam coaching session untuk pelatih, ada beberapa pelatih yang kita undang agar mereka bisa mengimplementasikan di SSB-SSB mereka,” lanjutnya menambahkan.
Untuk menunjang adanya transfer ilmu tersebut, coaching clinic tersebut turut menghadirkan salah satu pelatih pemain muda terbaik Real Madrid, Jaime Carbonell Diaz. Jaime sebelumnya telah berkeliling dunia untuk mengajarkan kurikulum La Fabbrica kepada sekolah-sekolah sepak bola di seluruh penjuru dunia.

Salah satu pelatih Real Madrid Foundation, Jaime Carbonell Diaz (kiri) akan menghadiri coaching clinic di Jakarta. Jaime sudah bersafari keliling dunia untuk membagikan kurikulum Real Madrid.
“Standar Real Madrid itu super tinggi, ini kesempatan untuk pelatih-pelatih kita agar bisa menciptakan kurikulumyang baru dan bisa mengajarkan ini kepada SSB-SSB mereka, menurut saya ilmu ini yang mahal,” ucap Hamdan.
“Kesempatan untuk belajar langsung dengan coach Jaime, yang dia ini cukup senior di Real Madrid Foundation dan Real Madrid-nya, jadi kesempatan untuk transfer knowledge yang sangat baik,” sambungnya lagi.
Tak hanya soal transfer ilmu, Hamdan berharap coaching clinic ini bisa mendorong para peserta untuk kelak berkarier di luar negeri ketika sudah menjadi pemain profesional. Diharapkan standar pelatihan tingkat tinggi yang disediakan Madrid akan memancing semangat anak-anak untuk menggantungkan mimpi merantau ke luar negeri.
“Kami dengan senang hati membantu keinginan para pemain untuk berkarier di luar negeri. Jadi semangat saya ketika saya diberi amanah di bidang diaspora, itu bukan hanya pemanfaatan atlet diaspora, tetapi saya dengan senang hati mendorong para pemain berdiaspora, bermain di kompetisi yang lebih tinggi,” ujar Hamdan.
“Jadi ada beberapa pemain yang bertanya kepada saya, ‘Pak bagamana caranya abroad?’ Dan ini jawaban saya setelah saya berbicara dengan direktur olahraga di berbagai klub (luar negeri), mereka mencari kualitas, jadi kita fokus menciptakan kualitas, ketika kualitasnya sudah ada, kesempatan mendorong mereka ke luar (negeri) itu akan ada,” tutupnya.