M Sejahtera Dwi Putra, Petembak yang Cemerlang Justru Karena Tersasar

 

Credit Foto: NOC Indonesia
Petembak Muhammad Sejahtera Dwi Putra

Selalu ada pahlawan yang hadir dalam tiap multievent akbar olahraga. Tak terkecuali di Asian Games Hangzhou 2022.

Kali ini, pahlawan itu adalah Muhammad Sejahtera Dwi Putra. Tanpa disangka, Sejahtera membuka keran emas bagi kontingen Indonesia di Tiongkok, Senin (25/9), dari cabang menembak nomor Shooting-Men 10m Running Target.

Atlet yang karib disapa Tera itu mengumpulkan total skor tertinggi, yaitu 578 poin, dengan rata-rata poin 9,633 dari enam tembakan yang dia lakukan. Rinciannya ialah 99, 97, 95, 95, 94, dan 98.

Penembak berusia 26 tahun ini melampaui skor wakil Vietnam, yakni Huu Vuong Ngo (571) dan Youjin Jeong (565) dari Korea Selatan yang secara berurutan meraih perak dan perunggu.

Bendera merah putih pun berkibar di Fuyang Yinhu Sport Centre, Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China.

Emas pertama menembak

Raihan emas ini jadi sejarah bagi cabor menembak Indonesia. Untuk pertama kali, menembak merengkuh medali emas di Asian Games.

“Emas pertama Shooting Indonesia sepanjang sejarah mengikuti Asian Games sejak 1954 pertama kali Shooting dipertandingkan pada Asian Games,” tulis keterangan resmi National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Senin (25/9).

Sebelumnya pada Asian Games 2018, Tera menyumbang perak di Indonesia, sekaligus menjadi prestasi tertinggi di cabor itu.

Menembak sudah dipertandingkan di Asian Games sejak 1954. Cabor menembak Indonesia baru meraih medali pertama kali, yaitu perunggu, dari Elias Josep Lessy di nomor 10 meter air rifle pada Asian Games 1966.

Selain jadi penghapus dahaga gelar di cabor menembak, raihan emas Tera juga jadi emas pertama kontingen merah putih di Asian Games 2022.

Tera, di hari yang sama saat menyabet emas, juga menambah perolehannya dengan medali perunggu dari nomor Men’s 10m Running Target Team bersama Muhammad Badri Akbar dan Irfandi Julio.

Kehebatan pria yang tumbuh di kawasan Bekasi Timur itu berlanjut. Tera kembali mempersembahkan emas pada Selasa (26/9). Kali ini dari prestasi tertinggi itu tercipta di nomor Men’s 10m Running Target Mixed.

Dalam perlombaan itu, Tera langsung unggul saat 20 tembakan pertama. Dia mengumpulkan skor 189-6x (enam tembakan tepat sasaran di tengah target). Dia mengungguli 17 kompetitor, dua di antaranya adalah kompatriotnya, yakni Muhammad Badri Akbar dan Irfandi Julio.

Credit Foto: NOC Indonesia
Petembak Muhammad Sejahtera Dwi Putra

Saat 20 tembakan terakhir usai rehat beberapa menit, Tera sempat turun ke posisi kedua karena disalip Youjin Jeong yang lebih dulu finis lomba dengan skor 377-6x.

Namun, Tera bangkit di dua tembakan terakhir yang nyaris sempurna di tengah target. Hasilnya, Tera kembali ke puncak peringkat dengan nilai 378-11x.

Ancaman juga hadir dari penembak Korea Utara, Kwang Il Kwon. Beruntung bagi Tera, Kwon hanya dapat menyalip Jeong dalam 20 tembakan terakhirnya.

Hasil finalnya, Tera di peringkat pertama, disusul Kwang Il Kwon dari Korea Utara (perak) dan You Jin Jeong dari Korea Selatan (perunggu).

“Alhamdulillah, hasil ini sesuai dengan latihan yang saya jalani selama ini. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik buat Merah Putih. Perasaan saya sekarang susah untuk diungkapkan,” ujar Tera usai pertandingan.

Dia bersyukur bisa memperbaiki prestasinya setelah hanya mendapat perak di Men’s 10m Running Target Mixed di Asian Games 2018. Tera mengaku mendapat motivasi dari doa keluarga, mengingat wajah anaknya, dan membaca Al-Qur’an.

“Ada kekuatan mental dari dalam hati dan pikiran setelah Yasinan semalam,” imbuh Tera.

Setelah emas kedua, Sejahtera juga menyumbang medali perunggu di nomor Men’s 10m Running Target Mixed Team bersama Muhammad Badri Akbar dan Irfandi Julio.

Di luar target

Dengan sumbangan dua emas dan dua perunggu, Sejahtera bisa dibilang jadi most valuable player atau MVP di kontingen Indonesia saat ini.

Prestasi Tera kian mengesankan karena menembak tidak masuk dalam proyeksi cabor peraih emas dari kontingen Indonesia di Asian Games 2022.

Sebanyak 12 emas yang ditargetkan Indonesia, sejatinya diharapkan hadir dari bulu tangkis, wushu, panjat dinding, angkat besi, sepak takraw, karate, kurash, jujitsu, dan perahu naga. Artinya, sumbangan dua emas dari menembak bisa menjaga asa Indonesia untuk mencapai target, bahkan lebih.

Medali-medali di Asian Games ini pun tidak didapat dengan mudah. Tera beserta 22 penembak lain yang tergabung di kontingen Merah Putih harus menjalani pemusatan latihan selepas SEA Games 2021.

Mereka berlatih dan ikut di beragam kejuaraan seperti di Korea Selatan dan Jerman untuk persiapan turun di Asian Games 2022 dan Olimpiade 2024. Para penembak ini tidak tampil di SEA Games Kamboja 2023 karena menembak tidak diperlombakan.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Menembak Indonesia (PB Perbakin) Joni Supriyanto mengemukakan persiapan telah jauh-jauh hari dilakukan demi prestasi di Hangzhou. Dia berharap menembak dapat menyumbang medali seperti di Asian Games 2018.

“Tentu kami menargetkan prestasi yang lebih baik dari Asian Games 2018. Sedikitnya meraih tiga medali dari nomor apapun itu,” kata Joni.

Credit Foto: NOC Indonesia
Petembak Muhammad Sejahtera Dwi Putra

Hasilnya ternyata melampaui target. Ini tidak lepas dari keberhasilan Muhammad Sejahtera dan kawan-kawan dalam menjaga fokus, mental bertanding, dan adaptasi di arena.

Pelatih mental, Muhammad Saifullah bahkan direkrut sejak Juli silam untuk mendampingi para penembak, khususnya penembak muda.

“Olahraga ini perlu fokus yang tinggi dan suasana hati yang bagus. Saat bertanding, mereka seringkali tertekan. Beda dengan latihan,” ujar Saifullah.

Hal itu diamini oleh Tera yang mengaku memberikan telepon genggamnya kepada pelatih, karena mendapat banyak ucapan selamat usai meraih emas pertama. “Saya butuh konsentrasi semalam, ya butuh istirahat yang tenang lagi,” ungkapnya.

Tersasar ke menembak

Muhammad Sejahtera awalnya menekuni olahraga sepak bola dan futsal. Namun, karena peminat kedua cabang itu terlalu banyak, dia mencari-cari yang sepi peminat dan tersasar ke cabang menembak.

Tera baru belajar menarik pelatuk di semester satu ketika kuliah di Universitas Negeri Jakarta pada 2014. Ternyata bakatnya sangat besar di olah raga menembak. Dengan cepat dia menjadi atlet dan setahun kemudian mengikuti kejuaran nasional.

Sayangnya, dia sempat gagal mengikuti Kejuaraan Nasional 2015 karena disengat kalajengking.

“Waktu itu saya lagi cuci mobil terus saya tidak tahu kenapa tiba-tiba ada kalajengking gigit saya, padahal besoknya saya harus ikut kejurnas. Akhirnya batal ikut karena sakit,” ujarnya.

Namun, kejadian apes itu tidak menyurutkan keinginan Tera. Pria kelahiran Jakarta, 13 April 1997 itu kian bersemangat menekuni cabor menembak karena ada pencarian atlet untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016. Tera kemudian bersua Masruri, mantan atlet menembak yang jadi pelatihnya jelang PON 2016.

Intens berlatih, Tera berhasil meraih kesuksesan. Selain perak di Asian Games 2018, Tera juga merengkuh emas SEA Games 2021 di nomor Men’s 10m Running Target-Team, dan juara Asian Championships nomor Men’s 10m Running Target serta Men’s 10m Running Target Mixed 2021.

Raihannya kian mengilap dengan dua emas dan dua perunggu di Asian Games 2022.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.