Penjaga gawang Maarten Paes punya mimpi besar bersama timnas Indonesia usai dirinya resmi menyandang status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Paes ingin membawa Skuad Garuda bertarung di Piala Dunia.
Paes resmi menjadi WNI pada Selasa 30 Mei 2024. Ia menjalani prosesi pengambilan sumpah di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumhan DKI Jakarta yang dipimpin Kepala Kantor Wilayah R. Andika Dwi Prasetya.
Kehadiran Paes sebagai WNI tentu memberikan keuntungan bagi timnas Indonesia. Pria kelahiran Nijmegen, Belanda, 14 Mei 1998 itu berharap bisa membawa tim merah putih menembus pentas dunia.
Besar kemungkinan pula, kiper klub asal Amerika Serikat, FC Dallas, itu bisa dimainkan Shin Tae-yong untuk ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Juni mendatang.
Pada periode itu, timnas Indonesia akan berhadapan dengan Irak pada 6 Juni 2024 dan Filipina pada 12 Juli 2024. Timnas butuh kemenangan agar dapat melangkah ke babak berikutnya.
Namun, naturalisasi Paes tak berjalan dengan mulus. Dia harus memenuhi beberapa syarat untuk bisa tampil dengan kostum timnas Indonesia. Paes harus menunggu hasil sidang di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) karena dia ternyata pernah membela timnas Belanda U-19 di Piala Eropa U-19 pada 2016 dan Belanda U-21 di ajang Piala Eropa U-21 tiga tahun silam.
PSSI pun bergerak cepat dengan memberikan hak Paes memilih kewarganegaraan, dengan penugasan Paes masuk ke Timnas Indonesia sebagai pemain naturalisasi.
“Semuanya sudah jelas untuk Juni nanti (Kualifikasi Piala Dunia 2026). Saya rasa bangsa ini layak untuk berada di Piala Dunia, dan itu adalah target utama saya, dan bermain sebanyak mungkin,” kata Paes dikutip dari situs resmi PSSI.
Paes menegaskan ingin memberikan dampak di dalam dan di luar lapangan. Dia ingin menjadi teladan bagi generasi yang lebih muda.
Kiper bertinggi badan 192 cm itu juga takjub dengan kemeriahan dan fanatisnya pendukung Timnas Indonesia. Ia menilai fan sepak bola Indonesia begitu luar biasa dalam memberikan dukungan kepada timnas.
“Para penggemar di Indonesia sangat luar biasa. Mereka orang-orang paling loyal yang saya tahu, dan mereka orang-orang yang penuh dengan semangat. Bisa dilihat di Piala Asia U-23 saat ini, bagaimana mereka memberikan dukungan kepada timnas, bahkan hingga di luar stadion,” ucap pria berusia 25 tahun tersebut.
Tidak Punya Darah Indonesia
Naturalisasi Paes cukup berbeda dengan pemain lainnya yang dinaturalisasi. Jika para pemain sebelumnya yang dinaturalisasi memiliki darah Indonesia, Paes tidak.
Kaitannya hanya dari sang nenek. Nenek Paes adalah orang Belanda yang lahir dan sempat tinggal di Indonesia. Nenek Paes merupakan seorang blijvers, yakni orang keturunan Eropa yang menetap di Indonesia semasa masih bernama Hindia Belanda.
Sang nenek lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940. ‘Keturunan’ itulah yang buat Paes tetap bisa melalui proses naturalisasi meskipun tidak memiliki darah murni Indonesia.
“Maarten Vincent Paes memiliki garis keturunan dari nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940,” ujar Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkumham RI, Cahyo Rahadian Muzhar, dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, beberapa bulan lalu.
Hal tersebut juga berkaitan dengan asas ius soli dari nenek Paes yang merupakan warga negara asing namun lahir di Indonesia. Dalam aturan naturalisasi FIFA, Paes juga dianggap sah melewati proses pergantian kewarganegaraan, karena naturalisasi tidak hanya soal darah, tetapi juga garis keturunan keluarga.
Paes merupakan penjaga gawang naturalisasi yang direkomendasikan Shin Tae-yong untuk bisa bergabung dengan timnas Indonesia. Ia bisa menjadi pilihan skuad Merah-Putih di bawah mistar gawang.
Nama Paes mulai dibicarakan setelah timnya, FC Dallas, mengalahkan Inter Miami dengan skor 1-0 di Major League Soccer, Amerika Serikat pada Januari lalu. Di laga itu, Paes sukses menghalau dua tendangan kapten Inter Miami, Lionel Messi.
Saat ini, Timnas Indonesia memiliki stok cukup banyak penjaga gawang berkualitas. Indonesia punya Ernando Ari, kiper utama timnas Indonesia di Piala Asia 2024 dan Piala Asia U23 2024.
Selain itu ada Adi Satryo, kiper muda asal Jakarta yang kini membela PSIS Semarang, juga memiliki kualitas yang sepadan dengan Ernando. Lalu ada Muhammad Riyandi yang sudah masuk dalam skuad timnas sejak berusia 16 tahun.
Jangan lupakan pula sosok Nadeo Argawinata, penjaga gawang Borneo FC yang juga berpengalaman bersama timnas Indonesia di level internasional. Belum lagi, Syahrul Fadil, kiper Persikabo 1973 yang beberapa kali mendapat kesempatan bermain dari Shin Tae-yong.
Dengan banyaknya talenta serta stok penjaga gawang di Indonesia, Paes bisa menjadi alternatif yang pas karena memiliki pengalaman internasional dengan membela FC Dallas ataupun merasakan ketatnya turnamen kelas dunia seperti Euro alias Piala Eropa kelompok usia.