Gia Milana merupakan salah satu pemain yang aksinya ditunggu di Proliga 2024. Dia menjadi idola baru di benak para penggemar voli Indonesia lantaran wanita asal Amerika Serikat itu adalah rekan setim ikon bola tampar Indonesia, Megawati Hangestri di klub Korea Selatan, Daejon Jeong Kwan Jang Red Sparks.
Bersama Megawati, Gia sukses membuat Red Sparks lolos ke semifinal setelah tujuh musim absen di babak tersebut. Tak ayal, popularitas Gia membuat Jakarta Pertamina Enduro tanpa ragu merekurutnya sebagai salah satu pemain asing selain Polina Shemanova pada Proliga 2024.
Menariknya, Pertamina adalah tim yang pernah dibela Megawati. Megawati sendiri memilih bergabung Jakarta BIN, membentuk superteam bersama Wilda Nurfadillah, Ratri Wulandari, dan lain-lain. Untuk itulah, menarik ditunggu bagaimana duel Gia dan Megawati di Proliga 2024.
Gia mengaku sangat senang bisa bermain di Proliga. Ia sudah banyak mendengar iklim kompetitif yang ada di liga voli terbesar di Indonesia ini. Sebagai catatan, Indonesia juga memiliki satu liga voli lainnya, yakni Livoli. Namun, kompetisi ini tidak memperbolehkan tim peserta merekrut pemain asing.
Saat berada di Red Sparks, Gia mengatakan Megawati memang seringkali membicarakan tentang Proliga. Oleh karena itulah ia cukup penasaran bisa bermain di sini.
“Saya sangat bangga bisa bermain di mantan timnya Megawati. Dia selalu membicarakan sesuatu tentang Proliga. Saya sangat senang dan bangga bisa bermain di sini. Ini adalah tim yang pernah dibela Megawati,” ucap wanita berusia 25 tahun tersebut pada Launcing tim Jakarta Pertamina Pertamax dan Pertamina Enduro di Graha Pertamina, Jakarta.
Sebelum sampai ke Indonesia, Gia juga sudah diberi tahu Megawati kalau dia harus bisa beradaptasi dengan makanan Indonesia. Kata dia, Megawati mengatakan kalau di Indonesia, banyak makanan yang digoreng dan berasa pedas.
Dan akhirnya Gia pun sudah merasakannya sendiri. Bahkan, ia sempat menyantap salah satu hidangan yang telah menjadi salah satu ikon Indonesia, Nasi Padang.
“Dia (Megawati) selalu membicarakan tentang makanan Indonesia. Ya, di Indonesia banyak makanan yang digoreng, pedas, dan lain-lain. Memang saya tidak biasa makan-makanan seperti ini, tetapi saya tentu bakal membiasakan diri,” Gia menuturkan.
Kelembaban udara di Indonesia juga menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian Gia. Sebab, selama kariernya, Gia memang tidak pernah tinggal di negara dengan cuaca lembab dan panas.
“Karena Megawati sudah membicarakan hal ini juga, jadi saya sudah mempersiapkan semuanya,” kata Gia.
Setim dengan pelapis Megawati di Timnas
Bermain dengan Megawati di Red Sparks membuat Gia sedikit banyak tahu tentang voli Indonesia. Untuk itulah, ia cukup optimistis tidak membutuhkan waktu lama beradaptasi dengan Jakarta Pertamina Enduro.
Salah satu hal yang membuat kiprah Gia di Pertamina Enduro menarik adalah, ia akan menjadi rekan setim Hany Budiarti. Boleh dibilang, Hany merupakan opposite terbaik kedua Indonesia setelah Megawati.
Dalam acara launching tim Pertamina, terlihat Gia sudah cukup akrab dengan Hany. Padahal, mereka belum genap seminggu bertatap muka langsung.
Menurut Gia, dirinya siap bekerjasama dengan Hany untuk membawa Pertamina melangkah sejauh-jauhnya di Proliga 2024. Bahkan, ia pun cukup optimistis Pertamina akan meraih gelar juara.
“Tentu senang bisa bertemu dengan Hany. Di Korea saya bermain dengan Megawati dan sekarang saya bermain dengan Opposite Tim Nasional Indonesia lainnya. Ini jelas sangat menyenangkan.
Ia pun sudah mendengar kalau Jakarta BIN, tim yang dibela Megawati saat ini akan sangat kuat. Mengingat, tim asuhan Danai Sriwatcharamaitakul itu diperkuat banyak pemain Timnas.
“Tim ini juga punya potensi. Banyak pemain muda di sini dan banyak juga pemain Indonesia yang sudah sangat berpengalaman. Jadi, saya cukup optimistis,” ia menuturkan.
Tidak ada Superteam
Jakarta Pertamina Enduro kembali dilatih oleh Eko Waluyo. Tahun lalu, dengan kekuatan yang cukup dahsyat, bersama Megawati, Yolla Yuliana, dan lain-lain, Pertamina mampu menembus babak final.
Sayangnya, pada babak final, Pertamina harus tunduk dari Bandung BJB Tandamata dalam pertarungan sengit di GOR Amongrogo, Yogyakarta.
Eko Waluyo menuturkan, pemain-pemain lokal yang ada tahun ini lebih mampu mengayomi pemain muda. Itulah yang menjadi dasar mengapa Eko yakin sekali dengan tim ini.
“Seniornya sekarang mengayomi, mengajak adik-adiknya untuk bangkit. Yang muda juga banyak yang potensial. Saya pikir dua sampai tiga orang pemain muda tahun ini bisa diorbitkan ke Timnas.
Eko juga senang dengan rekrutan pemain asing yang dilakukan Pertamina sangat bagus. Menurutnya, Gia dan Polina Shemanova bisa lebih membaur dengan pemain lokal dibandingkan dua pemain asing musim lalu.
Sebagai catatan, musim lalu Pertamina menggunakan dua pemain asing eropa Timur. Mereka adalah Oleksandra Bytsenko dan Marija Zelenovic.
Mantan pelatih Jakarta Popsivo Polwan ini menyatakan, tidak ada superteam di Proliga 2024. Termasuk Jakarta BIN yang diperkuat banyak pemain Timnas Voli Putri Indonesia.
“Di putri juga pemainnya kan itu-itu saja, tidak ada yang beda. Di putri tidak ada superteam, semuanya sama,” kata Eko yang juga pelatih klub pembinaan Bharata Muda ini.