Markinis, Komunitas Tenis yang Bemula dari Raket Warisan

 

Credit foto : akun @marikitatenis
Anggota komunitas Mari Kita Tenis atau Markinis berfoto bersama setelah berlatih.

Komunitas tenis di Jabodetabek tumbuh subur di masa pandemi covid-19. Salah satu komunitas tenis yang namanya cukup harum adalah Mari Kita Tenis atau Markinis.

Markinis lahir pada Juli 2022. Berawal dari Arif Wirastiyanto (32 tahun), istri, dua adik ipar, dan dua rekan. Enam orang ini awalnya mencoba olahraga sepeda, tetapi hanya Arif yang bertahan. Arif kemudian mencoba tenis berbekal warisan raket tenis dari mendiang ayahnya.

“Orang yang jadi suka main sepeda cuma saya. Terus saya lihat ada raket tenis peninggalan almarhum ayah. Saya iseng main dan akhirnya keterusan,” jelas Arif saat dihubungi Ludus.id via telepon beberapa waktu lalu.

Arif, yang berprofesi sebagai wirausahawan, mengaku tidak ada dasar bermain tenis sama sekali. Namun, saat masih kecil, dia sesekali menemani mendiang ayahnya bermain tenis. Hobi tenis Arif kemudian menular kepada lima orang yang enggan memilih olahraga bersepeda.

Keenam orang ini kemudian berlatih tenis setiap Senin dan Kamis di Lapangan Orion, Jakarta Selatan. Usai latihan, mereka mengunggah foto di akun Instagram masing-masing.

Unggahan di media sosial itu menuai efek berantai. Satu per satu peserta latihan bertambah. Maka, grup Whatsapp “Mari Kita Tenis” yang awalnya hanya berisi enam orang, kini mencapai 94 orang. Mereka berusia 20-45 dan umumnya berasal dari Jakarta Selatan.

“90 persen anggota aktif,” tegas Arif.

Arif menjelaskan, Markinis memiliki anggota yang aktif karena berkomitmen. Untuk mengikuti latihan atau fun game, para anggota Markinis harus mendaftar lebih dulu dalam aplikasi penjadwalan reclub.

Credit foto : akun @marikitatenis
Anggota komunitas Mari Kita Tenis atau Markinis bertanding pada nomor ganda putri.

Santai tetapi serius

Arif menjelaskan, Markinis tidak punya slogan atau moto khusus. Namun, Markinis punya visi sebagai komunitas tenis rekreasional yang bersifat kekeluargaan. Markinis mengakomodasi keinginan anggota yang hanya ingin berlatih atau fun game, juga memfasilitasi anggota yang juga ingin berprestasi dengan mengikuti berbagai turnamen.

Ada tiga tempat latihan yang biasanya digunakan Markinis, yaitu Lapangan Tenis Orion di Bintaro, Lapangan Tenis Arhanud Gagak Hitam di Pesanggrahan, dan Lapangan Seskoal di Cipulir. Semuanya berada di Jakarta Selatan.

Latihan di lapangan Orion dilakukan pada Senin, Rabu, dan Jumat pukul 19.00-22.00 WIB. Latihan di lapangan Arhanud Gagak Hitam dilaksanakan pada Selasa, pukul 19.00-22.00 WIB. Sedangkan, latihan di lapangan Seskoal dilakukan setiap Minggu pukul 18.00-22.00 WIB.

“Kalau di Seskoal hari Minggu, cuma main biasa selama empat jam dan ada dua lapangan. Kalau untuk Rabu (di Orion) dan Minggu (Seskoal), kami fun game tanpa pelatih,” terang Arif.

Di Markinis, ada 12 anggota yang sudah masuk level semi profesional. Ke-12 orang ini diplot untuk turun mengikuti sejumlah turnamen yang diadakan komunitas-komunitas tenis lain.

Credit foto : akun @marikitatenis
Anggota komunitas Mari Kita Tenis atau Markinis bertanding pada nomor tunggal putra.

Mereka berlatih di lapangan Arhanud Gagak Hitam setiap Senin pukul 19.00-22.00 WIB. Latihan ini biasanya dilakukan untuk pemantapan bagi pemain tunggal atau untuk mencari pasangan yang tepat bagi pemain ganda saat turnamen. Ke-12 pemain ini kini tengah mengikuti turnamen tenis “Clash of Squad” yang dimulai pada September 2023 dan berakhir pada Januari 2024.

“Diundang ikut di turnamen ya kami berpartisipasi, tetapi tidak ngoyo untuk harus jadi juara,” tutur Arif.

Selain mengikuti kompetisi tenis antarkomunitas, Markinis juga telah sukses mengadakan Markinis Cup 2023. Ajang yang dilaksanakan di Lapangan Tenis Bulungan, Jakarta Selatan, 8-9 Juli 2023 tersebut diikuti oleh 18 tim. Tiap tim berisi lima peserta dan ada di level intermediate.

“Senang sekali karena feedback-nya positif. Acaranya dinilai well organized, tepat waktu. Tiap tim juga menurunkan pelatih masing-masing untuk ngetes bener jago atau tidak. Ternyata memang jago. He.. he…,” kata Arif.

Dengan kesuksesan Markinis Cup 2023, Arif dan rekan-rekannya berencana mengadakan Markinis Cup 2024 dengan jumlah peserta dan hadiah yang lebih besar. Saat ini mereka masih menggodok perihal tanggal, lokasi dan format turnamen.

Credit foto : akun @marikitatenis
Anggota komunitas Mari Kita Tenis atau Markinis berfoto bersama setelah berlatih.

Kesan anggota

Meski baru berusia satu tahun, Markinis sudah jadi komunitas yang berkembang pesat. Hal ini tidak lepas dari rasa kekeluargaan yang jadi ciri khas Markinis.

Seperti yang dirasakan Nadia Syafrina. Pengusaha berusia 31 tahun ini awalnya mencari klub latihan tenis yang dekat dengan rumahnya. Melalui pencarian di Instagram, Nadia akhirnya menemukan Markinis.

“Ternyata mereka welcome ya anak-anaknya. Bahkan orang baru langsung diajak jadi panitia untuk acara Markinis Cup 2023 kemarin. Selain jadi aktif main tenis, juga banyak kenal sama temen-temen baru yang aku anggap sebagai family,” ujar Nadia.

Hal yang sama juga dirasakan Weno Yapperson. Karyawan swasta berusia 29 tahun ini senang bergabung karena Markinis terbuka untuk siapapun, dengan kategori level permainan apapun.

“Manfaatnya sangat banyak sekali. Dengan bergabung di Markinis, kita jadi lebih banyak teman dengan hobi yang sama untuk insight dan improve pada permainan. Tidak hanya itu, kekeluargaan yang dirasakan pada setiap member bisa dirasakan pada saat di lapangan maupun di luar lapangan, imbuh Weno.

Credit foto : akun @marikitatenis
Anggota komunitas Mari Kita Tenis atau Markinis berlatih pada nomor ganda.

Sementara itu, anggota Markinis lainnya, Risca Andalina, mengungkapkan mulai ikut sejak awal 2023 karena ajakan suami. Pembawa berita di salah satu stasiun televisi nasional itu merasa cocok karena berlatih dengan rekan-rekan yang ramah.

“Manfaatnya sekarang jadi terasah main tenisnya dan pertemanan main tenisnya juga semakin meluas. Plus makin sehat karena main tenis,” tutur Risca.

Kekeluargaan ini juga terjalin di luar lapangan. Tidak jarang para anggota Markinis saling berkunjung ke rumah masing-masing, makan-makan, juga play date dengan anak-anak. Kalau tidak ada kegiatan, ujung-ujungnya mereka berkumpul lagi untuk fun game di lapangan tenis.

Dari pertemuan di luar lapangan ini, antaranggota dapat bertukar cerita, juga berbagi suka dan duka. Selain itu, networking makin meluas. Efek positifnya antara lain ialah peluang kerja sama dalam usaha jadi terbuka. Salah satu contohnya adalah sponsor-sponsor yang mendukung Markinis Cup 2023, yang datang berkat hubungan kekeluargaan ini.

Lalu, bagaimana cara bergabung dengan Markinis? Silakan mendaftar di tautan yang ada di akun IG @marikitatenis.

Credit foto : akun @marikitatenis
Anggota komunitas Mari Kita Tenis atau Markinis berfoto bersama setelah berlatih.

Per sesi fun game selama tiga jam, peserta ditarik biaya Rp75 ribu. Untuk hari Minggu, biaya Rp120 ribu karena berlatih menggunakan dua lapangan indoor. Untuk sesi menggunakan pelatih selama tiga jam, peserta membayar Rp165 ribu. Markinis akan meminjamkan raket tenis bagi peserta yang baru berlatih pertama kali.

Arif mengatakan salah satu kelebihan Markinis adalah tidak akan kesulitan untuk mendapatkan lapangan karena mereka telah menjadi member bulanan dari ketiga lapangan yang biasa dipakai berlatih. Arif pun mengundang siapa saja yang berminat dengan tenis untuk bergabung di Markinis.

“Coba dulu saja main tenis karena bisa dapat teman, keluarga baru, juga jadi sehat,” pungkas Arif.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.