Mathys Niflore Pemberi Rasa Aman di Pertahanan Prancis

Credit foto : LOC WCU17/BRY
Pemain tim U-17 Prancis Saimon Bouabre (kanan) dikepung para pemain Korea Selatan, pada Piala Dunia U-17 di Jakarta International Stadium, Rabu (16/11/2023).

Timnas Prancis berhasil mengamankan satu tiket ke babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023. Kepastian itu didapat selepas Les Bleus menumbangkan Timnas Korea Selatan dengan skor 1-0 pada laga kedua Grup E di Jakarta International Stadium, Rabu (16/11/2023).

Tim asuhan Jean-Luc Vannuchi meraih poin penuh berkat gol tunggal Mathis Amougou yang tercipta di menit kedua. Pemain AS Saint-Etienne 2 itu menerima umpan sepak pojok yang dilepaskan Ismail Bouneb yang disambutnya dengan sepakan first time dari luar kotak penalti yang menghujam deras ke pojok kanan gawang Korsel yang dikawal Hong Seongmin.

Hasil ini membuat Prancis sudah mengumpulkan enam poin dari dua laga yang sudah dijalani dan menempati puncak klasemen sementara Grup E lantaran unggul selisih gol atas Amerika Serikat.

Prancis bisa dibilang beruntung memenangkan pertandingan ini. Pasalnya, mereka tak tampil dominan seperti ketika menghadapi Burkina Faso di laga perdana.

Statistik mencatat, Les Bleus hanya meraih 46 persen penguasaan bola berbanding 54 persen milik Korsel. Namun, mereka unggul dalam efektivitas serangan di mana Prancis bisa melepaskan 12 tembakan dibandingkan Taeguk Warriors yang hanya membukukan 8 tembakan.

Credit foto : LOC WCU17/BRY
Pemain tim U-17 Prancis Mathis Lambourde (kanan depan/9)berebut bola dengan pemain Korea Selatan You Min-jun (5), pada Piala Dunia U-17 di Jakarta International Stadium, Rabu (16/11/2023).

Hanya saja, keunggulan Prancis itu kebanyakan terjadi di babak pertama. Sementara, di paruh kedua, Korsel berbalik memaksa mereka untuk lebih banyak bertahan.

Memang, dalam beberapa kesempatan, Mathis Lambourde cs bisa membahayakan gawang lawan berkat kesalahan yang dilakukan para pemain Korsel. Namun, tak ada satu pun yang berbuah gol.

Justru Korsel yang hampir saja menyamakan kedudukan di babak kedua andai lebih tenang dalam mengonversi peluang. Sayangnya, hal itu urung terjadi dan mereka harus angkat koper lebih awal setelah menelan dua kekalahan beruntun.

Sebagai pencetak gol, Amougou terpilih sebagai “player of the match” di laga ini. Penampilannya sebagai gelandang tengah selama 90 menit cukup solid dalam membantu pertahanan, terutama di babak kedua dikarenakan menerima serangan bertubi-tubi dari Korsel.

Namun, kemenangan ini tak bakal didapat tanpa penampilan apik dari sang kiper, Mathys Sauveur Niflore. Ya, penjaga gawang yang baru mencatatkan debutnya di Piala Dunia U-17 ini tampil sigap dalam menjalankan tugasnya di bawah mistar gawang.

Credit foto : LOC WCU17/BRY
Kiper tim U-17 Prancis Mathys Sauveur Niflore mengamankan gawangnya dari serangan Korea Selatan, pada Piala Dunia U-17 di Jakarta International Stadium, Rabu (16/11/2023).

Duel kontra Korsel menjadi laga perdana Niflore di turnamen level usia dua tahunan ini. Pada partai sebelumnya, kiper Toulouse U-17 itu hanya duduk di bangku cadangan.

Ketika mendapatkan kesempatan tampil, Niflore tak menyia-nyiakan peluang tersebut untuk mengantarkan timnya melaju ke fase gugur.

Sebagai informasi, Niflore mengawali kariernya dari akademi Nimes Olympic pada 2012. Selama setahun, dia menempa kemampuannya bersama akademi tersebut sebelum pindah ke AS Lagardellois.

Kebersamaannya bersama Lagardellois juga cuma bertahan setahun sebelum hijrah ke AMS Muretaine. Semusim di sana, Niflore akhirnya bergabung dengan Toulouse pada 2015 yang bertahan hingga saat ini.

Sebagai kiper, Niflore mendapat debutnya bersama Timnas Prancis U-16 pada 2022 silam. Pada tahun ini, dia mulai membela Prancis U-17.

Sementara, di level klub, Niflore menjadi bagian dari sukses Toulouse U-17 yang memenangkan Kejuaraan Nasional U-17 pada 2022 silam.

Credit foto : LOC WCU17/BRY
Kiper tim U-17 Prancis Mathys Sauveur Niflore (kiri belakang) berfoto bersama rekan-rekannya sebelum melawan Korea Selatan, pada Piala Dunia U-17 di Jakarta International Stadium, Rabu (16/11/2023).

Kembali ke pertandingan, kiper kelahiran 2 Maret 2007 itu menunjukkan kematangannya dengan tampil tenang dalam mengawal gawang Prancis. Dia beberapa kali mematahkan serangan yang dibangun Korsel, baik lewat umpan silang dari sisi sayap maupun tembakan dari luar kotak penalti.

Babak kedua jadi momen tersibuk bagi Niflore dalam pertandingan ini. Dia harus bekerja keras mengamankan gawang dari serbuan penggawa Taeguk Warriors.

Namun, dengan ketenangannya, Niflore mampu membuat para pemain Korsel frustrasi lantaran kesulitan menjebol gawangnya demi mencetak gol penyeimbang.

Tak kurang dari lima penyelamatan dilakukan Niflore sepanjang 90 menit laga berjalan. Dia memberi rasa aman bagi Les Bleus yang akhirnya membukukan rekor 12 kemenangan beruntun di fase grup pada gelaran Piala Dunia U-17.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.