Persib Bandung memikul beban berat mengangkat koefisien Liga 1 di ajang AFC Champions League 2 2024-2025. Namun, sang pelatih, Bojan Hodak tidak bisa menurunkan pemain terbaiknya sejak menit awal. Arsitek asal Kroasia ini harus menjaga fisik pemain di tengah neraka jadwal pertandingan.
Sepanjang September 2024, Persib menjalani lima pertandingan. Partisipasi mereka di turnamen Asia membuat jumlah laga yang harus dilakoni Persib menjadi lebih banyak dari klub-klub Liga 1 lain.
Total, Persib harus memainkan enam laga dalam kurun waktu 22 hari. Belum lagi, dalam waktu berdekatan, Maung Bandung pun melakoni laga yang amat penting.
Kamis (19/9) malam WIB, Persib memainkan laga pertama di AFC Champions League 2 musim ini kontra wakil Thailand, Port FC. Kemudian pada Senin (23/9) nanti, laga tak kalah penting menanti sang jawara bertahan Liga 1.
Persib akan menghadapi rival bebuyutannya, yang tak lain dan tak bukan adalah Persija Jakarta. Pihak klub sendiri sudah mengajukan permohonan untuk menjadwal ulang pertandingan. Namun, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) tidak mengabulkan.
Hodak pun menggunakan frasa ekstrem untuk menggambarkan betapa pusing dirinya menghadapi jadwal tidak bersahabat tersebut. Menurut dia, jika jadwal laga Persib tidak disikapi serius, pemainnya bisa mati kelelahan.
“Bermain enam kali dalam 22 hari bisa membuat mereka mati. Bisa saja ada banyak cedera yang dialami. Saya katakan sekali lagi, kami meminta penjadwalan ulang tapi liga berkata tidak,” ujar Hodak pada konferensi pers usai laga di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten, Bandung.
“Saya sudah katakan bahwa untuk pertanyaan ini (jadwal pertandingan), sebaiknya tanyakan kepada liga (PT LIB). Karena bermain di enam laga dalam 22 hari itu tidak memungkinkan, terutama kami juga harus melakukan perjalanan. Jadi, lebih baik tanyakan kepada liga,” lanjut eks pelatih Kuala Lumpur City FC ini.
Hal ini amat disayangkan. Di saat Persib mengemban tugas mulia untuk mengangkat peringkat kompetisi Liga 1, mereka justru tidak diuntungkan. Liga 1 bisa saja mendapat poin koefisien dalam tabel ranking kompetisi zona timur Asia andai Persib mampu menahan imbang Port FC.
Terlebih lagi, para wakil dari negara tetangga seperti Tampines Rovers (Singapura) dan Kaya FC Iloilo (Filipina) kompak menelan kekalahan. Selain tim Asia Tenggara, Le Man FC (Hongkong), yang kompetisinya unggul tiga anak tangga dari Liga 1, juga menelan kekalahan.
Oleh sebab itu, kekalahan Persib dari Port FC menjadi kerugian berat bagi nasib kompetisi tanah air di tabel ranking Asia. Adapun saat ini, Liga 1 masih berada di peringkat enam klasemen ranking kompetisi Asia Tenggara, atau urutan ke-11 dalam tabel ranking zona timur Asia.
Kala menghadapi Port FC, Hodak harus memarkir pilar-pilar penting seperti Ciro Alves, Mailson Lima, Tyronne Del Pino hingga Marc Klok di bangku cadangan. Hodak baru menurunkan nama-nama tersebut pada babak kedua.
“Saya terkejut (melihat daftar susunan pemain Persib). Mereka bermain di kandang tapi ketika pemanasan saya bicara dengan pelatih Persib. Kami berbicara dan saya tahu mereka juga memikirkan laga berikutnya hari Senin karena ada laga besar,” ujar Rangsan Viwatchaichok, pelatih Port FC.
“Saya bicara dengan pelatih mereka dan saya paham bahwa dia punya perasaan yang sama dengan saya. Setelah mendengar itu saya tidak terkejut, jadi saya hanya ingin berkata semoga Persib bisa meraih tiga poin di hari Senin (menghadapi Persija),” sambungnya usai laga yang turut disaksikan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong tersebut.
Kesalahan fatal
Seperti biasa, Hodak menerapkan gaya pragmatis yang banyak mengandalkan transisi positif, sebagaimana telah ditunjukkan kala menggondol gelar juara Liga 1 musim lalu. Namun, di laga kontra Port FC, serangan balik Persib tidak berjalan optimal.
Situasi diperparah dengan situasi David Da Silva yang masih absen karena cedera. Dalam tiga laga terakhir di Liga 1 2024-2025, Persib menunjukkan gejala ketergantungan pada sosok bomber asal Brasil ini. Terbukti, Persib hanya mampu meraih satu kemenangan dalam tiga laga tersebut.
Bintang timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam tampil impresif mematahkan serangan Persib di sisi kanan. Barisan pertahanan Persib mati-matian menghadapi gelombang serangan Port FC yang mayoritas tercipta dari sisi sayap.
Namun demikian, permainan Port FC juga sejatinya tidak istimewa. Tidak banyak peluang yang bisa dihasilkan tim berjuluk Port Lions. Persib mampu melawan balik usai Hodak menurunkan para pemain asingnya dari bangku cadangan.
Hasil imbang tanpa gol terbilang cukup adil bagi kedua tim. Hingga kemudian pada menit ke-88, barisan pertahanan Persib melakukan kesalahan fatal. Rachmat Irianto lalai dalam menempel pergerakan Kevin Deeromram.
Irianto kemudian kalah cepat ketika berduel dengan fullback kelahiran Swedia tersebut. Kesalahan yang tak kalah fatal dilakukan Nick Kuipers dan Gustavo Franca. Kedua bek asing tersebut tak menyadari pergerakan Willen Mota yang menusuk ke ruang kosong.
“Selama 89 menit kami bermain dengan baik, kami bermain dengan seimbang bahkan mungkin lebih baik. Tapi ini levelnya lebih tinggi, maka tim lawan bisa menghukumnya (jika melakukan kesalahan),” ucap Hodak.
“Kami melakukan kesalahan pada menit 89 setelah sebelumnya ada dua sampai tiga peluang. Ini Liga Champions, jadi untuk bisa bersaing di Liga Champions, maka kami harus bermain dengan level yang lebih tinggi dari Liga 1,” sesalnya.
Kini, Persib masih memelihara asa untuk berbicara lebih banyak di level Asia. Masih ada lima laga tersisa di babak grup AFC Champions League 2 musim ini. Terdekat, Persib akan bertandang ke markas wakil China, Zheijang FC pada Kamis (3/10), kemudian menjamu kontestan Singapura, Lion City Sailors pada Kamis (24/10).
“Yang pertama adalah bisa lolos. Keempat tim semua bagus. Bisa dilihat, kami berada di pot terendah, ketika drawing kami ada di pot 4. Alasannya karena klub Indonesia tidak bermain dengan baik (di level Asia) dalam 10 sampai 15 tahun terakhir, benar?” tutur Hodak.
“Alasan lain adalah Persib tidak bermain di kompetisi AFC dalam 10 tahun terakhir. Jadi, itu alasan bagi kami ini sulit dan kami tidak difavoritkan di grup ini. Tapi, melihat permainan kami hari ini, kami harus berbenah meski masih ada peluang lolos ke fase berikutnya,” paparnya.
Namun sebelum itu, Persib kini harus lekas melupakan kekalahan menyakitkan tersebut. Sebab di laga selanjutnya, partai klasik sarat gengsi menghadapi Persija sudah menanti. Laga ini akan kembali digelar di Stadion Si Jalak Harupat.
“Tentu saja akan lebih baik jika kami menang. Tapi, seperti yang tadi saya katakan, ini levelnya lebih tinggi dari liga kami dan yang terpenting adalah segera melupakan ini,” ucap Hodak.
“Kami harus fokus ke laga melawan Persija, karena ini seperti derby di Asia Tenggara. Bagi kami, ini laga yang sangat penting, kami punya waktu dua sampai tiga hari untuk pemulihan dan tentu saja saya tidak perlu memotivasi pemain untuk laga melawan Persija ini,” tutup pelatih yang juga pernah menukangi PSM Makassar ini.