“Medali perak ini ibaratnya perjuangan tumpah darah karena sudah lama saya tak turun di nomor track dan baru mencoba lagi. Ini turnamen ketiga saya di nomor track setelah India dan Kolombia, tetapi ibaratnya di sini saya benar-benar bermain”
Ayustina Priatna. Atlet balap sepeda putri Indonesia, mengirimkan kabar bahagia dari Turki. Bersama rekannya, dari cabang atletik, Eki Febri Ekawati. Kedua atlet nasional ini berhasil meraih medali menjelang dibukanya secara resmi Islamic Solidarity Games (ISG) Konya 2021, yang rencananya akan dibuka langsung oleh President Turki Recep Tayyip Erdogan. Keduanya sudah menyumbangkan medali perak dan perunggu untuk Indonesia. Merah putih sudah berkibar di Konya.
Perak dipersembahkan Ayustina Priatna di nomor omnium elite putri. Ayustina Priatna gembira atas raihan perak yang didapatkannya. Meski demikian, Ayu mengaku tak begitu puas karena sebenarnya ia mampu tampil di urutan teratas pada game kedua dan ketiga.
Ayustina mengumpulkan 115 poin. Ia terpaut 5 poin dari pembalap Kazakhtan Rinata Sultanova yang berhak atas medali emas dengan koleksi 120 poin. Perunggu diamankan pembalap Malaysia Nur Aisyah Mohamad Zubir dengan raihan 107 poin.
“Secara strategi saya tidak begitu maksimal karena negara lain menurunkan dua pembalap, sedangkan saya turun sendiri. Ketika saya tampil bagus di tiga game awal, lawan langsung menandai agar saya ditempel ketat dan karena saya turun sendiri jadi tidak ada yang menjaga saya.”
Meski demikian, Ayu mengatakan mendapat pelajaran berharga dari nomor omnium yang bisa dipetik sebagai modal positif baginya sebelum tampil di nomor ITT dan Road Race. “Sekarang fokus recovery dulu. Alhamdulillah dari NOC Indonesia menyediakan masseur dan pelatih juga bawa protein shake. Insya Allah bisa lebih cepat,” ujar Ayu.
Eki Febri Ekawati ketika melakukan selebrasi usai meraih medali emas pada SEA Games Vietnam 2021
Sementara itu, dari cabang atletik, hari pertama digelarnya ISG ini berhasil menyumbangkan 1 perunggu melalui Eki Febri Ekawati, yang mengaku gembira bisa mempersembahkan medali bagi Indonesia. Eki mengamankan peringkat ketiga di nomor tolak peluru usai membukukan lemparan 14,93m. Medali emas dan perak diraih tuan rumah, yaitu Emel Dareli (17,25m) dan Pinar Akyol (16,87m).
“Secara persaingan memang mereka di atas kita karena Dareli ini tampil di Olimpiade. Tapi saya tampil tak ada beban, terpenting bisa mendapat lemparan yang bagus saja. Saya bangga bisa memberikan medali perunggu karena otot paha dalam kanan saya sempat agak tegang, beruntung tidak apa-apa hingga akhirnya bisa mendapatkan medali perunggu ini,”
Prestasi yang dibukukan Ayu dan Eki, agaknya menjadi pembuka jalan untuk atlet-atlet lainnya, yang mulai besok sudah berlaga untuk merah putih.
“Saya bangga sekaligus gembira karena Tim Indonesia berhasil meraih dua medali, perak dan perunggu, di ISG sebelum opening ceremony dimulai. Semoga ini bisa menjadi pembangkit semangat bagi atlet-atlet lain yang akan tampil di ISG,” kata Cdm Rafiq Hakim Radinal.