Penantian judo Indonesia untuk tampil lagi di Olimpiade berakhir sudah. Kabar gembira ini hadir setelah judoka Maryam March Maharani terpilih mewakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
“Berdasarkan surat resmi yang dikirimkan International Judo Federation (IJF) kepada NOC Indonesia, atlet Judo Tim Indonesia, Maryam March Maharani berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024 melalui kualifikasi kuota kontinental Asia di nomor Women’s -52kg,” tulis keterangan resmi NOC Indonesia, dikutip pada Selasa (25/6).
Maharani lolos berkat kuota kontinental Asia di kategori U-52 kg. Maharani kini berada di peringkat keenam Asia dengan total 827 poin.
Sebelumnya, atlet berusia 24 tahun itu tampil apik di kejuaraan Warsaw European Open pada Februari 2024. Di kejuaraan itu, Maharani berhasil merengkuh medali perunggu di kelas 52 kilogram. Berkat kemenangan itu, poin Maharani bertambah sekaligus menguatkan posisi dalam daftar peringkat judo Asia.
Syarat seorang judoka untuk lolos ke Olimpiade adalah menghuni minimal peringkat 10 Asia. Kuota kontinental yang tersedia hanya masing-masing 10 untuk judoka putra dan putri. Alhasil, Maharani berhasil memenuhi syarat tersebut.
Kelolosan Maharani adalah hasil komitmen dari Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) dengan mengirimkan para judoka ke berbagai turnamen. Selain Maharani, PB PJSI juga menurunkan I Gede Agastya Dharma Wardhana (+100 kg) sejak 2022 untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Kedua judoka ini tampil di sejumlah turnamen demi meraup poin untuk penentuan peringkat. Mereka juga menjalani pemusatan latihan di Eropa pada awal 2024, juga mengikuti sejumlah turnamen di sana.
Tiga turnamen di antaranya ialah Warsaw European Open, Tbilisi Grand Slam Georgia, dan Grand Prix Upper Austria. Di Warsawa, Maharani mendapat tambahan 50 poin setelah menghuni posisi ketiga. Dia juga mendapatkan 182 poin setelah finis di peringkat keenam Asian Championships Individual 2024.
Namun, beda dengan Maharani, Agas tidak masuk 10 besar peringkat Asia. Bila Agas ada di posisi 10 besar, PJSI harus memilih antara Agas atau Maharani yang berangkat ke Paris. Setiap negara hanya dapat mengirim maksimal satu atlet melalui jalur kualifikasi kontinental.
Setelah lebih satu dekade
Akhirnya setelah lebih dari 10 tahun, judo Indonesia bisa tampil lagi di pesta olahraga terbesar. Judoka Tanah Air terakhir kali tampil di Olimpiade 2012 melalui Putu Wiradamungga. Dalam dua edisi Olimpade berikutnya, yaitu pada Rio de Janeiro 2016 dan Tokyo 2020, tidak ada wakil Indonesia di cabang olahraga judo.
Melalui pesan singkat kepada Ludus.id, Sekretaris Jenderal PB PJSI, Regina Lefrandt Vera mengatakan kelolosan Maharani sebagai kebangkitan judo Indonesia.
“Ini artinya bahwa Judo Indonesia sudah mulai bangkit kembali di ajang internasional, di mana ini merupakan salah satu visi dan misi dari pak Jenderal Maruli Simajuntak selaku ketua umum Judo Indonesia.
Regina pun berharap keberhasilan Maharani ke Olimpiade menjadi momentum perbaikan sistem kaderisasi pejudo-pejudo Indonesia agar kelak semakin berkibar di kancah internasional.
“Target ketum adalah untuk meraih prestasi dan ranking dunia setinggi-tingginya, bahkan ke depan kita bisa meraih medali di pertandingan2 bergengsi seperti Olimpiade, kejuaraan dunia, dan lain-lain,” pungkas Regina.
Maharani jadi atlet ke-26 Indonesia yang lolos ke Olimpiade Paris 2024. Setelah Maharani, pelari jarak pendek Lalu Muhammad Zohri juga meraih tiket Olimpiade 2024 melalui alokasi universality place yang diberikan oleh World Athletics. Sebelumnya pada Olimpiade Tokyo 2020, Zohri lolos setelah menembus batas waktu minimum di nomor lari 100 meter putra.
Daftar atlet yang lolos ke Olimpiade Paris 2024:
- Arif Dwi Pangestu (panahan)
- Rio Waida (selancar)
- Diananda Choirunisa (panahan)
- La Memo (dayung)
- Eko Yuli Irawan (angkat besi)
- Fathur Gustafian (menembak)
- Rizki Juniansyah (angkat besi)
- Rifda Irfanaluthfi (senam)
- Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing)
- Desak Made Rita Kusuma Dewi (panjat tebing)
- Bernard Benyamin van Alert (balap sepeda)
- Jonatan Christie (bulu tangkis)
- Anthony Sinisuka Ginting (bulu tangkis)
- Gregoria Mariska Tunjung (bulu tangkis)
- Fajar Alfian (bulu tangkis)
- Muhammad Rian Ardianto (bulu tangkis)
- Apriyani Rahayu (bulu tangkis)
- Siti Fadia Silva (bulu tangkis)
- Rinov Rivaldi (bulu tangkis)
- Pitha Haningtyas Mentari (bulu tangkis)
- Nurul Akmal (angkat besi)
- Rezza Oktavia (panahan)
- Syifa Nur Afifah (panahan)
- Veddriq Leonardo (panjang tebing)
- Rajiah Salsabillah (panjat tebing)
- Maryam March Maharani (judo)
- Lalu Muhammad Zohri (atletik)