Mencari Atlit Potensial di Kejurnas Teqball 2023

Kejuaraan Nasional Teqball Indonesia 2023 digelar oleh Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Teqball Indonesia (PP POTSI) di GOR Universitas Negeri Jakarta (UNJ), pada 4-6 Desember 2023.

Kejurnas ini merupakan edisi kedua yang diselenggarakan PP POTSI selaku federasi olahraga Teqball di Indonesia. Federasi ini dipimpin oleh Jovinus Carolus Legawa yang juga pernah menjabat sebagai ketua Komisi Pengembangan Olahraga Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia).

Geliat Kerjunas Teqball ini memang tidak terlalu semarak seperti layaknya olahraga sepak bola, bola basket, ataupun bisbol. Saat Ludus.di mengunjungi venue kejuaraan, penonton yang hadir tidak terlalu banyak, tetapi kejuaraan ini tetap berjalan karena memiliki misi prestasi.

Teqball menjadi olahraga eksebisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumut. Hal inilah yang mendasari PP POTSI menggelar kejurnas agar bisa menghasilkan bibit pemain teqball berkualitas.

“Ini menjadi cikal bakal seleksi ke PON, tetapi kita juga belum tahu apakah sudah ada pengakuan dari KONI karena hingga saat ini mereka masih melakuan rapat-rapat,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PP POTSI, Ikhwan Arief Nasution kepada Ludus.id.

Memang, PP POTSI belum menjadi anggota dari KONI Pusat, tetapi mereka sudah terdaftar di federasi internasional teqall bernama FITEQ (Fédération Internationale de Teqball). “Teqball ini sudah menjadi anggota FITEQ, otomatis kita menjadi anggota NOC Indonesia,” jelas Ikhwan.

“Seiring berjalannya waktu, di SEA Games 2023 Kamboja kita menjadi olahraga eksebisi dan diundang. Indonesia menghasilkan dua medali perak di SEA Games,” ucap Ikhwan.

Kejurnas Teqball ini diikuti oleh 6 provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Ada 37 atlit yang berpartispasi dan tujuh nomor yang dipertandingkan, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, ganda campuran dan beregu putra serta putri.

“Ya, nomor eventnya hampir sama dengan bulu tangkis. Ini agar daerah punya jam terbang bertanding dan makanya kita bikin kejurnas ini jadi beragam biar tim dari daerah juga termotivasi serta mengukur kemampuannya,” ucap Ikhwan menjelaskan.

Pemenangan Kejurnas ini tidak diimingi oleh hadiah yang besar ataupun uang tunai dengan nominal besar. Ikhwan mengatakan bahwa pemenang bakal mendapatkan trofi serta sertifikat prestasi.

Meski demikian, Ikhwan menjelaskan bahwa kejurnas ini juga menjadi pemantik bagaimana POTSI menjaring bibit baru teqball yang siap bertanding di ajang nasional dan internasional.

Tujuan besarnya adalah Olimpiade. Saat ini FITEQ sudah mengarah ke sana dengan memasarkan teqball ke seluruh dunia. Hampir seluruh negara sudah memainkan teqball, tetapi olahraga ini belum menembus ke China selaku raksasa olahraga dunia.

Melawan Kesulitan

POTSI juga tak menampik adanya kesulitan dalam mengembangkan olahraga teqball di Indonesia, khususnya saat menyelenggarakan kerjunas ini.

Namun mereka tetap menggelar kerjunas karena memang kejuaraan tahunan ini harus diselenggarakan. Pasalnya sudah cukup lama PP POTSI tak mengadakan kejurnas, yang terakhir kali diadakan 2019 di STC Senayan.

PP POTSI sempat kesulitan mengembangkan kejuaraan karena hantaman pandemi Covid-19. Kini mereka harus menggelar kejurnas sebagai sarana pecarian bibit untuk ajang nasional dan internasional seperti PON ataupun SEA Games serta ke depannya bisa saja Olimpiade.

“Sekarang kita tinggal kerja sama antar pengurus dan pengprov. Mereka memang mengeluhkannya kenapa Desember digelar kejurnas karena berkaitan dengan transport, tetapi kejunas ini memang harus digelar. Pengprov punya tanggung jawab menghidupi atau mencari sponsor untuk organsasi, begitu juga PP. Meski ada kekurangan tapi kejurnas harus diselenggarakan,” kata Ikhwan.

Perjuangan Mengenalkan Teqball

Perjuangan POTSI dalam mengenalkan teqball memang tidak mudah. Sebagai olahraga yang tak sebesar sepak bola, bola basket, bisbol, ataupun bola voli, POTSI harus mengadakan kerja sama dengan sekolah-sekolah.

“Awalnya kita kerja sama dengan sekolah-sekolah yang ada di DKI Jakarta. Kita taruh meja teqball dan memulai beberapa project yang awalnya ada di SMP 111 Kemanggisan,” tutur Ikhwan.

Project yang dijalankan POTSI membuahkan hasil. Kemunculan Yoga Ardika Putra sebagai atlit teqball yang cukup berprestasi adalah buah kerja keras POTSI mengembangkan olahraga teqball.

Yoga Ardika Putra tampil di SEA Games 2023 Kamboja. Ia berhasil melenggang ke final berhadapan dengan atlit Kamboja, Ream Sokphirom. Akan tetapi Yoga harus menerima kekalahan lewat tiga gim.

Sekilas Teqball

Teqball adalah cabang olahraga berbasis sepak bola, dimainkan di atas meja khusus melengkung (meja Teq). Olahraga ini fokus dengan keterampilan teknis, konsentrasi, dan stamina para pemainnya.

Olahraga Teqball mengikuti format penilaian berbasis poin dan dapat dimainkan di berbagai situasi baik dialam terbuka seperti pada pesisir pantai dengan beralaskan pasir atau didalam ruangan dengan alas akrilik.

Pada peraturan Teqball, memungkinkan pemain melakukan maksimal tiga kali operan ataupun gerakan mengecoh sebelum mengembalikan bola ke lawan.