Mengapa Timnas Indonesia Butuh Calvin Verdonk?

Kredit foto: PSSI
Calvin Verdonk bersama Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi menghadiri rapat permohonan naturalisasi bersama Komisi X DPR RI, Senin (3/6).

Tok! Ketua DPR RI, Puan Maharani menyetujui permohonan kewarganegaraan Indonesia atas nama Calvin Ronald Verdonk pada sidang paripurna yang digelar Selasa (4/6/). Proses naturalisasi ditargetkan rampung sebelum laga timnas Indonesia kontra Filipina pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lalu mengapa timnas Indonesia membutuhkan sosoknya?

Lagi-lagi, Shin Tae-yong memilih untuk menambah amunisi di sektor lini belakang. Sejak duduk di kursi pelatih tim Merah Putih, arsitek asal Korea Selatan ini tampak gemar sekali menggunakan jasa pemain keturunan untuk pos lini belakang.

Sejauh ini, sudah ada enam pemain naturalisasi yang berposisi sebagai bek, yakni Jordi Amat, Sandy Walsh, Justin Hubner, Jay Idzes, Shayne Pattynama dan Nathan Tjoe-A-On. Dengan kedatangan Verdonk, persaingan di lini belakang timnas Indonesia menjadi kian panas.

Verdonk berposisi natural sebagai bek kiri. Ini artinya, total bakal ada empat bek sayap kiri yang menghuni skuad Merah Putih, yakni Nathan, Pattynama, Pratama Arhan dan Verdonk.

Persediaan bek kiri di timnas Indonesia dipastikan akan semakin gemuk. Belum lagi, terdapat pula pemain lokal lain seperti Edo Febriansyah yang terkadang kerap dipanggil ke timnas Indonesia.

“Saat ini usia saya sudah berusia 27 tahun, tidak realistis bagi saya untuk menunggu panggilan timnas Belanda,” kata Verdonk soal alasan dirinya memiliih timnas Indonesia ketimbang tanah kelahirannya.

Verdonk sendiri sudah bergabung pada sesi latihan timnas Indonesia jelang laga kontra Irak pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang digelar, Kamis (6/6). Tanpa canggung, Verdonk terlihat menikmati menu latihan yang disuguhkan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.

“Alhamdulillah pagi ini (Verdonk) sudah bergabung. Tujuannya supaya coach Shin tahu kondisi dia dan menyatu, sambil menunggu proses naturalisasi yang dilakukan federasi,” ujar Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji kepada awak media pada Jumat (31/5).

Keputusan Shin Tae-yong untuk memanggil Verdonk pun menimbulkan pertanyaan. Mengapa timnas Indonesia butuh sosok bek kiri tambahan? Memangnya seberapa spesial sosok Verdonk sehingga proses naturalisasinya dikebut sedemikian rupa?

Tentu hanya Shin Tae-yong yang tahu jawabannya. Namun, tak salah agaknya membedah isi kepala Shin Tae-yong terkait keputusannya menaturalisasi jebolan akademi Feyenoord Rotterdam ini.

Setiap agenda internasional tiba, selalu ada saja pemain yang menderita cedera. Pos bek kiri menjadi salah satu lini yang paling sering menerima kabar cedera. Sebut saja Shayne Pattynama, pemain ini sering diterpa cedera setiap kali Garuda memanggil.

Debut Pattynama bersama timnas Indonesia sempat tertunda akibat cedera. Pemain yang kini membela klub Belgia, KAS Eupen ini pun hanya duduk di bangku cadangan kala timnas Indonesia bermain imbang tanpa gol dengan Palestina pada FIFA Matchday, 14 Juni 2023.

Pattynama baru berhasil debut kala timnas Indonesia meladeni jawara dunia Argentina pada 19 Juni 2023. Namun, Pattynama kembali dicoret akibat cedera kala timnas Indonesia menghadapi Turkmenistan pad FIFA Matchday, 8 September 2023.

Dengan kehadiran Verdonk, kualitas kedalaman di sektor bek kiri akan terjaga andaikata ada pemain yang cedera. Terlebih lagi, Shin Tae-yong lebih suka menempatkan Nathan di pos gelandang ketimbang bek kiri.

Namun, adakah hal lain yang bisa ditawarkan Verdonk selain menjaga kedalaman?

Visi jenius dan penembak jitu 

Jawabannya tentu saja atribut yang dimiliki Verdonk. Level kemampuan individu Verdonk akan menambah warna baru di sisi kiri pertahanan Garuda.

Verdonk adalah jenderal lini belakang yang piawai mengalirkan bola ke depan. Tipikal ball playing defender inilah yang cocok dengan selera Shin Tae-yong dalam memasang daftar susunan pemain.

Dilansir laman Footy Stats, Verdonk memiliki rataan presentase umpan sukses di angka 84 persen. Verdonk memiliki rataan 45,70 umpan sukses dalam satu pertandingan. Rataan crossing sukses Verdonk juga cukup tinggi bagi ukuran pemain belakang, yakni di angka 71 persen.

Insting menyerang Verdonk juga cukup impresif. Musim ini, dia berhasil mencetak dua gol dan tiga assist dalam 40 penampilannya bersama NEC Nijmegen.

Kredit foto: Youtube FC Twente
Calvin Verdonk terlibat dalam transisi positif NEC Nijmegen dengan mendistribusikan bola ke depan.

Aspek ofensif yang dimiliki Verdonk cukup membuat tim lawan bergidik ketakutan. Posturnya memang tak terlalu tinggi, yakni hanya 174 cm. Namun, visi bermain dan kepiawaiannya dalam membaca pergerakan rekannya cukup gemilang.

Oleh karena itu, adil rasanya jika Tranfermarkt menempatkan Verdonk di posisi kedua dalam daftar pemain termahal di Asia Tenggara dengan nilai 2,5 juta Euro atau Rp44 miliar. Untuk diketahui, pemain termahal di Asia Tenggara saat ini masih ditempati Thom Haye dengan angka 3 juta Euro atau Rp53 miliar.

Verdonk sendiri memang mengaku nyaman bermain lebih ofensif. Itu sebabnya, posisi favoritnya adalah bek sayap kiri.

“Saya pikir di bek kiri (posisi favorit), karena di posisi itu saya bisa bermain lebih ofensif, jadi saya lebih suka bermain di bek kiri,” ucap Verdonk pada wawancara di kanal Youtube Yussa Nugraha.

Bukan hanya soal visi, Verdonk adalah sosok penembak jitu. Pemilik nomor punggung 24 ini kerap mencetak gol dari eksekusi tendangan bebas. Bayangkan saja, dua dari tiga gol yang dicetak Verdonk musim ini dicetak lewat tendangan bebas.

Kredit foto: Youtube FC Twente
Detik-detik Calvin Verdonk mengeksekusi tendangan bebas berjarak 30 meter dan berbuah gol.

Verdonk mencetak gol lewat tendangan bebas nan indah saat NEC Nijmegen menjamu FC Twente pada 20 Januari 2024 silam. Jarak dari titik tendangan bebas hingga gawang mencapai 30 meter, namun kecepatan bola dan akurasinya sangat presisi.

Gol indah dari tendangan bebas kembali dicetak Verdonk saat NEC Nijmegen menjamu Sparta Rotterdam. Tembakannya cukup keras sehingga kiper Sparta Rotterdam, Nick Olij tidak mampu menggapai bola meski diarahkan ke tengah atas gawang.

Serba bisa 

Tak sampai di situ, Verdonk juga bisa dipasang di dua posisi. Selain bek kiri, pemain kelahiran Dordrecht ini juga bisa ditempatkan di posisi bek tengah. Bukan rahasia lagi bahwa Shin Tae-yong menyukai pemain yang bisa beroperasi di banyak posisi.

Bersama NEC Nijmegen,  beberapa kali Verdonk dipasang di posisi bek tengah. Aspek defensif Verdonk jika dipasang di palang pintu juga tak kalah mumpuni.

Masih dipetk dari laman Footy Stats, Verdonk memiliki persentase tekel sukses di angka 98 persen. Persentase intersep dan sapuan Verdonk sama-sama senilai 85 persen. Sementara untuk duel di darat, Verdonk memiliki nilai persentase kemenangan 73 persen.

Kredit foto: Instagram/@c.verdonk
Calvin Verdonk bermain membela NEC Nijmegen di McDOS Gofferstadion, Nijmegen.

Namun, kekurangan Verdonk di segi postur membuat dirinya lemah dalam duel udara. Sebab, persentase kemenangan duel udara Verdonk hanya di angka 46 persen.

Berbagai kelebihan yang dimiliki Verdonk diharapkan bisa membawa Garuda terbang tinggi hingga lebih dekat ke Piala Dunia 2026. Oleh sebab itu, mari ucapkan selamat datang untuk Calvin Verdonk di keluarga baru timnas Indonesia!


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.