Mengenal 12 Kelas UFC, Begini Pembagiannya Berdasarkan Berat Badan

Petarung MMA melakukan penimbangan berat badan resmi yang dilakukan UFC sehari sebelum laga. (Foto/HuntingdonDaily)

LUDUS – Dalam pertarungan seni bela diri campuran (Mix Martial Arts/MMA) yang dikelola Ultimate Fighting Championship (UFC) terbagi dalam 12 kelas berat. Pada masa-masa awal UFC, selama tahun 1990-an, belum mengenal kelas berat yang terstruktur.

Kondisi ini sering kali mengakibatkan ketidaksesuaian dalam hal ukuran dan berat atlet sehingga petarung yang lebih kecil menghadapi lawan yang jauh lebih besar.

Pembagian 12 kelas berat ini untuk menjaga keselamatan atlet dan menjaga agar pertarungan lebih seimbang dan kompetitif.

Kategori berat UFC berdasarkan Aturan Terpadu Seni Bela Diri Campuran (Unified Rules of Mixed Martial Arts), yang dikembangkan untuk menstandardisasi regulasi MMA di berbagai organisasi.

Baca juga: Ini Jadwal Lengkap UFC Kuartal Pertama Tahun 2025, Dana White Perkenalkan Arena Baru

Dikutip dari laman ufc.com, Jumat (10/1/2025), dari 12 kelas berat dalam UFC dibagi menjadi 8 kelas berat untuk pria dan 4 kelas berat untuk wanita.

Sebelum bertanding, para petarung menjalani penimbangan berat badan agar sesuai dengan batas yang disyaratkan pada kelasnya.

Penimbangan berat badan resmi UFC diadakan sehari sebelum malam pertarungan. Atlet menimbang berat badan antara pukul 9 dan 11 pagi waktu setempat.

Kategori Kelas Berat UFC untuk Petarung Pria

1. Kelas Terbang atau Flyweight (125 lbs / 56,7 kg): Ini adalah kelas berat terendah di UFC, yang menampilkan petarung dengan postur lebih kecil dan gerakan lebih cepat.

2. Kelas Bantam atau Bantamweight (135 lbs / 61,2 kg): Divisi ini dikenal karena pertarungannya yang cepat dan teknis, dengan banyak striker dan grappler yang terampil.

3. Featherweight (145 lbs / 65,8 kg): Kelas berat ini sering dianggap sebagai salah satu yang paling seru, menampilkan campuran petarung yang eksplosif dan petarung yang serba bisa.

4. Lightweight (155 lbs / 70,3 kg): Kelas ini sering dianggap sebagai yang paling kuat di UFC, menampilkan banyak bintang olahraga terbesar dan pesaing paling terampil.

5. Welterweight (170 lbs / 77,1 kg): Kelas berat ini dikenal karena campuran petarung yang kuat dan pegulat yang kuat, sehingga sering menghasilkan pertarungan yang seru dan dinamis.

6. Middleweight (185 lbs / 83,9 kg): Divisi ini menampilkan petarung yang memiliki kombinasi ukuran, kekuatan, dan atletisme, sering kali menghasilkan pertarungan keras dan intens.

7. Light Heavyweight (205 lbs / 93,0 kg): Kelas berat ini menampilkan petarung yang lebih besar dan lebih kuat, sering kali memamerkan kekuatan KO dan kecakapan bergulat.

8. Kelas Berat atau Heavyweight (206-265 lbs / 93,4-120,2 kg): Ini adalah kelas berat tertinggi di UFC, yang menampilkan petarung terbesar dan terkuat.

Kategori Berat UFC untuk Petarung Wanita:

1. Kelas Jerami atau Strawweight (115 lbs / 52,2 kg): Ini adalah kelas berat terendah untuk wanita di UFC, yang menampilkan petarung yang cepat dan teknis.

2. Kelas Terbang atau Flyweight (125 lbs / 56,7 kg): Divisi ini menyediakan platform bagi wanita yang sedikit lebih besar dari kelas jerami.

3. Kelas Bantam atau Bantamweight (135 lbs / 61,2 kg): Kelas berat ini menampilkan beberapa petarung wanita yang paling mapan dan dikenal di UFC.

4. Kelas Bulu atau Featherweight (145 lbs / 65,8 kg): Divisi ini memiliki periode aktif dan tidak aktif di UFC.

Dalam pertarungan merebut gelar resmi mengharuskan atlet memiliki berat badan yang sama persis, atau di bawah, berat yang telah ditentukan dalam aturan kelasnya.

Petarung MMA melakukan penimbangan berat badan resmi yang dilakukan UFC sehari sebelum laga. (Foto/Thesportrush)

Seorang atlet yang tidak mencapai berat badan sesuai kelasnya, diberi waktu tambahan satu jam dari waktu penimbangan untuk mencoba dan menurunkan berat badan.

Untuk pertarungan non-gelar, atlet dapat memiliki berat satu pon atau 0,45 kg di atas batas berat yang ditetapkan sesuai aturan kelasnya.

Pertarungan Catchweight

Kadang-kadang, UFC menjadwalkan pertarungan “catchweight”, di mana para petarung setuju untuk bertanding dengan lawan dari kelas berbeda. Tentu memiliki ukuran berat dan postur yang berbeda dari kelas yang ditentukan.

Pertarungan Catchweight ini sering terjadi ketika seorang petarung tidak dapat mencapai berat yang diinginkan atau ketika dua petarung setuju untuk pertarungan khusus.

Kategori berat badan memiliki dampak signifikan pada gaya bertarung yang terlihat di berbagai divisi. Pertarungan di kelas berat badan rendah cenderung lebih cepat dan lebih teknis, dengan penekanan lebih besar pada kecepatan, kelincahan, dan gerakan.

Pertarungan di kelas berat yang lebih tinggi cenderung lebih berorientasi pada kekuatan, dengan penekanan lebih besar pada kekuatan, ukuran, dan kekuatan KO. (*)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.