Menjaring Atlet Berbakat di Kejuaraan Karate Sirkuit Shiroite Jakarta

Atlet junior di Sirkuit Shiorite Jakarta sedang bertanding di nomor Kumite. (Foto/LUDUS.id/Gerry Putra)

LUDUS – Perguruan karate Shiroite Jakarta menggelar Kejuaraan Sirkuit Shiroite Piala Kadispora Jakarta pada 19 Januari 2025 di GOR Judo Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kejuaraan ini diikuti oleh 19 dojo yang tergabung di perguruan Shiroite DKI.

Soke Andrew Simanjuntak selaku Ketua Umum Shiroite mengatakan bahwa ajang ini digelar setiap tahunnya dengan tujuan menjari bibit karateka berbakat. Selain itu, turnamen ini juga menjadi ajang silaturahmi para atlet dari masing-masing dojo.

“Hasil dari Sirkuit Shiroite ini, atlet yang berprestasi menjadi data kami, apabila ada event dari PB Forki sehingga atlet-atlet ini bisa diikutkan di event provinsi ataupun nasional,” kata Andrew.

Turnamen yang sudah digelar sejak tiga tahun lalu itu memang memiliki daya tarik tersendiri. Sirkuit Shiroite DKI ini masuk dalam turnamen jalur prestasi.

Baca juga: Bharaduta Open Series V, Komitmen Melahirkan Bibit Karateka untuk Indonesia

Hal ini tentu saja membuat atlet karate yang tergabung di perguruan Shiroite tetarik. Prestasi yang didapat dari turnamen ini bisa digunakan untuk masuk ke sekolah favorit di DKI Jakarta.

Ketua Pelaksana Sirkuit Shiroite, Imam Thohari, menyebut turmamen ini diikuti 183 atlet dari 19 dojo di Jakarta yang berpartisipasi.

Para peserta Sirkuit Shiroite Jakarta dari dojo-dojo yang tersebar di lima wilayah Jakarta. (Foto/LUDUS.id/Gerry Putra)

“Ada 183 partisipan itu ada dari siswa SD, SMP, dan SMA. Lalu juga dari kategori pemula, usia dini, cadet, pra-pemula, dan pra-usia dini,” tutur Imam saat ditemui LUDUS.id, Senin (20/1/2025).

Nomor yang dipertandingkan di Sirkuit Shiroite DKI ini adalah Kata dan Kumite. Kata merupakan nomor yang dikhususkan untuk peguasaan jurus.

Baca juga: Tim Karate Indonesia Bertanding di World Karate Federation Series A 2025 Georgia

Karateka yang bertanding di nomor Kata, baik individu dan team, harus bisa menyelaraskan gerakan dan penguasaan jurus.

Sedangkan Kumite adalah nomor penguasaan teknik serangan dan bertahan melalui pertarungan dengan lawan yang saling berhadapan.

Dukungan Sekolah

Imam juga menyebutkan tantangan yang dihadapi dalam menyelenggarakan event tahunan ini. Dia menyebutkan kesulitan sebagai vitamin dalam menggelar sebuah turnamen karate. “Terpenting kita bisa bekerja sama dengan baik,” tuturnya.

Para atlet karate sedang memeragakan jurus pada pertandingan nomor Kata di Sirkuit Shiroite Jakarta. (Foto/LUDUS.id/Gerry Putra)

Buah dari kerja sama yang baik inilah, membuat Sirkuit Shiroite Jakarta bisa berjalan. Dukungan dari sekolah juga memengaruhi pergelaran event tersenbut.

Tak bisa dipungkiri bahwa peserta event karate banyak didominasi atlet muda yang masih bersekolah. Adanya dukungan dari sekolah membuat turnamen seperti Sirkuit Shiorite DKI diminati peserta.

“Apalagi ini terkait dengan Japres (Jalur Prestasi), lalu karate ini juga kan membentuk karakter sehingga kemajuan siswa melalui disiplin, sekolah semakin mendukung kegiatan ini,” jelas Imam.

Wadah Prestasi

Kejuaraan Sirkuit Shiroite ini juga menjadi komitmen perguruan dalam menyediakan wadah pertandingan bagi atlet-atletnya.

Ketua Umum Shiroite Soke Andrew Simanjuntak berpose bersama para juara Sirkuit Shiorite Jakarta. (Foto/LUDUS.id/Gerry Putra)

Hal ini menjadi elemen penting agar atlet-atlet binaan Shiroite bisa mendapatkan jam terbang sekaligus mewujudkan mimpi dan prestasi.

Salah satu atlet Shiroite, Adelia Cahaya Putri, pernah mengutarakan cita-citanya kepada LUDUS. Ia sudah kadung cinta dengan karate dan punya mimpi di olahraga ini. “Cita-citaku mau jadi atlet karate yang hebat,” ujar Adelia sembari tersenyum.

Adelia memang lahir dari keluarga karate. Sedari kecil, dia sudah bersentuhan dengan karate karena orang tuanya juga aktif berolahraga karate. “Aku ikut karate dari kegiatan sekolah, soalnya papaku juga karate tetapi dari perguruan lain,” ucap Adelia.

Sementara itu, Rafiansyah Bagaskara yang juga atlet Shiroite mengutarakan keinginan seperti sang kakek. Dia menjadikan karate sebagai hobi karena dirinya suka berolahraga. “Saya ingin seperti kakek saya yang memiliki sabuk hitam Dan tiga,” kata Bagas.

Keinginan Adelia dan Bagas selaras dengan apa yang diharapkan Shiroite sebagai perguruan. Andrew Simanjuntak menyebut bahwa sudah banyak atlet dari perguruannya yang mendapatkan kesempatan bertanding di level nasional dan internasional.

“Berharap dengan adanya karate ini kita bisa memajukan generasi muda melalui olahraga bersama-sama.”

Salah satunya adalah Callysta Almira Cahyati dari Shiroite Surabaya. Siswi SMP Negeri 1 Surabaya ini berhasil meraih perunggu dalam kejuaraan karate dunia MIKO 2023 di Portugal.

Dia (Callysta) sudah banyak meraih juara nasional dan di level Pendidikan seperti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMP Jawa Timur beberapa Waktu lalu.

Dengan beragam prestasi dan adanya turnamen tahunan Shiroite di Jakarta, Andrew berharap bisa mememilihara karate sebagai olahraga bela diri di Indonesia.

Dia bersama para pelatih, atlet, dan wasit di perguruan Shiroite berusaha terus memajukan karate agar bisa bisa berkembang dan profesional. “Berharap dengan adanya karate ini kita bisa memajukan generasi muda melalui olahraga bersama-sama,” tukas Andrew. (Gerry Putra)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.