Jelang akhir masa jabatan, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, memberikan penghargaan kepada insan olahraga Tanah Air. Penghargaan ini diberikan atas prestasi dan peran mereka dalam memajukan olahraga Indonesia.
Pemberian Penghargaan Insan Olahraga Berprestasi 2024 kepada para pelaku olahraga ini dilakukan di Media Center Graha Kemenpora, Rabu (2/10). Penerima penghargaan meliputi para olahragawan, mantan atlet, pelatih, wasit, dosen, media, pembina, hingga penggerak olahraga seperti federasi, induk olahraga, dan juga yayasan.
Menpora Dito mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk ucapan terima kasih dari pemerintah atas dedikasi yang telah diberikan untuk kemajuan olahraga Indonesia.
“Selamat atas penghargaan yang Bapak Ibu terima hari ini. Baik kategori olahragawan, pelatih, wasit, dosen, media, pembina dan penggerak. Ini merupakan apresiasi dan penghargaan negara atas dedikasi komitmen kerja keras serta bakti Bapak Ibu untuk negara dan masyarakat melalui olahraga,” kata Dito dalam sambutannya.
Sejatinya, penghargaan ini diberikan dalam momen Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang bertepatan pada pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 di Banda Aceh. Namun, momentum ini dinilai lebih tepat dilakukan setelah PON 2024 selesai dilaksanakan.
Penerima penghargaan ini didapat setelah melalui seleksi penilaian oleh tim gabungan. Tim ini terdiri dari kementerian, akademisi, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), National Olympic Committee Indonesia (KOI) hingga pakar lainnya. Proses ini pun dilakukan secara independen.
“Penghargaan ini kami lakukan setiap tahun. Jadi, semua yang terpilih adalah yang kami nilai sudah berkontribusi dalam kemajuan olahraga keseluruhan di Indonesia. Saya kira masyarakat juga bisa menilai bagaimana kontribusi semua tokoh yang tadi diberikan penghargaan pada olahraga di Indonesia,” ujar menteri berusia 34 tahun itu.
Dito berharap, penghargaan ini dapat memacu semangat para penggerak olahraga lainnya di Indonesia. Pengalaman terbaik inilah yang dapat berbuah inspirasi, kepada para atlet dan masyarakat.
Terlebih, pemberian penghargaan kepada pelaku olahraga berprestasi ini sendiri merupakan implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 Tahun 2014 tentang Pemberian Penghargaan Olahraga.
Dua di antara penerima penghargaan ini adalah eks Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia di Olimpiade, yakni Rosan Perkasa Roeslani pada 2020 dan Anindya Novyan Bakrie di 2024. Selain eks CdM, keduanya juga berstatus Ketua Umum di dua federasi olahraga nasional, yaitu PB PABSI dan PB Akuatik Indonesia.
Menyikapi penghargaan sebagai penggerak olahraga dalam jabatannya sebagai Ketua Umum PB PABSI, Rosan menyebut keberhasilan ini tak bisa diraih tanpa kerja sama dari semua pihak, termasuk Kemenpora.
Tanpa dukungan yang diberikan, prestasi emas Olimpiade tak mungkin tercapai. Maka, dia berharap dukungan yang diberikan semakin besar lagi di masa depan.
“Penghargaan ini tentunya akan memberikan semangat untuk lebih bekerja dan memberikan kontribusi nyata dalam bidang olahraga. Karena pembangunan olahraga itu harus dilakukan secara terus-menerus, harus dilakukan secara berkesinambungan, dan semuanya itu tidak ada yang instan. Sekali lagi ini adalah kerja keras kita semua dan saya ucapkan terima kasih,” ujar Rosan.
Di kesempatan yang berbeda, Anindya Bakrie menyatakan apresiasi yang dia terima semakin memacu semangatnya untuk terus memajukan olahraga Indonesia, terutama di kancah internasional.
“Penghargaan ini diberikan kepada saya sebagai CdM Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Itu semua bukan hasil kerja keras saya sendiri seutuhnya melainkan kerja bersama dari atlet, pelatih, ofisial, stakeholder olahraga, sampai suporter dan masyarakat Indonesia yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan yang tidak habis-habisnya. Sekali lagi, terima kasih semoga dapat menambah semangat memajukan olahraga Indonesia,” tutur Anindya.
Daftar Penerima Penghargaan:
– Anindya Bakrie diwakili Pak Arlan Lukman (Deputi CdM Olimpiade Paris)
– Rosan Perkasa Roeslani sebagai Menteri Investasi/BKPM sekaligus Ketua PB PABSI
– Yenny Wahid sebagai Ketua Umum PP FPTI
– Bonyx Yusak Saweno (Purna Olahraga Tinju)
– Aero Sutan Aswar (Jetski)
– Veda Ega Pratama (Balap Motor)
– Iqbal Chandra Pratama (Pencak Silat)
– Michael Robert Mustika (Tinju)
– Syaiful Rizal (Sepak Takraw)
– Muhammad Hardiansyah Muliang (Sepak Takraw)
– Abdul Halim Radjiu (Sepak Takraw)
– Hendra Basir (Pelatih Panjat Tebing)
– Dadang Haris Purnomo (Pelatih Balap Sepeda)
– Jalaludin (Wasit Voli Pantai)
– Dr. Taufik Yudi Mulyanto (Dosen)
– Hendry Chaerudin Bangun (Wartawan Olahraga)
– Wempi W. Mawa (Kadispora Kab. Malinau)
– Supardi Somantri (Penggerak Olahraga)
– Ida Ayu Anom Purnamaningsih (Penggerak Olahraga)
– Dr. Jainal Abidin Simanjuntak (Penggerak Olahraga)
– Olih Liliawati Ananda Hidayat (Penggerak Olahraga)
– Drs. Mansur (Penggerak Olahraga)
– Sukendro (Penggerak Olahraga)